Sakit Hati Dimarah Istri, Suami Gantung Diri
Hanya gara-gara dimarah istrinya saat menyiram tanaman, I Nengah Sukada, 44 nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di Pohon Nangka, di tegalan Banjar/Desa Sekardadi, Kecamatan Kintamani, Bangli, Jumat (5/1).
BANGLI, NusaBali
Informasi yang terhimpun, Sukada yang gantung diri ditemukan pertama oleh istrinya Ni Wayan Ngartini, 42 sekitar pukul 08.30 Wita. Awal persoalan, Minggu (31/12), korban dimarahi oleh istrinya karena korban menyemprot tanaman di kebun, yang mana saat itu kondisi hujan. Pasca kejadian tersebut pasangan suami istri ini, tidak ada komunikasi. Bahkan Sukada memilih tidur di pondokan yang ada di tegalan milinya.
Kemudian pada Kamis (4/1) Sukada yang berada di kebun hendak kembali menyemprot tanaman. Ketika itu Ngartini menghampirinya dan melarang untuk menyemprot karena cuaca mendukung. Hanya saja apa yang diucapkan Ngartini tidak dihiraukan oleh suamninya, hingga memicu amarah Ngartini.
Sampai-sampai mengeluarkan kata-kata kasar, serta merampas alat yang digunakan suami untuk menyemprot tanaman. Setelah merampas alat semprot dari tangan suami, langsung Ia lempar ke tanah. Pasca kejadian tersebut, kedua tidak bicara lagi, hingga malam hari, Sukada kembali ke rumah dan langsung istirahat.
Jumat pagi, Sukada langsung meninggalkan rumah, tanpa berbicara sepatah kata pun. Karena tidak ada bilang hendak pergi kemana Ngartini mencoba mencari keberadaan suaminya tersebut. Pencarian dilakukan di sekitaran tegalan miliknya. Ngartini dikejutkan dengan kondisi suaminya yang tergantung pada pohon nangkan.
Ngartini berteriak minta tolong, hingga warga disekitar berdatangan. Kejadian tersebut akhirnya dilaporkan ke Mapolsek Kintamani. Unit Reskrim Polsek Kintamani langsung mendatangi lokasi untuk melakukan olah TKP.
Kasubag Humas Polres Bangli AKP sulhadi mengatakan identifikasi dilakukan unit Reskrim bersama Bidan Puskesmas Sekardadi Ni Made Sunianti. Hasil pemeriksaan korban meninggal murni akibat bunuh diri. Karena tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
"Murni gantung diri, hasil pemeriksaan ditemukan cairan sperma dari kemaluan korban, luka jerat pada leher, lidah menjulur dan keluar kotoran dari anus," sebutnya. AKP Sulhadi menambahkan, sejumlah saksi telah diminta keterangan, kuat dugaan korban nekat gantung diri karena sakit hati setelah dimarahi istrinya sendiri. *e
Kemudian pada Kamis (4/1) Sukada yang berada di kebun hendak kembali menyemprot tanaman. Ketika itu Ngartini menghampirinya dan melarang untuk menyemprot karena cuaca mendukung. Hanya saja apa yang diucapkan Ngartini tidak dihiraukan oleh suamninya, hingga memicu amarah Ngartini.
Sampai-sampai mengeluarkan kata-kata kasar, serta merampas alat yang digunakan suami untuk menyemprot tanaman. Setelah merampas alat semprot dari tangan suami, langsung Ia lempar ke tanah. Pasca kejadian tersebut, kedua tidak bicara lagi, hingga malam hari, Sukada kembali ke rumah dan langsung istirahat.
Jumat pagi, Sukada langsung meninggalkan rumah, tanpa berbicara sepatah kata pun. Karena tidak ada bilang hendak pergi kemana Ngartini mencoba mencari keberadaan suaminya tersebut. Pencarian dilakukan di sekitaran tegalan miliknya. Ngartini dikejutkan dengan kondisi suaminya yang tergantung pada pohon nangkan.
Ngartini berteriak minta tolong, hingga warga disekitar berdatangan. Kejadian tersebut akhirnya dilaporkan ke Mapolsek Kintamani. Unit Reskrim Polsek Kintamani langsung mendatangi lokasi untuk melakukan olah TKP.
Kasubag Humas Polres Bangli AKP sulhadi mengatakan identifikasi dilakukan unit Reskrim bersama Bidan Puskesmas Sekardadi Ni Made Sunianti. Hasil pemeriksaan korban meninggal murni akibat bunuh diri. Karena tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
"Murni gantung diri, hasil pemeriksaan ditemukan cairan sperma dari kemaluan korban, luka jerat pada leher, lidah menjulur dan keluar kotoran dari anus," sebutnya. AKP Sulhadi menambahkan, sejumlah saksi telah diminta keterangan, kuat dugaan korban nekat gantung diri karena sakit hati setelah dimarahi istrinya sendiri. *e
1
Komentar