Pembangunan Apron Tetap dengan Reklamasi
Angkasa Pura I (AP I) selaku pengelola bandara internasional I Gusti Ngurah Rai, Tuban, tetap memilih opsi reklamasi dalam pembangunan apron.
MANGUPURA, NusaBali
Apron yang dibangun di sisi barat bandara Ngurah Rai itu terpaksa dibangun dengan cara reklamasi karena tak mengganggu lalu-lintas penerbangan. General Manager bandara Ngurah Rai Yanus Suprayogi dikonfirmasi, Rabu (3/1) meminta pengertian dari masyarakat Bali. Dirinya meminta untuk diberi dukungan untuk direklamasi. Yanus mengaku rencana pembangunan apron saat ini posisinya tepat di sebelah barat runway. Karena posisinya berada tepat di bawah lalu-lintas penerbangan, makanya pembangunannya dengan cara reklamasi.
"Memang sebenarnya ada dua opsi yang dapat dilakukan dalam pembangunan proyek ini. Pertama dengan konsep tiang pancang dan kedua reklamasi. Setelah dilakukan kajian dari sisi keselamatan ternyata tak layak, maka dipilihlah opsi reklamasi," ungkap Yanus.
Opsi tiang pancang sebenarnya bisa dilakukan tetapi aktivitas bandara tiap harinya ditutup 12 jam. Karena tak boleh ada benda tinggi ada di samping runway. Bali sebagai penopangnya dari pariwisata pasti rugi jika opsi ini diambil. "Jadi saya mohon dukungan. Ini bandara kita, mari kita lakukan yang terbaik untuk Bali. Kalau mau pancang ya saya pancang, tetapi risikonya bandara ditutup 12 jam. Diiklaskanlah untuk bandara Ngurah Rai diizinkan untuk reklamasi. Itu untuk yang dekat dengan runway saja. Kalau dilarang saya tak tahu bagimana caranya berkembang. Sementara tuntutan bapak-bapak ‘kan harus berkembang," tutur Yanus sambil tersenyum.
Kalau ditutup 12 jam setiap hari berarti hanya 200 penerbang saja yang bisa beroperasi dari 300 penerbangan. Kini setiap harinya ada 64 ribu penumpang, jika ditutup 12 jam pasti turun menjadi 40 ribu paling tinggi tiap hari. Pembangunan dengan cara reklamasi ini tak ada keinginan dari AP I untuk cari murah di bandara Ngurah Rai. Dirinya berpendapat asal pembangunannya menjamin lingkungan sekitar aman dan penopang pariwisata diprioritaskan.
Untuk membantu pertumbuhan pariwisata Bali, lanjut Yanus, AP I merencanakan untuk membangun satu runway tambahan. Runway tambahan itu nanti dipergunakan untuk pesawat yang berukuran kecil. Rencana pembangunan paralel runway itu untuk meningkatkan jumlah slot penerbangan setiap harinya. Diharapkan dengan adanya penambahan slot penerbangan itu bisa mendukung target kunjungan wisatawan yang setiap tahunnya terus meningkat. *p
"Memang sebenarnya ada dua opsi yang dapat dilakukan dalam pembangunan proyek ini. Pertama dengan konsep tiang pancang dan kedua reklamasi. Setelah dilakukan kajian dari sisi keselamatan ternyata tak layak, maka dipilihlah opsi reklamasi," ungkap Yanus.
Opsi tiang pancang sebenarnya bisa dilakukan tetapi aktivitas bandara tiap harinya ditutup 12 jam. Karena tak boleh ada benda tinggi ada di samping runway. Bali sebagai penopangnya dari pariwisata pasti rugi jika opsi ini diambil. "Jadi saya mohon dukungan. Ini bandara kita, mari kita lakukan yang terbaik untuk Bali. Kalau mau pancang ya saya pancang, tetapi risikonya bandara ditutup 12 jam. Diiklaskanlah untuk bandara Ngurah Rai diizinkan untuk reklamasi. Itu untuk yang dekat dengan runway saja. Kalau dilarang saya tak tahu bagimana caranya berkembang. Sementara tuntutan bapak-bapak ‘kan harus berkembang," tutur Yanus sambil tersenyum.
Kalau ditutup 12 jam setiap hari berarti hanya 200 penerbang saja yang bisa beroperasi dari 300 penerbangan. Kini setiap harinya ada 64 ribu penumpang, jika ditutup 12 jam pasti turun menjadi 40 ribu paling tinggi tiap hari. Pembangunan dengan cara reklamasi ini tak ada keinginan dari AP I untuk cari murah di bandara Ngurah Rai. Dirinya berpendapat asal pembangunannya menjamin lingkungan sekitar aman dan penopang pariwisata diprioritaskan.
Untuk membantu pertumbuhan pariwisata Bali, lanjut Yanus, AP I merencanakan untuk membangun satu runway tambahan. Runway tambahan itu nanti dipergunakan untuk pesawat yang berukuran kecil. Rencana pembangunan paralel runway itu untuk meningkatkan jumlah slot penerbangan setiap harinya. Diharapkan dengan adanya penambahan slot penerbangan itu bisa mendukung target kunjungan wisatawan yang setiap tahunnya terus meningkat. *p
Komentar