Sebulan Diujicoba, 6 Bus Sekolah Dilaunching
Dishub Kembali Ajukan Pengadaan 13 Bus Sekolah
DENPASAR, NusaBali
Sebanyak 6 unit bus sekolah yang diujicoba sejak 16 November 2017 lalu, resmi dilaunching pada Kamis (28/12) di Parkir Taman Kota Lumintang, Denpasar oleh Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Diah Natalisa. Dilaunchingnya bus sekolah tersebut karena sudah dianggap mampu memenuhi kebutuhan siswa sekolah, bahkan penambahan siswa yang ikut pada bus sekolah meningkat hingga 40 orang dari 299 siswa yang terdaftar.
"Kami launching bus sekolah ini karena para orang tua sudah memahami tentang aplikasi ini. Bahkan, saat ini kami sudah melayani 339 siswa yang sebelumnya hanya ditargetkan 299 siswa. Dan ini membuat kami harus melakukan penjemputan dengan dua kali trip pada 3 bus yang ada di Denpasar Utara," kata Kepala Unit Pelayanan Teknis Trasportasi Darat Dinas Perhubungan Kota Denpasar I Dewa Ketut Adi Pradnyana.
Menurut Dewa Adi, untuk tahun 2018 rencana Pemkot Denpasar menambah lagi 3 bus sekolah dengan kapasitas yang sama. Untuk satu bus direncanakan akan lebih besar dengan kapasitas 35 orang. Berbeda dengan sebelumnya yang hanya bisa mengangkut 25 siswa. "Kami rencana lakukan penambahan sekitar 3 bus dari APBD dengan anggaran sekitar Rp 1,8 miliar," tambahnya.
Sementara untuk 2019 nanti, kata Dewa Adi, pihaknya sudah mengajukan pengadaan 10 bus ke Kementerian RI, dengan total anggaran sekitar Rp 5 miliar dari APBN. "Itu sudah kami ajukan dan nampaknya sudah mendapatkan lampu hijau. Tapi kita akan tekankan kembali pada akhir Desember 2018 mendatang, karena jika tidak ya mungkin bisa berubah," jelasnya.
Menurut Dewa Adi, pihaknya saat ini berfokus pada kelancaran transportasi. Yakni penambahan halte pada titik kumpul, sehingga kenyamanan siswa untuk menunggu di titik kumpul bisa terjamin. "Besok kita pastikan finishing haltenya, karena kita utamakan sekarang kenyamanan mereka. Untuk kendala tidak ada kendala yang signifikan sehingga kami berfokus pada penataan titik kumpul," jelasnya.
Sementara Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Diah Natalisa, mengakui Sistem Pelayanan Bus Sekolah Denpasar (Sibused) merupakan inovasi pertama di Indonesia yang dilaksanakan Pemerintah Kota Denpasar dalam mengatasi permasalahan kemacetan. “Saya kira ini luar biasa. Ini kali pertama saya lihat inovasi semacam ini. Kami memang berusaha menginventarisasi inovasi yang dapat memberikan kemudahan pada masyarakat seperti yang dilaunching sekarang ini,” ujar Diah Natalisa.
Dikatakan Natalisa, Kota Denpasar sebagai ibu kota propinsi dengan berbagai inovasinya dapat memberikan pelayanan pada anak-anak dan solusi dalam mengatasi kemacetan. Karena, inovasi yang diterapkan Pemerintah Kota Denpasar mampu memadukan informasi teknologi sehingga para orang tua dapat mengetahui kondisi anak-anak saat menuju sekolah.
Dengan begitu, para orang tua dapat memantau keberadaan anak melalui aplikasi bus sekolah tersebut. Ia berharap inovasi ini terus dikembangkan dan akan terus dimonitor Kementerian PANRB. Sehingga diharapkan dapat berjalan lancar program inovasi ini sehingga bisa ditransfer ke daerah-daerah lain yang memiliki permasalahan sama seperti Kota Denpasar. *m
"Kami launching bus sekolah ini karena para orang tua sudah memahami tentang aplikasi ini. Bahkan, saat ini kami sudah melayani 339 siswa yang sebelumnya hanya ditargetkan 299 siswa. Dan ini membuat kami harus melakukan penjemputan dengan dua kali trip pada 3 bus yang ada di Denpasar Utara," kata Kepala Unit Pelayanan Teknis Trasportasi Darat Dinas Perhubungan Kota Denpasar I Dewa Ketut Adi Pradnyana.
Menurut Dewa Adi, untuk tahun 2018 rencana Pemkot Denpasar menambah lagi 3 bus sekolah dengan kapasitas yang sama. Untuk satu bus direncanakan akan lebih besar dengan kapasitas 35 orang. Berbeda dengan sebelumnya yang hanya bisa mengangkut 25 siswa. "Kami rencana lakukan penambahan sekitar 3 bus dari APBD dengan anggaran sekitar Rp 1,8 miliar," tambahnya.
Sementara untuk 2019 nanti, kata Dewa Adi, pihaknya sudah mengajukan pengadaan 10 bus ke Kementerian RI, dengan total anggaran sekitar Rp 5 miliar dari APBN. "Itu sudah kami ajukan dan nampaknya sudah mendapatkan lampu hijau. Tapi kita akan tekankan kembali pada akhir Desember 2018 mendatang, karena jika tidak ya mungkin bisa berubah," jelasnya.
Menurut Dewa Adi, pihaknya saat ini berfokus pada kelancaran transportasi. Yakni penambahan halte pada titik kumpul, sehingga kenyamanan siswa untuk menunggu di titik kumpul bisa terjamin. "Besok kita pastikan finishing haltenya, karena kita utamakan sekarang kenyamanan mereka. Untuk kendala tidak ada kendala yang signifikan sehingga kami berfokus pada penataan titik kumpul," jelasnya.
Sementara Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Diah Natalisa, mengakui Sistem Pelayanan Bus Sekolah Denpasar (Sibused) merupakan inovasi pertama di Indonesia yang dilaksanakan Pemerintah Kota Denpasar dalam mengatasi permasalahan kemacetan. “Saya kira ini luar biasa. Ini kali pertama saya lihat inovasi semacam ini. Kami memang berusaha menginventarisasi inovasi yang dapat memberikan kemudahan pada masyarakat seperti yang dilaunching sekarang ini,” ujar Diah Natalisa.
Dikatakan Natalisa, Kota Denpasar sebagai ibu kota propinsi dengan berbagai inovasinya dapat memberikan pelayanan pada anak-anak dan solusi dalam mengatasi kemacetan. Karena, inovasi yang diterapkan Pemerintah Kota Denpasar mampu memadukan informasi teknologi sehingga para orang tua dapat mengetahui kondisi anak-anak saat menuju sekolah.
Dengan begitu, para orang tua dapat memantau keberadaan anak melalui aplikasi bus sekolah tersebut. Ia berharap inovasi ini terus dikembangkan dan akan terus dimonitor Kementerian PANRB. Sehingga diharapkan dapat berjalan lancar program inovasi ini sehingga bisa ditransfer ke daerah-daerah lain yang memiliki permasalahan sama seperti Kota Denpasar. *m
Komentar