Hanura Merapat ke Paket Aman
PDIP Gianyar menyatakan dukungan Hanura belum sebagai kepastian karena koalisi ini sangat tergantung keputusan DPP Hanura.
Ketua KGB: Deal Koalisi Ada pada Cabup-Cawabup
GIANYAR, NusaBali
Jajaran DPC Hanura Gianyar secara resmi bersurat ke DPP Hanura di Jakarta melalui DPD Hanura Bali. Tujuannya, mohon agar jajaran DPC Hanura Gianyar diizinkan bisa berkoalisi dengan PDIP untuk memenangkan Paket Aman (Made Agus Mahayastra-AA Gde Mayun) pada Pilkada Gianyar, 27 Juni 2018.
Hal itu diakui Sekretaris DPC Hanura Gianyar, AA Gde Suana, Senin (1/1). Politisi asal Desa Kedewatan, Ubud, Gianyar ini mengakui, selama ini Hanura Gianyar pasif atau tak bersikap untuk berkoalisi baik dengan KGB (Koalisi Gianyar Bangkit) yang menguung Paket Kertha-Maha (Tjokorda Raka Kerthyasa-Pande Istri Maharani Prima Dewi) maupun PDIP. Karena DPC Hanura masih menunggu perkembangan arah koalisi Pilgub Bali.
Namun dalam perkembangannya, jajaran PDIP lebih intensif menjajaki Ketua DPC Hanura Dewa Ketut Alit Budiana, ketimbang jajaran KGB. Hanura pun menjatuhkan pilihan untuk berkoalisi dengan PDIP. “Kalau penjajakan dari KGB kepada Hanura hanya sempat sekali, namun tidak ada kelanjutannya,” jelasnya. Niat Hanura berkoalisi dengan PDIP, lanjut Agung Suana, dibuktikan dengan pihaknya bersurat kepada DPP Hanura di Jakarta, melalui DPD Hanura Bali. Tujuannya, minta izin berkaalisi dengn PDIP untuk Pilkada Gianyar. “Tapi surat yang telah kami kirim beberapa hari lalu itu, sampai saat ini belum ada jawaban dari DPP. Saya juga belum mengecek perkembangannya,” jelasnya.
Agung Suana menambahkan, dalam surat itu hanya berisi permohonan koalisi untuk Pilkada Gianyar. Karena koalisi untuk Pilgub Bali ada di tangan DPD Hanura Bali. Namun dirinya memaklumi langkah KGB karena wajar masih menunggu koalisi untuk Pilgub Bali agar linier dengan koalisi di Gianyar.
Ketua KGB, Tjokorda Gde Asmara Putra Sukawati alias Cok Asmara mengakui, selaku Ketua KGB, dirinya mengaku lebih intens berkomunikasi dengan jajaran DPD Hanura dan NasDem Bali. Alasannya, penjajakan terhadap Hanura dan NasDem di Gianyar telah dilakukan pimpinan partai anggota KGB. Namun Cok Asmara menambahkan, apapun perjuangan merajut koalisi tersebut, deal politiknya ada di tangan kandidat paslon.
“Artinya, setuju tidaknya koalisi itu ada pada paslon. Kami di KGB kan hanya memfasilitasi,” jelas Ketua DPC Demokrat Gianyar ini. Kata Cok Asmara, cabup Paket Kertha-Maha, Cok Ibah belum bisa melanjutkan penjajakan koalisi dengan Hanura dan NasDem karena sejak 30 Desember 2018, sedang melaksanakan karya pada sebuah pura di Tenggarong, Kutai, Kalimantan Timur.
Ketua DPC PDIP Gianyar yang cabup Paket Aman, Made Agus Mahayastra mengakui, Hanura telah menyatakan dukungan koalisi ke Pakat Aman. Namun pihaknya menyatakan dukungan itu belum sebagai kepastian karena koalisi ini sangat tergantung keputusan DPP Hanura. Politisi asal Desa Melinggih, Kecamatan Payangan, Gianyar ini sejak awal berharap koalisinya linier mulai dari pusat hingga ke bawah.
Dia mengakui telah menerima surat tembusan permohonan koalisi dari Hanura Gianyar ke DPD Bali dan DPP di Jakarta. “Koalisi ini masih proses. Karena namanya politik kan banyak kepentingan, banyak pertimbangan, dan banyak hal yang masih diperhitungkan. Keputusan untuk berkoalisi ke yang mana, itu pasti keputusan DPP, dan kami hormati,” jelasnya.
Sebagaimana diketahui, Hanura jadi partai sangat ‘seksi’ untuk diajak berkoalisi baik oleh KGB atau PDIP, dibandingkan NasDem. Selain karena Hanura dengan kekuatan 3 kursi dan NasDem 2 kursi di DPRD Gianyar, koalisi NasDem sangat ditentukan posisi paslon cagub-cawagub Bali dengan jagoan NasDem di Pilgub Bali, IB Rai Dharmawijaya Mantra alias Rai Mantra.
Selain itu, PDIP Gianyar sangat penting menjalin koalisi akibat sempat trauma karena belum terbukti bisa menang Pilkada Gianyar, jika tanpa berkoalisi. Sebaliknya, partai non PDIP yang tergabung dalam KGB, yakni Golkar, Demokrat, Gerindra, PKPI, sangat ternostalgia dengan kemenangan Paket AS (Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati alias Cok Ace-Dewa Made Sutanaya) pada Pilkada Gianyar 2008. Paket AS didukung gabungan 10 partai (21 kursi), berhasil menumbangkan Paket Bayu (AA Gde Agung Bharata-Putu Yudany Thema) yang hanya diusung PDIP (19 kursi). *lsa
Komentar