500 Orang Dibiayai Kerja di Kapal Pesiar
Paspor, visa, tiket akan diberikan penuh dengan kuota 500 orang lulusan SMK Pariwisata dari keluarga miskin yang berniat kerja di kapal pesiar.
DENPASAR, NusaBali
Pemerintah Provinsi Bali menyiapkan anggaran hingga Rp10 miliar untuk memberangkatkan sekitar 500 orang generasi muda setempat bekerja ke kapal pesiar pada 2018. "Dana tersebut, kami harapkan dapat digunakan tamatan SMK pariwisata yang berasal dari keluarga miskin untuk bekerja di kapal pesiar," kata Gubernur Bali Made Mangku Pastika saat menggelar simakrama (temu wicara), Sabtu (30/12).
Menurut dia, dengan pemprov setempat membantu keberangkatan generasi muda setempat bekerja di kapal pesiar, diharapkan nantinya dapat mengangkat derajat keluarga dan memutus rantai kemiskinan. Apalagi minat generasi muda di Bali untuk bekerja di kapal pesiar juga cukup tinggi, tetapi banyak yang terkendala dengan biaya pengurusan kelengkapan dan tiket pesawat yang mahal.
Pastika dalam kesempatan beberapa waktu sebelumnya mengatakan Pemprov Bali akan menanggung semua biaya baik itu biaya paspor, visa maupun tiket. "Jadi, tidak usah memikirkan biaya, pemerintah yang akan menanggung 100 persen," ucapnya.
Oleh karena itu, orang nomor satu di Bali ini meminta agar pihak sekolah benar-benar menyiapkan para siswanya untuk dilatih dan dibekali kompetensi bekerja di kapal pesiar, sehingga ketika siswa lulus mereka sudah siap untuk bekerja di kapal pesiar.
"Saya minta sekolah mendata siswa yang miskin. Kalau mereka ingin kerja di kapal pesiar, fokuskan mereka pada pendidikan tersebut. Tingkatkan juga keterampilan bahasa Inggris, dengan demikian mereka akan memiliki daya saing," ujarnya.
Pemprov Bali, lanjut dia, memang menjadikan program pengentasan kemiskinan sebagai salah satu program unggulan Bali Mandara. Untuk mengeluarkan masyarakat dari rantai kemiskinan, dapat disasar melalui sektor pendidikan dan kesehatan.
Sebelumnya Pemprov Bali sudah merintis pembentukan SMAN/SMKN Bali Mandara di Kubutambahan, Singaraja, yang diperuntukkan bagi siswa miskin berprestasi di daerah itu. Semua biaya pendidikan, asrama, makan-minum, seragam dan sebagainya ditanggung Pemprov Bali hingga mereka lulus.
Lulusan dari SMAN Bali Mandara mayoritas telah diterima dan mendapat beasiswa dari berbagai perguruan tinggi ternama di luar negeri dan di Nusantara. Tidak sedikit juga yang diterima di Akademi Kepolisian dan Akademi Militer.
Dalam Simakrama tersebut juga dihadiri oleh salah satu lulusan SMAN Bali Mandara Putu Eka Putra, yang kini mengenyam pendidikan sebagai prajurit TNI Angkatan Laut. Eka Putra menceritakan kisahnya sampai bersekolah di SMAN Bali Mandara dan berbagai pendidikan yang telah diterima di sekolah tersebut.*ant
Menurut dia, dengan pemprov setempat membantu keberangkatan generasi muda setempat bekerja di kapal pesiar, diharapkan nantinya dapat mengangkat derajat keluarga dan memutus rantai kemiskinan. Apalagi minat generasi muda di Bali untuk bekerja di kapal pesiar juga cukup tinggi, tetapi banyak yang terkendala dengan biaya pengurusan kelengkapan dan tiket pesawat yang mahal.
Pastika dalam kesempatan beberapa waktu sebelumnya mengatakan Pemprov Bali akan menanggung semua biaya baik itu biaya paspor, visa maupun tiket. "Jadi, tidak usah memikirkan biaya, pemerintah yang akan menanggung 100 persen," ucapnya.
Oleh karena itu, orang nomor satu di Bali ini meminta agar pihak sekolah benar-benar menyiapkan para siswanya untuk dilatih dan dibekali kompetensi bekerja di kapal pesiar, sehingga ketika siswa lulus mereka sudah siap untuk bekerja di kapal pesiar.
"Saya minta sekolah mendata siswa yang miskin. Kalau mereka ingin kerja di kapal pesiar, fokuskan mereka pada pendidikan tersebut. Tingkatkan juga keterampilan bahasa Inggris, dengan demikian mereka akan memiliki daya saing," ujarnya.
Pemprov Bali, lanjut dia, memang menjadikan program pengentasan kemiskinan sebagai salah satu program unggulan Bali Mandara. Untuk mengeluarkan masyarakat dari rantai kemiskinan, dapat disasar melalui sektor pendidikan dan kesehatan.
Sebelumnya Pemprov Bali sudah merintis pembentukan SMAN/SMKN Bali Mandara di Kubutambahan, Singaraja, yang diperuntukkan bagi siswa miskin berprestasi di daerah itu. Semua biaya pendidikan, asrama, makan-minum, seragam dan sebagainya ditanggung Pemprov Bali hingga mereka lulus.
Lulusan dari SMAN Bali Mandara mayoritas telah diterima dan mendapat beasiswa dari berbagai perguruan tinggi ternama di luar negeri dan di Nusantara. Tidak sedikit juga yang diterima di Akademi Kepolisian dan Akademi Militer.
Dalam Simakrama tersebut juga dihadiri oleh salah satu lulusan SMAN Bali Mandara Putu Eka Putra, yang kini mengenyam pendidikan sebagai prajurit TNI Angkatan Laut. Eka Putra menceritakan kisahnya sampai bersekolah di SMAN Bali Mandara dan berbagai pendidikan yang telah diterima di sekolah tersebut.*ant
Komentar