Tekad Widodo Bawa Bali United Juara 2018
Musim Kompetisi 2018 menjadi momentum pelatih Bali United Widodo Cahyono Putro mengakhiri status ‘juara tanpa mahkota’.
MANGPURA, NusaBali
Ya, menebus dua pengalaman pahit ketika menjadi pemain dan pelatih. Asa meraih gelar juara bersama Bali United sirna, akibat skandal ‘Komdis PSSI’ .Namun lupakanlah skandal itu. Widodo, yang punya kecerdasan, kecermatan, dan dukungan materi pemain, bertekad mewujudkan impian pribadi, pemain, ofisial klub, manajemen, dan masyarakat Pulau Dewata.
Apalagi Widodo juga dibekali skuat Bali United yang mumpuni. Kini Widodo memiliki pemain bagus, seperti Stefano Lilipaly, Irfan Bachdim, Ilija Spasojevic, dan Kevin Brands. Brands membuat Widodo kaya skema baru di lini tengah. Lini tengah Bali United pun beragam. Ada 10 pemain gelandang.
“Saya justru diuntungkan dengan banyaknya stok gelandang bagus. Dengan begini, saya bisa bebas rotasi pemain," kata Widodo. Rotasi pemain tampaknya diperlukan Bali United musim depan. Sebab, mereka harus berkiprah di dua kompetisi, Liga 1 dan Liga Champions Asia/AFC Cup.
Widodo siap memutar otak meracik skuat sekaligus menjaga kebugaran pemainnya. Jangan sampai, Bali United kehabisan bensin di pertengahan musim akibat kelelahan karena tampil di dua kompetisi."Semoga saja kami mampu memberikan hasil yang lebih baik di kompetisi tahun depan," tegas Widodo.
Menegok ke belakang, tak ada yang menyangka dengan prestasi Widodo di Liga 1 musim 2017. Sebab menjelang bergulirnya Liga 1, Widodo justru dipecat Sriwijaya FC. Namun pada 11 Mei 2017, Widodo justru ditunjuk manajemen Bali United sebagai pelatih kepala.
Saat itu, Widodo hanya dua hari efektif menyiapkan tim. Sebab, pada 14 Mei 2017, Bali United menjamu Borneo FC di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar. Widodo mampu menunjukkan kecermatannya meramu strategi di laga debutnya. Bali United mengalahkan Borneo FC 3-0. Debut yang begitu manis bagi Widodo.
Pada laga krusial, Bali United menang atas PSM Makassar lewat golnya di masa injury time Lilipaly, 6 November 2017. Usai kemenangan itu, Bali United tinggal bersaing dengan Bhayangkara dalam perebutan gelar juara. Tapi, Bali United gagal dengan berbagai kontroversi menyelimuti.
Fakta ini membuat Widodo menjadi juara tanpa mahkota untuk kali kedua. Pria 47 tahun itu sempat mengalami masalah serupa saat jadi pemain Petrokimia Putra Gresik, di Kompetisi Liga Indonesia 1995 saat final melawan Persib Bandung. “Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang berjuang menciptakan tim ini menjadi disegani dan profesional di kancah sepakbola dalam negeri maupun internasional," kata Widodo. *
Apalagi Widodo juga dibekali skuat Bali United yang mumpuni. Kini Widodo memiliki pemain bagus, seperti Stefano Lilipaly, Irfan Bachdim, Ilija Spasojevic, dan Kevin Brands. Brands membuat Widodo kaya skema baru di lini tengah. Lini tengah Bali United pun beragam. Ada 10 pemain gelandang.
“Saya justru diuntungkan dengan banyaknya stok gelandang bagus. Dengan begini, saya bisa bebas rotasi pemain," kata Widodo. Rotasi pemain tampaknya diperlukan Bali United musim depan. Sebab, mereka harus berkiprah di dua kompetisi, Liga 1 dan Liga Champions Asia/AFC Cup.
Widodo siap memutar otak meracik skuat sekaligus menjaga kebugaran pemainnya. Jangan sampai, Bali United kehabisan bensin di pertengahan musim akibat kelelahan karena tampil di dua kompetisi."Semoga saja kami mampu memberikan hasil yang lebih baik di kompetisi tahun depan," tegas Widodo.
Menegok ke belakang, tak ada yang menyangka dengan prestasi Widodo di Liga 1 musim 2017. Sebab menjelang bergulirnya Liga 1, Widodo justru dipecat Sriwijaya FC. Namun pada 11 Mei 2017, Widodo justru ditunjuk manajemen Bali United sebagai pelatih kepala.
Saat itu, Widodo hanya dua hari efektif menyiapkan tim. Sebab, pada 14 Mei 2017, Bali United menjamu Borneo FC di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar. Widodo mampu menunjukkan kecermatannya meramu strategi di laga debutnya. Bali United mengalahkan Borneo FC 3-0. Debut yang begitu manis bagi Widodo.
Pada laga krusial, Bali United menang atas PSM Makassar lewat golnya di masa injury time Lilipaly, 6 November 2017. Usai kemenangan itu, Bali United tinggal bersaing dengan Bhayangkara dalam perebutan gelar juara. Tapi, Bali United gagal dengan berbagai kontroversi menyelimuti.
Fakta ini membuat Widodo menjadi juara tanpa mahkota untuk kali kedua. Pria 47 tahun itu sempat mengalami masalah serupa saat jadi pemain Petrokimia Putra Gresik, di Kompetisi Liga Indonesia 1995 saat final melawan Persib Bandung. “Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang berjuang menciptakan tim ini menjadi disegani dan profesional di kancah sepakbola dalam negeri maupun internasional," kata Widodo. *
Komentar