Yowana Asri Jadi Pangkalan Baru Angkot
Sejumlah Angkutan Kota (angkot) nampak berjejer di sepanjang jalan Ahmad Yani Barat, tepatnya di depan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Yowana Asri, wilayah Kelurahan Banyuasri, Buleleng.
SINGARAJA, NusaBali
Suasana yang kerap terlihat setiap harinya nampak menjadikan RTH sebagai pangkalan baru bagi angkot yang ingin mencari penumpang. Meski tidak mengganggu arus lalu lintas, pemandangan tersebut jadi cukup ganjil. Padahal terminal yang merupakan tempat khusus naik turunnya penumpang ada di seberang RTH tersebut. Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Buleleng Gede Gunawan AP dihubungi Selasa (2/1), tidak menampik fakta tersebut.
Pihaknya pun mengaku sudah melakukan pembinaan dan menghimbau kepada sopir-sopir angkutan untuk masuk ke terminal. Hanya saja imbauan itu hanya angin berlalu bagi para sopir angkot, yang terus kucing-kucingan dengan petugas. “Dari dulu kami sudah imbau untuk masuk ke terminal, tetapi paling setelah ada patroli saja tertib setelah itu datang dan parkir lagi disitu,” ujar Gunawan.
Bahkan saat diimbau, sopir angkot banyak yang berkelit. Mereka mengaku sedang tidak mencari penumpang, hanya parkir saja. Permasalaha itu pun bagi gunawan masih memerlukan koordinasi yang intens dengan forum lalu lintas angkutan jalan. Mengingat di depan RTH Yowana Asri memang tidak ada marka dilarang parkir.
Sedangkan RTH Yowana Asri juga tidak menyediakan parkir khusus untuk pengunjung terutama bagi kendaraan roda empat. Gunawan mengaku segera akan berkoordinasi dengan forum lalu lintas angkutan jalan untuk membahas hal tersebut. “Disana hanya perlu penataan parkir saja, apakah nanti parkirnya serong atau mengikuti badan jalan sehingga tidak mengganggu arus lalu lintas,” imbuh dia. Hal itu dinilai sangat memungkinkan karena merupakan akses satu jalur dan jarak dengan popa bensin yang ada di depannya cukup lebar.
Sementara itu, koordinasi dengan Satuan Lalu Lintas Polres Buleleng untuk penindakan angkot yang mangkal sembarangan juga sudah dilakukan. Sejauh ini Satlantas Polres Buleleng masih melakukan pendekatan secara persuasif dengan sopir angkot yang sering mangkal disana, untuk mencari win-win solusi agar tidak ada pihak yang dirugikan.*k23
Suasana yang kerap terlihat setiap harinya nampak menjadikan RTH sebagai pangkalan baru bagi angkot yang ingin mencari penumpang. Meski tidak mengganggu arus lalu lintas, pemandangan tersebut jadi cukup ganjil. Padahal terminal yang merupakan tempat khusus naik turunnya penumpang ada di seberang RTH tersebut. Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Buleleng Gede Gunawan AP dihubungi Selasa (2/1), tidak menampik fakta tersebut.
Pihaknya pun mengaku sudah melakukan pembinaan dan menghimbau kepada sopir-sopir angkutan untuk masuk ke terminal. Hanya saja imbauan itu hanya angin berlalu bagi para sopir angkot, yang terus kucing-kucingan dengan petugas. “Dari dulu kami sudah imbau untuk masuk ke terminal, tetapi paling setelah ada patroli saja tertib setelah itu datang dan parkir lagi disitu,” ujar Gunawan.
Bahkan saat diimbau, sopir angkot banyak yang berkelit. Mereka mengaku sedang tidak mencari penumpang, hanya parkir saja. Permasalaha itu pun bagi gunawan masih memerlukan koordinasi yang intens dengan forum lalu lintas angkutan jalan. Mengingat di depan RTH Yowana Asri memang tidak ada marka dilarang parkir.
Sedangkan RTH Yowana Asri juga tidak menyediakan parkir khusus untuk pengunjung terutama bagi kendaraan roda empat. Gunawan mengaku segera akan berkoordinasi dengan forum lalu lintas angkutan jalan untuk membahas hal tersebut. “Disana hanya perlu penataan parkir saja, apakah nanti parkirnya serong atau mengikuti badan jalan sehingga tidak mengganggu arus lalu lintas,” imbuh dia. Hal itu dinilai sangat memungkinkan karena merupakan akses satu jalur dan jarak dengan popa bensin yang ada di depannya cukup lebar.
Sementara itu, koordinasi dengan Satuan Lalu Lintas Polres Buleleng untuk penindakan angkot yang mangkal sembarangan juga sudah dilakukan. Sejauh ini Satlantas Polres Buleleng masih melakukan pendekatan secara persuasif dengan sopir angkot yang sering mangkal disana, untuk mencari win-win solusi agar tidak ada pihak yang dirugikan.*k23
Komentar