Petarung di Klungkung Mendaftar 'Bersamaan'
Paket Suwasta deklarasi dulu di Monumen Puputan Klungkung sebelum mendaftar ke KPU, sementara Paket Bagia kumpul dulu di Puri Agung Klungkung
Paket Suwasta 8 Januari Pagi, Paket Bagia Pilih Siangnya
SEMARAPURA, NusaBali
Dua pasangan calon yang akan tarung head to head di Pilkada Klungkung 2018, I Nyoman Suwirta-I Made Kasta (Paket Suwasta) dan Tjokorda Bagus Oka-I Ketut Mandia (Paket Bagia), dipastikan bakal mendaftar hampir bersamaan ke KPU Klungkung. Kedua pasangan Cabup-Cawabup Klungkung yang diusung parpol berbeda ini akan mendaftar pada Soma Pon Matal, Senin, 8 Januari 2018, yang dianggap sebagai dewasa ayu (hari baik).
Meski mendaftar di hari yang sama, Paket Suwasta dan Paket Bagia pilih mendaftarkan pencalonannya pada jam yang berbeda. Paket Suwasta (pasangan incumbent yang diusung koalisi parpol Gerindra-Hanura-Golkar-Demokrat-PKPI-NasDem akan mendaftar Senin (8/1) pagi pukul 09.00 Wita.
Sedangkan Paket Bagia (Cabup-Cawabup Klungkung yang diusung PDIP) akan mendaftar 5 jam kemudian, siang sekitar pukul 14.00 Wita. “Paket Suwasta akan diaftarkan pencalonannya Senin pagi pukul 09.00 Wita, sedangkan Paket Bagia mendaftar siang pukul 14.00 Wita,” ujar sumber NusaBali dari lingkaran parpol di Semarapura, Klungkung, Rabu (3/1).
Dia menyebutkan, masing-masing parpol pengungsung akan membawa massa yang cukup banyak, bahkan mencapai ribuan orang, saat mendaftarkan jagonya ke KPU Klungkung. Nyoman Suwirta yang diusung koalisi parpol non PDIP sebagai Calon Bupati (Cabup) Klungkung, merupakan kandidat incumbent asal kawasans seberang Banjar Ceningan, Desa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida yang kini masih menjabat Bupati Klungkung 2013-2018. Sementara Made Kasta yang diusung sebagai Calon Wakil Bupati (Cawabup), merupakan politisi Gerindra yang kini masih menjabat Wabup Klungkung 2013-2018.
Sedangkan Tjok Bagus Oka yang diusung PDIP sebagai Cabup Klungkung, merupakan tokoh independen asal Puri Agung Klungkung. Dalam Pilkada Klungkung 2013 lalu, Tjok Bagus maju sebagai Cabup Klungkung yang diusung Golkar bersama mitra koalisinya. Sebaliknya, Ketut Mandia merupakan politisi PDIP asal Desa Pikat, Kecamatan Dawan, Klungkung yang dua kali periode duduk di DPRD Bali Dapil Klungkung.
Sementara, Ketua DPC Gerindra Klungkung, I Wayan Baru, membenarkan Paket Suwasta akan mendaftarkan pencalonannya ke KPU Klungkung di hari pertama pendaftaran, 8 Januari 2018. Sebelum mendaftar ke KPU, Paket Suwasta lebih dulu akan deklarasi di depan Monumen Puputan Klungkung di Kota Semarapura. Usai deklarasi, Paket Suwasta akan langsung jalan kaki menuju KPU Klungkung dengan diiringi massa pendukung.
Menurut Wayan Baru, Paket Suwasta pilih mendaftar pagi hari, karena siangnya akan lanjut mengiringi pendaftaran Calon Gubernur (Cagub)-Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Bali yang diusung Gerindra ke KPU Bali untuk tarung Pilgub Bali 2018. “Kita memang mencari dewasa ayu untuk mendaftar. Ternyata, dewasa ayu yang bagus jatuh tanggal 8 Januari dan 11 Januari. Namun, pendaftaran calon kan sudah ditutup 10 Januari, makanya kami pilih tanggal 8,” ujar Wayan Baru yang juga Ke-tua DPRD Klungkung saat dikonfirmasi NusaBali, Rabu kemarin.
Wayan Baru menegaskan, saat pendaftaran Paket Suwasta, pihaknya akan mengerahkan massa pendukung ke KPU Klungkung. Namun, jumlah massa yang dikerahkan akan dibahas lebih lanjut dalam rapat parpol koalisi, 6 Januari nanti. “Yang jelas, pendaftaran akan berlangsung semarak dengan diiringi tabuh baleganjur,” katanya.
Dalam Pilkada Klungkung 2018 mendatang, Paket Suwasta akan diusung koalisi 6 parpol parlemen non PDIP, Gerindra-Hanura-Golkar-Demokrat-PKPI-NasDem. Paket Suwasta maju tarung dengan kekuatan politik awal 23 kursi---dari total 30 kursi---DPRD Klungkung atau 76,67 persen suara parlemen hasil Pileg 2014. Rinciannya, 8 kursi DPRD Klungkung (26,67 persen suara parlemen) milik Gerindra, 5 kursi DPRD Klungkung (16,67 persen suara parlemen) milik Hanura, 4 kursi DPRD Klungkung (13,33 persen suara parlemen) milik Golkar, 3 kursi DPRD Klungkung (10,00 persen suara parlemen) milik Demokrat, 2 kursi DPRD Klungkung (6,67 persen suara parlemen) milik PKPI, dan 1 kursi DPRD Klungkung (3,33 persen suara parlemen) milik NasDem. Sebaliknya, Paket Bagia punya modal politik awal 7 kursi DPRD Klungkung atau 23,33 persen suara parlemen hasil Pileg 2014 milik PDIP.
Menurut Wayan Baru, koalisi besar tentunya akan memudahkan menangkan Paket Suwasta, jika memang mesin partai-partai bekerja. “Saya kira tidak sesulit sebelumnya (saat Paket Suwasta menangi Pilkada Klungkung 2013, Red), yang saat itu hanya bermodalkan 4 kursi DPRD milik Gerindra dan 2 kursi milik PNBKI,” papar Wayan Baru.
Dikonfirmasi NusaBali terpisah, Rabu kemarin, Ketua Harian DPD II Golkar Klungkung Ni Luh Komang Ari Ayu Ningrum mengatakan rekomendasi Paket Suwasta akan diturunkan DPP Golkar, 5 Januari 2018 besok. Sedangkan Ketua DPC Hanura Klungkung, I Wayan Suyasa, mengatakan pihaknya masih menunggu rekomendasi Paket Suwasta dari DPP Hanura. Sebaliknya, Ketua DPK PKPI Klungkung Wayan Mastra mengatakan pihaknya belum berani memastikan partainya usung Paket Suwasta. “Yang memutuskan itu DPN PKPI,” dalihnya.
Sementara itu, Ketua DPC PDIP Klungkung AA Gde Anom memastikan Paket Bagia (Tjok Bagus Oka-Ketut Mandia) akan mendaftar ke KPU, 8 Januari 2018. Sebelum mendaftar, Paket Bagia bersama 1.000 pendukungnya lebih dulu akan berkumpul di Puri Agung Klungkung. Dari situ, mereka akan bergerak ke KPU Klungkung siang sekitar pukul 14.00 Wita.
“Kami fleksibel saja. Kalau di sana (partai pengusung incumbent Paket Suwasta) mendaftar pagi hari, kami pilih siang. Kalau di sana siang, kami pagi. Yang jelas, kandidat dari PDIP mendaftar ke KPU serentak pada 8 Januari,” jelas mantan Ketua DPRD Klungkung 2009-2014 dan Cabup Klungkung dari PDIP di Pilkada 2013 ini. *wan
1
Komentar