Dosen asal Bogor Tewas Saat Snorkeling
Wisatawan domestik yang berprofesi dosen asal Bogor, Jawa Barat, Kartiaso, 71, beralamat di Jalan Majapahit 16 Bogor tewas saat berwisata snorkeling menyambut tahun baru 2018 di Pantai Banjar Lean, Desa Bunutan, Kecamatan Abang, Karangasem, Minggu (31/12/2017) pukul 10.45 Wita.
AMLAPURA, NusaBali
Korban tewas walau telah berusaha ditolong setelah dievakuasi ke darat. Informasi yang dihimpun, awalnya korban Kartioso bersama istrinya Didiek Ardiana Kartioso, 66, yang menginap di Hotel Coral View Desa Bunutan, Kecamatan Abang sejak, Sabtu (30/12), pukul 10.00 Wita bersama-sama sarapan. Juga hadir teman korban Angela Ruth, 45 dari Australia. Selanjutnya korban bersama istri dan temannya berangkat berwisata snorkeling.
Hanya saja yang snorkeling adalah korban dan rekannya Angela Ruth lengkap mengenakan kaca mata standar snorkeling dan perlengkapan lainnya. Tujuannya untuk menikmati panorama alam bawah laut yang dikenal dengan habitat ikan hias dan terumbu karang.
Mereka snorkeling hanya 10 meter dari bibir Pantai Lean. Sedangkan sang istri Didiek Ardiana hanya berendam di pantai. Ternyata setelah snorkeling beberapa menit tepatnya pukul 10.45 Wita, saksi Angela Ruth melihat korban membuka masker sambil bernapas sengal-sengal, lalu didekatinya.
Saat ditanya korban mengaku tidak ada masalah. Tetapi saksi curiga, langsung meminta tolong kepada warga setempat menyusul datang saksi I Wayan Sudika, 22, turut menarik korban ke darat. Setiba di darat langsung diberikan napas bantuan, ternyata korban tidak bergerak sama sekali.
Warga setempat melaporkan kasus itu ke Polsek Abang, sedangkan istri korban Didiek Ardiana panik dan shock menyaksikan nasib sang suami meninggal mendadak. Kedatangan petugas dipimpin Kapolsek Abang, AKP I Nyoman Sugita Yasa, memeriksa jasad korban yang mengenakan kaos merah. Dari bagian wajah korban ditemukan lebam dan menghitam. Hanya saja setelah dikonsultasikan kepada petugas medis Puskesmas Abang II dr Ida Made Ananta, korban meninggal bukan disebabkan kekerasan. Wajah lebam, karena aliran darah korban yang membeku terhenti di bagian wajah, sehingga kelihatan menghitam.
Istri korban sendiri menolak dilakukan otopsi, karena tidak ada penyebab kematian korban kecuali gagal napas. Kapolsek Abang, AKP Sugita Yasa menyimpulkan, korban meninggal karena sesak napas. *k16
Hanya saja yang snorkeling adalah korban dan rekannya Angela Ruth lengkap mengenakan kaca mata standar snorkeling dan perlengkapan lainnya. Tujuannya untuk menikmati panorama alam bawah laut yang dikenal dengan habitat ikan hias dan terumbu karang.
Mereka snorkeling hanya 10 meter dari bibir Pantai Lean. Sedangkan sang istri Didiek Ardiana hanya berendam di pantai. Ternyata setelah snorkeling beberapa menit tepatnya pukul 10.45 Wita, saksi Angela Ruth melihat korban membuka masker sambil bernapas sengal-sengal, lalu didekatinya.
Saat ditanya korban mengaku tidak ada masalah. Tetapi saksi curiga, langsung meminta tolong kepada warga setempat menyusul datang saksi I Wayan Sudika, 22, turut menarik korban ke darat. Setiba di darat langsung diberikan napas bantuan, ternyata korban tidak bergerak sama sekali.
Warga setempat melaporkan kasus itu ke Polsek Abang, sedangkan istri korban Didiek Ardiana panik dan shock menyaksikan nasib sang suami meninggal mendadak. Kedatangan petugas dipimpin Kapolsek Abang, AKP I Nyoman Sugita Yasa, memeriksa jasad korban yang mengenakan kaos merah. Dari bagian wajah korban ditemukan lebam dan menghitam. Hanya saja setelah dikonsultasikan kepada petugas medis Puskesmas Abang II dr Ida Made Ananta, korban meninggal bukan disebabkan kekerasan. Wajah lebam, karena aliran darah korban yang membeku terhenti di bagian wajah, sehingga kelihatan menghitam.
Istri korban sendiri menolak dilakukan otopsi, karena tidak ada penyebab kematian korban kecuali gagal napas. Kapolsek Abang, AKP Sugita Yasa menyimpulkan, korban meninggal karena sesak napas. *k16
Komentar