KBS-Ace Mendapat Tambahan Dukungan dari Hanura dan PKB
Pasangan KBS-Ace (Wayan Koster-Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati) akhirnya resmi diusung 4 parpol parlemen (PDIP-PKPI-PAN-Hanura) ke Pilgub Bali 2018.
DENPASAR, NusaNali
Hanura menjadi parpol parlemen terakhir yang turunkan rekomendasi untuk KBS-Ace, Jumat (5/1). Pada hari yang sama kemarin, satu parpol non parlemen yakni PKB, juga rekomendasi dukung KBS-Ace.
Rekomendasi dari Hanura untuk KBS-Ace diserahkan oleh Ketua Tim Pilkada Pusat Partai Hanura, Hari Untung Siregar, mewakili Ketua Umum DPP Hanura Oesman Sapta Oedang (OSO) di Kantor DPP Hanura, Jumat kemarin. Penyerahan rekomendasi kepada KBS-Ace disaksikan Korwil Bali-NTT-NTB DPP Hanura, Kadek Arimbawa alias Lolak.
Sebelum penyerahan rekomendasi ini, KBS-Ace kemarin sempat bertatap muka dengan Ketua Umum DPP Hanura Oesman Sapta Oedang di kediamnnya di Jakarta. "Bapak Oesman Sapta mengharapkan kami berjuang dalam tataran ide dan gagasan, serta menyusun dan melaksanakan program kebijakan yang pro dan mensejahterakan rakyat," ujar KBS yang dikonfirmasi seusai menerima rekomendasi dari DPP Hanura kemarin.
Berselang beberapa jam kemudian, Jumat kemarin, DPP PKB juga memberikan rekomendasi kepada KBS-Ace. Rekomendasi diserahkan langsung Ketua Umum DPP PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, di Kantor DPP PKB, Jakarta. Dalam kesempatan tersebut, KBS menyatakan berterimakasih atas rekomendasi yang diberikan. “Rekomendasi ini sebagai bentuk kepercayaan dan amanat yang harus dilaksanakannya dengan penuh tanggung jawab,” tandas politisi militan asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng yang juga Ketua DPD PDIP Bali dan sekaligus anggota Komisi X DPR RI Dapil Bali tiga kali periode ini.
Hanura dan PKB sendiri mengikuti jejak PAN dan PKPI, yang telah lebih dulu bergabung usung KBS-Ace. Hanura disebut-sebut banting haluan dukung KBS-Ace, setelah Ketua DPD I Golkar Bali Ketut Sudikerta mental dari posisi Cagub Bali.
Hanura sebelumnya sempat mendorong Wakil Ketua Umum DPP Hanura, Gede Pasek Suardika, sebagai Cawagub pendamping Sudikerta. Namun, Sudikerta jutru batal maju sebagai Cagub Bali ke Pilgub 2018. Pasalnya, DPP Golkar menganulir rekomendasi Cagub sebelumnya dan mendagradasi Sudikerta sebagai Cawagub pendamping IB Rai Mantra. Pasangan Mantra-Kerta akan diusung Koalisi Rakyat Bali (KRB), koalisi parpol yang beranggotakan Golkar-Demokrat-Gerindra-NasDem.
Dengan bergabungnya Hanura dan PKB, maka kekuatan politik KBS-Ace akan semakin besar menuju tarung head to head melawan Mantra-Kerta (IB Rai Mantra-Ketut Sudikerta, Cagub-Cawagub Bali yang akan diusung KRB di Pilgub Bali 2018 mendatang. Sebab, nantinya KBS-Ace akan bertarung dengan modal kekuatan politik awal 27 kursi DPRD Bali atau 49,09 persen suara parlemen hasil Pileg 2014.
Rinciannya, 24 kursi DPRD Bali (43,63 persen suara parlemen) milik PDIP, 1 kursi DPRD Bali (1,82 persen suara parlemen) milik PAN, 1 kursi DPRD Bali (1,82 persen suara parlemen) milik PKPI, dan 1 kursi DPRD Bali (1,82 persen suara parlemen) milik Hanura.
PAN dan PKPI sudah lebih dulu merapat ke barisan PDIP untuk ikut usung KBS-Ace. Rekomendasi untuk KBS-Ace diserahkan Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) PKPI AM Hendropriyono di Kantor DPN PKPI, Jakarta, 26 Desember 2017 lalu. Rekomendasi kala itu diserahkan langsung kepada Wayan Koster, yang didampingi Cok Ace.
PKPI dan PAN sempat digadang-gadang bergabung di KRB, bersama Golkar-Demokrat-Gerindra-NasDem-Hanura-PKS-Perindo. Namun, PKPI dan PAN pilih cabut dari KRB. PKPI sendiri mengarahkan dukungan kepada KBS-Ace, karena sudah bosan menunggu ketidakpastian di KRB, yang belum kunjung melahirkan paket calon.
Sementara itu, Mantra-Kerta maju tarung ke Pilgub Bali dengan modal kekuatan politik awal 28 kursi DPRD Bali atau 50,91 persen suara parlemen hasil Pileg 2014. Rinciannya, 11 kursi DPRD Bali (20,00 per-sen suara parlemen) milik PDIP, 8 kursi DPRD Bali (14,54 persen suara parlemen) milik Demokrat, 7 kursi DPRD Bali (12,73 persen suara parlemen) milik Gerindra, dan 2 kursi DPRD Bali (3,64 persen suara parlemen) milik NasDem. *nat
Rekomendasi dari Hanura untuk KBS-Ace diserahkan oleh Ketua Tim Pilkada Pusat Partai Hanura, Hari Untung Siregar, mewakili Ketua Umum DPP Hanura Oesman Sapta Oedang (OSO) di Kantor DPP Hanura, Jumat kemarin. Penyerahan rekomendasi kepada KBS-Ace disaksikan Korwil Bali-NTT-NTB DPP Hanura, Kadek Arimbawa alias Lolak.
Sebelum penyerahan rekomendasi ini, KBS-Ace kemarin sempat bertatap muka dengan Ketua Umum DPP Hanura Oesman Sapta Oedang di kediamnnya di Jakarta. "Bapak Oesman Sapta mengharapkan kami berjuang dalam tataran ide dan gagasan, serta menyusun dan melaksanakan program kebijakan yang pro dan mensejahterakan rakyat," ujar KBS yang dikonfirmasi seusai menerima rekomendasi dari DPP Hanura kemarin.
Berselang beberapa jam kemudian, Jumat kemarin, DPP PKB juga memberikan rekomendasi kepada KBS-Ace. Rekomendasi diserahkan langsung Ketua Umum DPP PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, di Kantor DPP PKB, Jakarta. Dalam kesempatan tersebut, KBS menyatakan berterimakasih atas rekomendasi yang diberikan. “Rekomendasi ini sebagai bentuk kepercayaan dan amanat yang harus dilaksanakannya dengan penuh tanggung jawab,” tandas politisi militan asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng yang juga Ketua DPD PDIP Bali dan sekaligus anggota Komisi X DPR RI Dapil Bali tiga kali periode ini.
Hanura dan PKB sendiri mengikuti jejak PAN dan PKPI, yang telah lebih dulu bergabung usung KBS-Ace. Hanura disebut-sebut banting haluan dukung KBS-Ace, setelah Ketua DPD I Golkar Bali Ketut Sudikerta mental dari posisi Cagub Bali.
Hanura sebelumnya sempat mendorong Wakil Ketua Umum DPP Hanura, Gede Pasek Suardika, sebagai Cawagub pendamping Sudikerta. Namun, Sudikerta jutru batal maju sebagai Cagub Bali ke Pilgub 2018. Pasalnya, DPP Golkar menganulir rekomendasi Cagub sebelumnya dan mendagradasi Sudikerta sebagai Cawagub pendamping IB Rai Mantra. Pasangan Mantra-Kerta akan diusung Koalisi Rakyat Bali (KRB), koalisi parpol yang beranggotakan Golkar-Demokrat-Gerindra-NasDem.
Dengan bergabungnya Hanura dan PKB, maka kekuatan politik KBS-Ace akan semakin besar menuju tarung head to head melawan Mantra-Kerta (IB Rai Mantra-Ketut Sudikerta, Cagub-Cawagub Bali yang akan diusung KRB di Pilgub Bali 2018 mendatang. Sebab, nantinya KBS-Ace akan bertarung dengan modal kekuatan politik awal 27 kursi DPRD Bali atau 49,09 persen suara parlemen hasil Pileg 2014.
Rinciannya, 24 kursi DPRD Bali (43,63 persen suara parlemen) milik PDIP, 1 kursi DPRD Bali (1,82 persen suara parlemen) milik PAN, 1 kursi DPRD Bali (1,82 persen suara parlemen) milik PKPI, dan 1 kursi DPRD Bali (1,82 persen suara parlemen) milik Hanura.
PAN dan PKPI sudah lebih dulu merapat ke barisan PDIP untuk ikut usung KBS-Ace. Rekomendasi untuk KBS-Ace diserahkan Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) PKPI AM Hendropriyono di Kantor DPN PKPI, Jakarta, 26 Desember 2017 lalu. Rekomendasi kala itu diserahkan langsung kepada Wayan Koster, yang didampingi Cok Ace.
PKPI dan PAN sempat digadang-gadang bergabung di KRB, bersama Golkar-Demokrat-Gerindra-NasDem-Hanura-PKS-Perindo. Namun, PKPI dan PAN pilih cabut dari KRB. PKPI sendiri mengarahkan dukungan kepada KBS-Ace, karena sudah bosan menunggu ketidakpastian di KRB, yang belum kunjung melahirkan paket calon.
Sementara itu, Mantra-Kerta maju tarung ke Pilgub Bali dengan modal kekuatan politik awal 28 kursi DPRD Bali atau 50,91 persen suara parlemen hasil Pileg 2014. Rinciannya, 11 kursi DPRD Bali (20,00 per-sen suara parlemen) milik PDIP, 8 kursi DPRD Bali (14,54 persen suara parlemen) milik Demokrat, 7 kursi DPRD Bali (12,73 persen suara parlemen) milik Gerindra, dan 2 kursi DPRD Bali (3,64 persen suara parlemen) milik NasDem. *nat
Komentar