Jalan Pemukiman Tertutup Longsor
Tebing setinggi kurang 20 di Banjar/Desa Demulih, Kecamatan Susut, Bangli, longsor, Minggu (31/12).
BANGLI, NusaBali
Akibat kejadian tersebut, tembok panyengker milik I Nyoman Suryawan terseret longsor. Tembok yang jebol menimpa mobil milik I Wayan Widiana. Material longsor juga menutup akses jalan setapak menuju pemukiman yang dihuni 12 kepala keluarga.
Korban Nyoman Suryawan mengatakan, tebing longsor terjadi sekitar pukul 11.00 Wita. Sebelumnya terjadi tebing longsor, Suryawan mendengar suara gemuruh. Setelah dilakukan pengecekan, suara itu ternyata berasal dari bangunan tembok panyengler yang terseret longsor kemudian menimpa garase beratap seng di bawahnya. Disampaikan saat kejadian tidak sedang hujan, namun hujan terjadi sehari sebelumnya.
Suryawan menambahkan, tebing di sekitar tembok panyengkernya kondisi labil. Sebelumnya sempat longsor hanya saja longsor tergolong kecil. “Atas kondisi tersebut akhirnya dilakukan pembetonan dan membuat anak tangga yang dananya bersumber dari reses mantan anggota DPRD Bangli Ida Bagus Santosa. Sekarang malah ambrol,” imbuhnya. Suryawan berharap pemerintah turun tangan untuk mengatasi persoalan tersebut. “Buat senderan membutuhkan biaya besar. Kami berharap ada tindaklanjut dari pemerintah,” imbuhnya.
Terpisah, Kasi Kedarutan BPBD Bangli, Ketut Agus Sutapa, mengaku telah menerima laporan tebing longsor di Desa Demulih. Hanya saja belum ada laporan mengenai 12 KK yang terisolir akibat jalan setapak tertutup material. *e
Korban Nyoman Suryawan mengatakan, tebing longsor terjadi sekitar pukul 11.00 Wita. Sebelumnya terjadi tebing longsor, Suryawan mendengar suara gemuruh. Setelah dilakukan pengecekan, suara itu ternyata berasal dari bangunan tembok panyengler yang terseret longsor kemudian menimpa garase beratap seng di bawahnya. Disampaikan saat kejadian tidak sedang hujan, namun hujan terjadi sehari sebelumnya.
Suryawan menambahkan, tebing di sekitar tembok panyengkernya kondisi labil. Sebelumnya sempat longsor hanya saja longsor tergolong kecil. “Atas kondisi tersebut akhirnya dilakukan pembetonan dan membuat anak tangga yang dananya bersumber dari reses mantan anggota DPRD Bangli Ida Bagus Santosa. Sekarang malah ambrol,” imbuhnya. Suryawan berharap pemerintah turun tangan untuk mengatasi persoalan tersebut. “Buat senderan membutuhkan biaya besar. Kami berharap ada tindaklanjut dari pemerintah,” imbuhnya.
Terpisah, Kasi Kedarutan BPBD Bangli, Ketut Agus Sutapa, mengaku telah menerima laporan tebing longsor di Desa Demulih. Hanya saja belum ada laporan mengenai 12 KK yang terisolir akibat jalan setapak tertutup material. *e
Komentar