GOR Bhuana Patra Diperbaiki Tahun Ini
Pemerintah akhirnya membuka mata dengan kondisi GOR Bhuana Patra.
SINGARAJA, NusaBali
GOR terbesar di Kabupaten Buleleng ini, sejak beberapa tahun terakhir mengalami kerusakan parah. Pemerintah berjanji memperbaiki GOR pada tahun 2017 ini. Proses perbaikan hanya tinggal menunggu penyusunan detail engineering design (DED).
Sepintas, GOR Bhuana Patra memang terlihat masih layak digunakan. Namun tidak demikian pada bagian atap. Atap gedung mengalami kerusakan parah sejak beberapa tahun terakhir. Kebocoran yang semula kecil, kini semakin besar. Saking parahnya, saat hujan turun bagian dalam GOR akan kebanjiran. Kondisi tersebut berdampak pada kelangsungan kejuaraan dan pertandingan resmi lainnya. Beberapa kali terjadi peristiwa penundaan pertandingan, gara-gara hujan.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng, Gede Suyasa mengakui atap GOR Bhuana Patra sudah tidak layak lagi. Terutama pada sisi sebelah utara. Atap berlubang dengan diameter cukup besar. “Kami sadari kondisi itu. Kami sudah ketahui kondisi GOR sudah bocor dimana-mana, dan itu jadi perbincangan di media sosial,” kata Suyasa, Jumat (5/1).
Suyasa menyebutkan GOR Bhuana Patra adalah bangunan yang usianya cukup tua. Sehingga wajar kondisi atap mengalami kerusakan karena dimakan usia. Pihaknya telah menganggarkan dana perbaikan atap GOR hingga Rp 700 juta, pada APBD Induk 2017. “Kalau terus dibiarkan, dampaknya lebih besar. Karena lantai akan tergenang air, kerusakannya malah bisa semakin parah. Kondisi flooring harus diselamatkan,” tegas Suyasa.
Rencananya rehab hanya meliputi perbaikan atap. Material atap yang tadinya menggunakan asbes, diganti dengan spandek. Sementara rangka atap, tetap menggunakan rangka lama karena usia pakainya masih panjang. Kini tahap perbaikan baru sampai pada penyusunan DED. Dokumen DED diperkirakan selesai disusun pada Maret. Begitu dokumen selesai, Disdikpora akan menyusun dokumen Rencana Umum Pengadaan (RUP) dan diajukan pada Bagian Layanan Pengadaan Setda Buleleng. Apabila proses perencanaan lancar, maka rehab atap GOR sudah bisa dilakukan pada bulan Mei nanti. *k23
Sepintas, GOR Bhuana Patra memang terlihat masih layak digunakan. Namun tidak demikian pada bagian atap. Atap gedung mengalami kerusakan parah sejak beberapa tahun terakhir. Kebocoran yang semula kecil, kini semakin besar. Saking parahnya, saat hujan turun bagian dalam GOR akan kebanjiran. Kondisi tersebut berdampak pada kelangsungan kejuaraan dan pertandingan resmi lainnya. Beberapa kali terjadi peristiwa penundaan pertandingan, gara-gara hujan.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng, Gede Suyasa mengakui atap GOR Bhuana Patra sudah tidak layak lagi. Terutama pada sisi sebelah utara. Atap berlubang dengan diameter cukup besar. “Kami sadari kondisi itu. Kami sudah ketahui kondisi GOR sudah bocor dimana-mana, dan itu jadi perbincangan di media sosial,” kata Suyasa, Jumat (5/1).
Suyasa menyebutkan GOR Bhuana Patra adalah bangunan yang usianya cukup tua. Sehingga wajar kondisi atap mengalami kerusakan karena dimakan usia. Pihaknya telah menganggarkan dana perbaikan atap GOR hingga Rp 700 juta, pada APBD Induk 2017. “Kalau terus dibiarkan, dampaknya lebih besar. Karena lantai akan tergenang air, kerusakannya malah bisa semakin parah. Kondisi flooring harus diselamatkan,” tegas Suyasa.
Rencananya rehab hanya meliputi perbaikan atap. Material atap yang tadinya menggunakan asbes, diganti dengan spandek. Sementara rangka atap, tetap menggunakan rangka lama karena usia pakainya masih panjang. Kini tahap perbaikan baru sampai pada penyusunan DED. Dokumen DED diperkirakan selesai disusun pada Maret. Begitu dokumen selesai, Disdikpora akan menyusun dokumen Rencana Umum Pengadaan (RUP) dan diajukan pada Bagian Layanan Pengadaan Setda Buleleng. Apabila proses perencanaan lancar, maka rehab atap GOR sudah bisa dilakukan pada bulan Mei nanti. *k23
1
Komentar