Batu Akik Lesu, Pedagang Tetap Bertahan
Lesunya penjualan batu akik di akhir tahun 2015 di Denpasar turut membuat jumlah pedagangnya cenderung berkurang.
DENPASAR, NusaBali
Namun demikian, sebagian lagi masih tetap bertahan untuk berjualan, baik pemain lama maupun baru karena meyakini pasar batu akik masih mejanjikan.
Demikian yang diutarakan oleh salah satu pedagang batu akik di Gemstone Denpasar Market, Gilang. Pria asal Banyuwangi ini mengatakan, pedagang batu akik cenderung menurun lantaran lesunya penjualan batu akik sejak bulan November 2015 lalu hingga saat ini. Namun, dirinya sendiri tetap bertahan meskipun penjualan cenderung mengalami penurunan.
"Memang kalau saya lihat mulai berkurang pedagangnya. Pedagang biasanya kalau sudah batu akik lesu, langsung dijual dengan harga yang murah, karena tidak mau menyimpan barang lama-lama. Tapi meskipun begitu saya optimis batu akik tetap eksis di pasaran," ujarnya.
Diakui pendapatannya pun turun drastis, dimana pendapatan yang diperoleh mencapai Rp 1 juta - Rp 2 juta per hari, tetapi saat ini hanya mampu menjual Rp 500 ribu. "Saya tetap optimis, karena kalau dilihat potensi pasarnya ini masih menjanjikan sebab masih ada sebagian masyarakat penghobi batu akik," katanya.
Untuk menarik minat masyarakat, Wijoyo pun menambahkan dagangannya dengan menjual batu permata serta lukisan, sehingga tidak hanya penghobi batu akik, bahkan penggemar permata dan lukisan akan berkunjung ke standnya.
Sementara penjual batu akik lainnya yang ada di Pasar Satria, Denpasar, Udi mengatakan, pedagang batu akik masih ada meski penjualan memang mengalami penurunan.
"Masih kok. Kami tetap bertahan. Meski penjualan menurun, tapi tetap ada yang berkunjung kesini setiap harinya. Kami yakin penggemar batu akik masih ada," katanya. Ia berharap, perekonomian nasional yang sedang lesu segera bangkit, sehingga batu akik bisa kembali eksis dan mendapat tempat. 7 i
Komentar