Pusat Gelontorkan Rp 4 Miliar untuk Perbaikan Sekolah Rusak
Gedung sekolah rusak di wilayah Kabupaten Tabanan akan direnovasi menggunakan dana anggaran khusus (DAK) sebesar Rp 4 miliar.
TABANAN, NusaBali
Dari jumlah dana tersebut, hanya 4 SMP dan 8 SD yang akan mendapat perbaikan. Kepala Dinas Pendidikan Tabanan I Gede Susila didampingi Kasubag Perencanaan dan Pelaporan Dinas Pendidikan Tabanan I Dewa Putu Kerta Wijaya menerangkan, pusat akan menggelontorkan DAK untuk renovasi gedung sekolah SD dan SMP. Total dana yang digelontorkan sebesar Rp 4 miliar. “Gedung sekolah yang direnovasi ini yang kondisinya rusak berat, namun memiliki fungsi urgen,” ujar Susila, Selasa (2/1).
Adapun gedung sekolah yang dapat perbaikian untuk SD berjumlah 8 gedung tersebar di 10 kecamatan. Sementara untuk SMP ada 4 gedung yang mendapatkan renovasi di antaranya, SMPN 2 Pupuan dengan biaya Rp 250 juta untuk rehab ruangan, SMPN 3 Pupuan dengan biaya Rp 250 juta untuk rehab ruangan. Kemudian SMPN 1 Baturiti rehab ruangan dengan dana Rp 597 juta, dan SMPN 2 Kerambitan biaya rehab ruangan dengan dana Rp 250 juta.
“Total DAK yang akan didapat untuk SMP sekitar Rp 1,3 miliar lebih dan untuk SD sekitar Rp 2,7 miliar,” ungkap Susila. Diakuinya, DAK tahun 2018 menurun dibanding tahun 2017 yang mencapai sekitar Rp 8 miliar. Pengurangan ini berlaku menyeluruh. “Tidak hanya di Tabanan, seluruhnya berkurang, otomatis terjadi pengurangan pada gedung yang akan diperbaiki,” jelasnya.
Meskipun DAK menurun untuk anggaran perbaikan gedung rusak, Pemkab Tabanan sudah menganggarkan melalui dana PIK (Program Infrastruktur Kabupaten). Program ini diperuntukkan bagi SD dengan dana yang diperkirakan sekitar Rp 8 miliar. Untuk mendapatkan dana tersebut berdasarkan usulan dari Musrenbangcam (musyawarah pembangunanan kecamatan).
Susila menambahkan DAK sifatnya sekolah sendiri yang mengelola. Dari jumlah didapatkan tidak hanya digunakan untuk rehab gedung, tetapi juga dipergunakan untuk peningkatan mutu sekolah. “Misalnya perbaikan laboratorium ataupun pembelian buku,” tandas Susila. *d
Adapun gedung sekolah yang dapat perbaikian untuk SD berjumlah 8 gedung tersebar di 10 kecamatan. Sementara untuk SMP ada 4 gedung yang mendapatkan renovasi di antaranya, SMPN 2 Pupuan dengan biaya Rp 250 juta untuk rehab ruangan, SMPN 3 Pupuan dengan biaya Rp 250 juta untuk rehab ruangan. Kemudian SMPN 1 Baturiti rehab ruangan dengan dana Rp 597 juta, dan SMPN 2 Kerambitan biaya rehab ruangan dengan dana Rp 250 juta.
“Total DAK yang akan didapat untuk SMP sekitar Rp 1,3 miliar lebih dan untuk SD sekitar Rp 2,7 miliar,” ungkap Susila. Diakuinya, DAK tahun 2018 menurun dibanding tahun 2017 yang mencapai sekitar Rp 8 miliar. Pengurangan ini berlaku menyeluruh. “Tidak hanya di Tabanan, seluruhnya berkurang, otomatis terjadi pengurangan pada gedung yang akan diperbaiki,” jelasnya.
Meskipun DAK menurun untuk anggaran perbaikan gedung rusak, Pemkab Tabanan sudah menganggarkan melalui dana PIK (Program Infrastruktur Kabupaten). Program ini diperuntukkan bagi SD dengan dana yang diperkirakan sekitar Rp 8 miliar. Untuk mendapatkan dana tersebut berdasarkan usulan dari Musrenbangcam (musyawarah pembangunanan kecamatan).
Susila menambahkan DAK sifatnya sekolah sendiri yang mengelola. Dari jumlah didapatkan tidak hanya digunakan untuk rehab gedung, tetapi juga dipergunakan untuk peningkatan mutu sekolah. “Misalnya perbaikan laboratorium ataupun pembelian buku,” tandas Susila. *d
Komentar