Rembesan Hujan, Pasar Kidul Becek
Hujan yang terjadi setiap sore dalam beberapa hari terakhir berimbas pada sejumlah fasilitas umum (fasum) di Bangli.
BANGLI, NusaBali
Salah satunya Pasar Kidul Bangli di Jalan Merdeka. Pasar terbesar di Kabupaten Bangli ini becek akibat imbas hujan dan lumpur jalanan yang terbawa dari lalu lalang pedagang dan pembeli. Tak hanya becek, rembesan hujan dan lumpur mengakibatkan lantai pasar yang terbuat dari keramik itu licin sehingga membahayakan pengunjung.
Beberapa pengunjung pasar menuturkan, mereka terpaksa hati-hati melintas karena di beberapa bagian dan pojok pasar becek dan licin. “Nggih tan nyidang enggal-enggal belig pak (Ya tak bisa cepat-cepat, licin pak),” ujar pengunjung, Rabu (27/1).
Kondisi lantai pasar yang becek dan licin tersebut, juga membuat kunjungan ke dalam pasar menyepi. Banyak warga yang enggan masuk ke dalam pasar. “Mungkin takut berdesak-desakan, karena suasananya pengap dan licin,” tambah Kadek Wira, salah seorang warga.
Di tempat terpisah Kadisperindag Bangli I Nengah Sudibya menyatakan rembesan air diduga berasal dari bangunan ruko yang belum beratap. Ruko-ruko tersebut berhimpitan dengan bangunan blok dan los Pasar Kidul. “Kalau sudah ada atap airnya kan bisa lewat talangan,” jelas Sudibya.
Untuk diketahui ada sekitar 34 ruko yang berhimpitan dengan blok dan los Pasar Kidul. Ruko tersebut terbakar dalam kebakaran Pasar Bangli tahun 2011. Pembangunan kembali ruko tersebut rencananya dilakukan tahun 2016 ini oleh rekanan pemenang tender.
Selanjutnya barulah diserahkan kepada pedagang yang menempati ruko-ruko tersebut sebelumnya, dengan status sewa. “Nanti kontribusi akan ada hitung-hitungan antara rekanan dengan pemkab,” jelas Sudibya.
Pemkab Bangli sedang berupaya melakukan pendataan Pasar Kidul Bangli. Menyusul rampungnya pembangunan blok dan los, para pedagang alat upacara dan pedagang kelontong yang sebelumnya jualan di lokasi sementara di Terminal Lokasrana siap-siap akan direlokasi ke dalam Pasar Kidul. Pedagang alat upacara sebanyak 94 orang dan pedagang kelontong sebanyak 106 . “Kami sudah melakukan pengundian,” tambah Sudibya didampingi beberapa staf Disperindag Bangli saat melakukan pantauan siang kemarin. 7 k17
Komentar