nusabali

Bupati HST Ditangkap KPK

  • www.nusabali.com-bupati-hst-ditangkap-kpk

Satu lagi kepala daerah yang ditangkap KPK melalui operasi tangkap tangan (OTT), terkait dugaan suap.

JAKARTA, NusaBali

Dia adalah Bupati Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan, Abdul Latif, yang ditangkap Kamis (4/1) pagi dengan barang bukti lebih dari Rp 1 miliar. Salin Bupati Abdul Latif, pada saat bersamaan juga ditangkap Ketua Kadin HST, Fauzan. Informasinya, Fauzan dijemput di rumahnya kawasan Desa Rangas, Kecamatan Batangalai Selatan, HST, Kamis pagi sekitar pukul 09.00 Wita. Tak lama setelah menangkap sang Ketua Kadin HST, KPK kemudian meringkus Bupati Abdul Latif di ruang kerjanya. Bupati diringkus bersama Direktur Cipta Persada Barabai.

Sedangkan Kapolres HST, AKBP Sabana Atmojo, dalam keterangan persnya yang dilansir mediaindonesia.com kemarin, mengatakan KPK menangkap Bupati HST Abdul Latif dan Fauzan saat mereka sedang bertemu di ruang kerja sang Bupati. Setelah penangkapan, KPK menggiring mereka ke rumah jabatan Bupati HST di Kota Barabai. Tim KPK juga menyegel ruang kerja Bupati dan mengamankan sejumlah barang bukti.

Sementara, Kepala Biro Kumas KPK, Febri Diansyah, mengatakan Bupati Abdul Latif terjaring dalam OTT atas dugaan suap lebih dari Rp 1 miliar. Suap tersebut diduga terkait pembangunan rumah sakit di HST, yakni RSUD Damanhuri Kota Barabai.

"Penerimaan uang diduga lebih dari Rp 1 miliar, terkait proyek pembangunan rumah sakit di daerah tersebut," ungkap Febri Diansyah kepada wartawan di Kantor KPK, Jalan Kuningan Persada Jakarta Selatan, Kamis kemarin.

Menurut Febri, OTT kemarin dilakukan di dua tempat, yaitu HST (Kalimantan Selatan) dan Surabaya (Jawa Timur). Di Kalimantan Selatan, KPK mengamankan 5 orang, termasuk Bupati Abdul Latif. Sedangkan di Surabaya, KPK mengamankan seorang swasta.

Abdul Latif sendiri baru 2 tahun menjabat setelah memenangkan Pilkada HST 2015. Dia berpasangan dengan Chairansyah di posisi Wakil Bupati. Dalam Pilkada 2015, Abdul Latief-Chairansyah unggul atas paket incumbent Harun Nurasid-Aulia Oktafiandi.

Sebelum menjadi Bupati HST, Abdul Latif pernah duduk di Fraksi Golkar DPRD Kalsel 2014-2015. Selain itu, Abdul Latif juga pernah menjabat Ketua Partai Patriot HST. Saat ini, dia menjabat Ketua DPW Partai Berkarya Kalsel. Abdul Latif keluar dari Golkar, Januari 2017 lalu, untuk bergabung ke Partai Berkarya bentukan Tommy Soeharto.

Sekjen ‎DPP Partai Berkarya, Badaruddin Andi Picunang, mengaku cukup kaget dengan ditangkapnya Bupati Abdul Latif. "Saya pribadi kaget dengan berita hari ini tentang beliau (Abdul Latif). Mudah-mudahan beliau sehat-sehat saja," kata Badaruddin saat dikonfirmasi tribunnew.com, Kamis kemarin.

Bupati Abdul latif termasuk kepala daerah yang tajir. Berdasarkan aplikasi Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Kamis kemarin, Abdul Latif memiliki total harta kekayaan Rp 41.156.022.960 atau Rp 41,16 miliar. Angka itu dilaporkannya pada 3 Mei 2015 ketika mencalonkan diri sebagai Bupati HST melalui Pilkada 2015. *

Komentar