Setelah PKPI-PAN, Hanura Pun Mengarah ke KBS-Ace
Pasangan Wayan Koster-Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (KBS-Ace), Cagub-Cawagub Bali yang diusung PDIP, berpeluang dapat tambahan amnunisi menjelang tarung ke Pilgub Bali 2018.
DENPASAR, NusaBali
Pasalnya, Hanura juga ancang-ancang merapat ke barisan KBS-Ace, mengikuti jejak PAN dan PKPI yang telah bergabung sebelumnya. Hanura banting haluan dukung KBS-Ace, setelah Ketua DPD I Golkar Bali Ketut Sudikerta mental dari posisi Cagub Bali.
Koordinator Daerah (Korda) Bali DPP Hanura, I Wayan Adnyana, mengatakan partainya sudah menyiapkan sejumlah opsi kalau Koalisi Bali Dwipa Jaya yang digagas Hanura bersama Golkar dan Perindo gagal mengusung Sudikerta sebagai Cagub. Salah satu opsinya, beralih mendukung KBS-Ace ke Pilgub Bali, 27 Juni 2018.
Menurut Wayan Adnyana, Hanura tengah melakukan komunikasi politik dengan KBS-Ace. “Kita kan sejak awal mengagas Koalisi Bali Dwipa Jaya untuk mengusung Pak Sudikerta sebagai Cagub Bali. Kalau Pak Sudikerta tidak jadi Cagub, ya kita bisa mengarah ke KBS-Ace,” ujar Adnyana saat dikonfirmasi NusaBali di Denpasar, Kamis (4/1).
Adnyana menegaskan, sudah ada agenda pertemuan antara Ketua Umum DPP Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) dengan DPP PDIP dan KBS-Ace di Jakarta, Kamis kemarin, untuk membicarakan koalisi di Pilgub Bali 2018. Namun, Adnyana belum mengkonfirmasi apa keputusannya.
Hanura sendiri sebelumnya sempat mendorong Wakil Ketua Umum DPP Hanura, Gede Pasek Suardika, sebagai Cawagub pendamping Sudikerta. Namun, Sudikerta jutru batal maju sebagai Cagub Bali ke Pilgub 2018. Pasalnya, DPP Golkar menganulir rekomendasi Cagub sebelumnya dan mendagradai Sudikerta sebagai Cawagub pendamping IB Rai Mantra. Pasangan Mantra-Kerta akan diusung Koalisi Rakyat Bali (KRB), koalisi parpol yang beranggotakan Golkar-Demokrat-Gerindra-NasDem.
Hingga Kamis kemarin, Sudikerta belum memberi kepastian, apakah bersedia sebagai Cawagub pendamping Rai Mantra. Menurut Adnyana, Hanura sampai kini juga belum mendapatkan kepastian soal keputusan politik Sudikerta, apakah maju sebagai Cagub atau Cawagub. “Pak Sudikerta juga belum memberikan jawaban,” ujar Adnyana.
Sementara itu, Ketua DPD PDIP Bali Wayan Koster yang dikonfirmasi NusaBali terkait kemungkinan merapatnya Hanura ke barisan pengusung KBS-Ace, Kamis kemarin, belum bisa memberikan keterangan pers. Alasannya, masih komunikasi politik. “Nanti kalau sudah pasti informasinya, kita akan sampaikan kepada media,” ujar Koster yang juga Cagub Bali dalam KBS-Ace.
Yang jelas, jika Hanura ikut bergabung, kekuatan politik KBS-Ace akan semakin besar menuju tarung head to head melawan Mantra-Kerta (IB Rai Mantra-Ketut Sudikerta, Cagub-Cawagub Bali yang akan diusung KRB di Pilgub Bali 2018 mendatang. Sebab, nantinya KBS-Ace akan bertarung dengan modal kekuatan politik awal 27 kursi DPRD Bali atau 49,09 persen suara parlemen hasil Pileg 2014. Rinciannya, 24 kursi DPRD Bali (43,63 persen suara parlemen) milik PDIP, 1 kursi DPRD Bali (1,82 persen suara parlemen) milik PAN, 1 kursi DPRD Bali (1,82 persen suara parlemen) milik PKPI, dan 1 kursi DPRD Bali (1,82 persen suara parlemen) milik Hanura.
PAN dan PKPI sudah lebih dulu merapat ke barisan PDIP untuk ikut usung KBS-Ace. Rekomendasi untuk KBS-Ace diserahkan Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) PKPI AM Hendropriyono di Kantor DPN PKPI, Jakarta, 26 Desember 2017 lalu. Rekomendasi kala itu diserahkan langsung kepada Wayan Koster, yang didampingi Cok Ace.
PKPI dan PAN sempat digadang-gadang bergabung di KRB, bersama Golkar-Demokrat-Gerindra-NasDem-Hanura-PKS-Perindo. Namun, PKPI dan PAN pilih cabut dari KRB. PKPI sendiri mengarahkan dukungan kepada KBS-Ace, karena sudah bosan menunggu ketidakpastian di KRB, yang belum kunjung melahirkan paket calon.
Hal ini diakui Ketua DPP PKPI Bali, Kadek Nuartana, seusai menyaksikan penyerahan rekomendasi KBS-Ace dari DPN PKPI. "Ngapain kami menunggu orang tidak jelas? Siapa paket calon yang akan diusung KRB, sampai sekarang nggak jelas. Kita yang pasti saja-lah. Karena itu, kami mengarahkan dukungan ke KBS-Ace," ujar Kadek Nuartana kala itu. *nat
Koordinator Daerah (Korda) Bali DPP Hanura, I Wayan Adnyana, mengatakan partainya sudah menyiapkan sejumlah opsi kalau Koalisi Bali Dwipa Jaya yang digagas Hanura bersama Golkar dan Perindo gagal mengusung Sudikerta sebagai Cagub. Salah satu opsinya, beralih mendukung KBS-Ace ke Pilgub Bali, 27 Juni 2018.
Menurut Wayan Adnyana, Hanura tengah melakukan komunikasi politik dengan KBS-Ace. “Kita kan sejak awal mengagas Koalisi Bali Dwipa Jaya untuk mengusung Pak Sudikerta sebagai Cagub Bali. Kalau Pak Sudikerta tidak jadi Cagub, ya kita bisa mengarah ke KBS-Ace,” ujar Adnyana saat dikonfirmasi NusaBali di Denpasar, Kamis (4/1).
Adnyana menegaskan, sudah ada agenda pertemuan antara Ketua Umum DPP Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) dengan DPP PDIP dan KBS-Ace di Jakarta, Kamis kemarin, untuk membicarakan koalisi di Pilgub Bali 2018. Namun, Adnyana belum mengkonfirmasi apa keputusannya.
Hanura sendiri sebelumnya sempat mendorong Wakil Ketua Umum DPP Hanura, Gede Pasek Suardika, sebagai Cawagub pendamping Sudikerta. Namun, Sudikerta jutru batal maju sebagai Cagub Bali ke Pilgub 2018. Pasalnya, DPP Golkar menganulir rekomendasi Cagub sebelumnya dan mendagradai Sudikerta sebagai Cawagub pendamping IB Rai Mantra. Pasangan Mantra-Kerta akan diusung Koalisi Rakyat Bali (KRB), koalisi parpol yang beranggotakan Golkar-Demokrat-Gerindra-NasDem.
Hingga Kamis kemarin, Sudikerta belum memberi kepastian, apakah bersedia sebagai Cawagub pendamping Rai Mantra. Menurut Adnyana, Hanura sampai kini juga belum mendapatkan kepastian soal keputusan politik Sudikerta, apakah maju sebagai Cagub atau Cawagub. “Pak Sudikerta juga belum memberikan jawaban,” ujar Adnyana.
Sementara itu, Ketua DPD PDIP Bali Wayan Koster yang dikonfirmasi NusaBali terkait kemungkinan merapatnya Hanura ke barisan pengusung KBS-Ace, Kamis kemarin, belum bisa memberikan keterangan pers. Alasannya, masih komunikasi politik. “Nanti kalau sudah pasti informasinya, kita akan sampaikan kepada media,” ujar Koster yang juga Cagub Bali dalam KBS-Ace.
Yang jelas, jika Hanura ikut bergabung, kekuatan politik KBS-Ace akan semakin besar menuju tarung head to head melawan Mantra-Kerta (IB Rai Mantra-Ketut Sudikerta, Cagub-Cawagub Bali yang akan diusung KRB di Pilgub Bali 2018 mendatang. Sebab, nantinya KBS-Ace akan bertarung dengan modal kekuatan politik awal 27 kursi DPRD Bali atau 49,09 persen suara parlemen hasil Pileg 2014. Rinciannya, 24 kursi DPRD Bali (43,63 persen suara parlemen) milik PDIP, 1 kursi DPRD Bali (1,82 persen suara parlemen) milik PAN, 1 kursi DPRD Bali (1,82 persen suara parlemen) milik PKPI, dan 1 kursi DPRD Bali (1,82 persen suara parlemen) milik Hanura.
PAN dan PKPI sudah lebih dulu merapat ke barisan PDIP untuk ikut usung KBS-Ace. Rekomendasi untuk KBS-Ace diserahkan Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) PKPI AM Hendropriyono di Kantor DPN PKPI, Jakarta, 26 Desember 2017 lalu. Rekomendasi kala itu diserahkan langsung kepada Wayan Koster, yang didampingi Cok Ace.
PKPI dan PAN sempat digadang-gadang bergabung di KRB, bersama Golkar-Demokrat-Gerindra-NasDem-Hanura-PKS-Perindo. Namun, PKPI dan PAN pilih cabut dari KRB. PKPI sendiri mengarahkan dukungan kepada KBS-Ace, karena sudah bosan menunggu ketidakpastian di KRB, yang belum kunjung melahirkan paket calon.
Hal ini diakui Ketua DPP PKPI Bali, Kadek Nuartana, seusai menyaksikan penyerahan rekomendasi KBS-Ace dari DPN PKPI. "Ngapain kami menunggu orang tidak jelas? Siapa paket calon yang akan diusung KRB, sampai sekarang nggak jelas. Kita yang pasti saja-lah. Karena itu, kami mengarahkan dukungan ke KBS-Ace," ujar Kadek Nuartana kala itu. *nat
1
Komentar