Harga Pangan Naik 70 Persen
Harga pangan kita berada di tingkat lebih tinggi dibandingkan India atau Vietnam.
JAKARTA, NusaBali
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumpulkan para menteri membahas kondisi harga pangan yang terus melambung. Jokowi menyampaikan bahwa kenaikan harga pangan harus diwaspadai, sebab dalam empat tahun terakhir sudah melonjak 70 persen.
"Saya mendapatkan data bahwa kenaikan harga pangan, dimulai 2011 sampai 2015 kemarin, naiknya sudah hampir mencapai 70 persen. Ini hati-hati," ungkap Jokowi saat membuka rapat di Istana Negara, Jakarta, Rabu (27/1)
Bila dibandingkan dengan negara-negara tetangga, Jokowi mengatakan bahwa harga pangan di Indonesia lebih tinggi.
"Pangan kita masih lebih mahal. Dibandingkan negara-negara lain, nanti saya tunjukkan dalam layar. Harga pangan kita berada di tingkat lebih tinggi dibandingkan negara lain seperti Filipina, China, Kamboja, India, Thailand maupun Vietnam," paparnya.
Ini harus menjadi perhatian serius bagi pemerintah karena 81 persen penduduk adalah konsumen beras. Kemudian, makanan mengambil porsi 73 persen atas pengaruhnya terhadap garis kemiskinan.
"Ini juga hati-hati. Artinya kenaikan harga pangan akan memukul 81 persen jumlah penduduk kita," tegasnya dilansir detik.
Berbagai langkah, harus dilaksanakan dengan tepat agar bisa menurunkan harga pangan seperti beras, daging sapi, daging ayam, bawang, cabai dan lainnya.
"Harus betul-betul dicermati sehingga harga bisa kita kembalikan pada harga-harga yang normal. Oleh sebab itu, langkah-langkah komperhensif memperbaiki permintaan, supply, rantai perdagangan, sistem data dan informasi pertanian, harus betul-betul valid," tegas Jokowi.
Jokowi meminta para menteri berkoordinasi sebelum memutuskan sebuah kebijakan. Terutama kebijakan pangan yang melingkupi sisi petani, pedagang dan konsumen.
"Intinya kita memerlukan sebuah kebijakan yang menyeimbangkan antara produsen, pedagang dan konsumen. Ini memang bukan sesuatu yang mudah, tapi saya yakin kalau kita mempunyai visi yang sama, pemikiran yang sama akan mudah diselesaikan," ujarnya.
Menurut Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong, pengendalian harga bahan pokok termasuk pangan akan mengedepankan langkah pemenuhan atau suplai dan permintaan tanpa meredam mekanisme pasar yang berjalan.
Thomas menjelaskan, jika ada perkembangan harga yang tidak menggembirakan atau dinilai terlalu tinggi, maka langkah yang akan diambil oleh Kementerian Perdagangan adalah bisa dengan memberikan insentif atau juga operasi pasar oleh Perum Bulog.
"Atau sebaliknya jika harga terlalu rendah, yang berarti kelebihan pasokan. Bisa dilakukan dengan menyerap lebih banyak dan harus dipastikan kapasitas gudang mencukupi," ujar Thomas dilansir antara.
Menurut Thomas, terkait dengan pergudangan dan sistem pergudangan tersebut saat ini pemerintah sedang mempersiapkan atau memulai pembangunan gudang-gudang itu. Namun, dia mengakui bahwa pembangunan gudang itu akan memakan waktu yang tidak sebentar. 7
1
Komentar