2 Bulan Nyaris Tembus 3.000 Kunjungan Pasien
Menengok Pelayanan di RS Bali Mandara
DENPASAR, NusaBali
Rumah Sakit Bali Mandara (RSBM) yang menjadi impian Pemprov Bali dalam memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat utamanya yang kurang mampu, akhirnya rampung dan sudah mulai beroperasi. Pelayanan kesehatan pada rumah sakit tipe B itu langsung dinikmati masyarakat. Terbukti sejak launching 28 Oktober 2017 lalu hingga 2 Januari 2018, jumlah kunjungan mencapai 2.970.
Ditemui, Rabu (3/1) Direktur Utama RS Bali Mandara, dr Gede Bagus Darmayasa MRepro, mengatakan sejumlah pelayanan yang paling sering dimanfaatkan masyarakat selama dua bulan ini, di antaranya IGD sebanyak 465, Poli Bedah Umum (130), Poli Interna (116), Poli Kulit (462), Poli MCU (173), Poli Obgyn (112), Poli Spektra (939) serta sebanyak 120 kunjungan. Sedangkan pelayanan lainnya rata-rata belasan hingga puluhan dalam dua bulan ini.
“Yang memanfaatkan pelayanan kesehatan di RSBM cukup banyak selama dua bulan ini. Baik WNI maupun WNA kami layani semua. Karena ini layanan untuk masyarakat, terutama yang kurang mampu,” ujar dr Bagus. Tidak hanya itu, pelayanan rawat inap juga menunjukkan jumlah cukup banyak mencapai 2.259. di antaranya rawat inap kelas 1 sebanyak 245 kunjungan, kelas II 246 kunjungan, kelas III 249 kunjungan, radiologi 303 kunjungan, dan lab (983). Sisanya, HCU, ICCU, ICU, PICU, NICU, Ruang Bayi, dan VK rata-rata 30 kunjungan.
“Sampai 2 Januari 2018, RSBM juga berhasil melakukan 63 tindakan operasi dengan 31 jenis tindakan operasi. Meski ruangan operasi baru satu, karena lima ruangan operasi sedang dirampungkan,” katanya. Dokter Bagus juga sempat mengajak berkeliling menyusuri setiap ruangan di areal RS Bali Mandara sembari menjelaskan fungsi setiap ruangan. Rumah sakit tersebut memiliki 49 bed untuk kamar perawatan kamar kelas III, 53 bed kamar kelas 2, 41 bed kamar kelas 1, 21 bed VIP, 11 bed VVIP, UGD, ICU, PICU, NICU, lengkap dengan fasilitas pendukung seperti radiologi, CT Scan, serta poliklinik dokter spesialis.
Sejumlah ruangan terlihat telah beroperasi, namun ada juga yang masih dalam tahap perampungan seperti bedah sentral. Lima ruangan operasi itu tinggal siap dioperasikan. Sementara alat-alat operasi yang canggih didatangkan dari luar negeri dan telah terpasang di RSBM.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr Ketut Suarjaya mengatakan untuk Instalasi Bedah Sentral (IBS) RSBM kini sedang dalam tahap persiapan operasional. “Sudah selesai untuk pemasangan alat dan sistemnya, sekarang masih persiapan untuk operasionalnya biar fixed. Sesegera mungkin kita buka IBS,” ungkapnya saat dikonfirmasi, Kamis (4/1) kemarin.
Ditambahkan, RS Bali Mandara telah dirancang untuk menjadi rumah sakit bertaraf International dan akan menjadi rumah sakit rujukan bagi rumah sakit di tingkat Kabupaten/Kota se-Bali. “RSBM disiapkan sebagai rumah sakit rujukan tingkat provinsi, sehingga kita harapkan rujukan itu berjenjang mulai dari puskesmas kemudian RSUD kabupaten/kota dan swasta, kalau RSBM siap dan pelayanannya ada, siap menerima rujukan. Sebelum nantinya dirujuk ke RSUP Sanglah,” tandasnya. *ind
Ditemui, Rabu (3/1) Direktur Utama RS Bali Mandara, dr Gede Bagus Darmayasa MRepro, mengatakan sejumlah pelayanan yang paling sering dimanfaatkan masyarakat selama dua bulan ini, di antaranya IGD sebanyak 465, Poli Bedah Umum (130), Poli Interna (116), Poli Kulit (462), Poli MCU (173), Poli Obgyn (112), Poli Spektra (939) serta sebanyak 120 kunjungan. Sedangkan pelayanan lainnya rata-rata belasan hingga puluhan dalam dua bulan ini.
“Yang memanfaatkan pelayanan kesehatan di RSBM cukup banyak selama dua bulan ini. Baik WNI maupun WNA kami layani semua. Karena ini layanan untuk masyarakat, terutama yang kurang mampu,” ujar dr Bagus. Tidak hanya itu, pelayanan rawat inap juga menunjukkan jumlah cukup banyak mencapai 2.259. di antaranya rawat inap kelas 1 sebanyak 245 kunjungan, kelas II 246 kunjungan, kelas III 249 kunjungan, radiologi 303 kunjungan, dan lab (983). Sisanya, HCU, ICCU, ICU, PICU, NICU, Ruang Bayi, dan VK rata-rata 30 kunjungan.
“Sampai 2 Januari 2018, RSBM juga berhasil melakukan 63 tindakan operasi dengan 31 jenis tindakan operasi. Meski ruangan operasi baru satu, karena lima ruangan operasi sedang dirampungkan,” katanya. Dokter Bagus juga sempat mengajak berkeliling menyusuri setiap ruangan di areal RS Bali Mandara sembari menjelaskan fungsi setiap ruangan. Rumah sakit tersebut memiliki 49 bed untuk kamar perawatan kamar kelas III, 53 bed kamar kelas 2, 41 bed kamar kelas 1, 21 bed VIP, 11 bed VVIP, UGD, ICU, PICU, NICU, lengkap dengan fasilitas pendukung seperti radiologi, CT Scan, serta poliklinik dokter spesialis.
Sejumlah ruangan terlihat telah beroperasi, namun ada juga yang masih dalam tahap perampungan seperti bedah sentral. Lima ruangan operasi itu tinggal siap dioperasikan. Sementara alat-alat operasi yang canggih didatangkan dari luar negeri dan telah terpasang di RSBM.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr Ketut Suarjaya mengatakan untuk Instalasi Bedah Sentral (IBS) RSBM kini sedang dalam tahap persiapan operasional. “Sudah selesai untuk pemasangan alat dan sistemnya, sekarang masih persiapan untuk operasionalnya biar fixed. Sesegera mungkin kita buka IBS,” ungkapnya saat dikonfirmasi, Kamis (4/1) kemarin.
Ditambahkan, RS Bali Mandara telah dirancang untuk menjadi rumah sakit bertaraf International dan akan menjadi rumah sakit rujukan bagi rumah sakit di tingkat Kabupaten/Kota se-Bali. “RSBM disiapkan sebagai rumah sakit rujukan tingkat provinsi, sehingga kita harapkan rujukan itu berjenjang mulai dari puskesmas kemudian RSUD kabupaten/kota dan swasta, kalau RSBM siap dan pelayanannya ada, siap menerima rujukan. Sebelum nantinya dirujuk ke RSUP Sanglah,” tandasnya. *ind
Komentar