Pipa Tua Bikin PDAM Denpasar Waswas
Dengan besarnya kapasitas air, maka pengalirannya bisa dilakukan 24 jam yang sebelumnya rata-rata masih kurang dari 24 jam.
IPA 2 Waribang Operasi, Kapasitas Air Bertambah
DENPASAR, NusaBalli
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Denpasar menambah satu Instalasi Pengolahan Air (IPA) di kawasan Waribang, Denpasar Timur. IPA ini sudah beroperasi sejak, Senin (1/1) lalu. Penambahan tersebut dilakukan untuk menambah kapasitas pendistribusian air ke tiga wilayah di Kota Denpasar, yakni Denpasar Timur, Denpasar Selatan dan kawasan pusat kota. Namun walau kapasitas air bertambah, layanan PDAM Denpasar masih temui kendala, yakni usia pipa distribusi yang banyak sudah tua sehingga rawan terjadinya kebocoran.
Sebelumnya pengolahan air di Waribang mengandalkan satu IPA yang hanya dapat menyalurkan air 150 liter per detik ke dua wilayah, yakni Denpasar Timur dan Barat. Sedangkan untuk IPA Ayung Belusung yang kapasitasnya 500 liter per detik belum mampu memenuhi tiga wilayah, yakni Denpasar Utara, Denpasar Barat, dan pusat Kota Denpasar secara total.
Hal tersebut membuat seringnya air di Kota Denpasar macet, sehingga dengan ditambahnya IPA 2 Waribang yang pengalirannya mencapai 125 liter per detik ditambah IPA 1 Waribang yang pengalirannya mampu mencakup tiga wilayah dengan tekanan lebih besar.
“Dengan adanya penambahan IPA 2 Waribang ini maka aliran air diubah dari sebelumnya hanya mencakup dua wilayah kini menjadi tiga wilayah. Sementara untuk IPA Belusung yang sebelumnya juga pengalirannya ke pusat Kota Denpasar kini fokus pada Kecamatan Denpasar Utara, dan Denpasar Barat,” ujar Direktur Utama PDAM Kota Denpasar, IB Gede Arsana saat ditemui di ruangan kerjanya, Kamis (3/1). Arsana mengatakan, selain pengadaan IPA 2 Waribang pihaknya juga sudah mengaktifkan IPA Tukad Penet yang kapasitasnya mencapai 60-70 liter per detik. “Tambahan IPA ini sudah kami selesaikan dan sudah beroperasi sehingga pengaliran air ke warga Denpasar sudah bisa tertangani dengan lebih baik. Tekanan air sudah lebih besar dari sebelumnya,” tambahnya.
Dikatakan Arsana, dengan besarnya kapasitas pelayanan air, maka pengalirannya bisa dilakukan 24 jam yang sebelumnya rata-rata masih kurang dari 24 jam. Kendati sudah berjalan normal, kata Arsana kendala yang dihadapi saat ini ada pada kebocoran pipa yang dilalui. Karena tekanan air bertambah, sehingga pipa tidak mampu menahan sirkulasi. “Selain tidak mampu menahan sirkulasi, juga kendala kami ada pada kekuatan pipa. Pipa saat ini umurnya sudah mencapai 50 tahunan, sedangkan batas maksimal pergantian pipa adalah 30 tahun,” ungkapnya.
Untuk saat ini antisipasi yang dilakukan PDAM adalah melakukan pengadaan barang secara bertahap. Pengajuan PDAM untuk tahun 2018 berfokus pada pengadaan pipa untuk penggantian di Jalan Antasura utara hingga jalan Nangka selatan yang panjangnya mencapai 5 kilometer dengan diameter pipa 100-400 inci, anggarannya mencapai Rp 96 miliar dari APBN.
Selain itu, kata Arsana pihaknya juga saat ini masih memerlukan tambahan penggantian pipa dengan panjang 94 kilometer yang akan dilakukan secara bertahap. “Kami masih menunggu proses dulu, karena pergantian harus kita lakukan untuk menghindari kebocoran. Jika terus dipertahankan maka tidak akan bisa bertahan lebih lama lagi,” tandasnya. *m
1
Komentar