Pembakaran Sampah Kulit Bawang Dikeluhkan
Aktivitas pembakaran sampah kulit bawang di sebuah lahan sebelah barat Pasar Galiran, Klungkung, dikeluhkan warga sekitar.
SEMARAPURA, NusaBali
Karena asap dari pembakaran sampah itu menimbulkan aroma menyengat. Sehingga warga berharap aktivitas ini segera dihentikan. Keluhan tersebut sempat diutarakan oleh warga sekitar lewat media sosial (facebook) atas nama Metriarini, pada Rabu (3/1) malam. Berisi dua buah foto kepulan asap dari pembakran kulit bawang tersebut. Metriani menulis bahwa pembakaran sampah itu berada di depan rumahnya. “Baunya sangat menyengat kebetulan kami memiliki bayi juga. Mohon kepada instansi terkait menindaklanjuti hal ini,” tulisnya.
Lebih lanjut disampaikan, tempat pembakaran dekat dengan pemukiman, benar-benar sangat mengganggu. Sehingga diharapkan kepada petugas terkait untuk memasang larangan untuk tidak ada tempat pembakaran kulit bawang di sana. Hal senada juga ditulis akun Mudika Nyoman, pihaknya meminta agar oknum tidak lagi membakar sampah kulit bawang di sebelah barat Pasar Galiran. “Kebetulan kami punya bayi harus di bawa ke dokter karena ganguan pernafasan,” katanya.
Hal itu segera mendapat respon dari Kepala Sat Pol PP dan Damkar Klungkung I Putu Suarta, lewat akun facebooknya dia menanyakan tepatnya lokasi, siapa yang membuang, melakukan pembakaran, dan lainnya. “Kalau mau dipadamkan apinya kami siap bawakan mobil Damkar,” tulisnya.
Kasat Pol PP dan Damkar Klungkung I Putu Suarta saat dikonfirmasi pada Jumat (5/1), membenarkan informasi tersebut. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (DLHP) Klungkung. “Kami memang sempat menawarkan siap mengerahkan Damkar untuk memadamkan api, namun setelah koordinasi dengan petugas DLHP yang mengecek ke lapangan hal itu tidak perlu,” ujarnya. Untuk solusinya nanti akan dibahas lebih lanjut dengan leading sektornya.
Kepala UPT Pasar Klungkung Komang Widiasa Putra, membenarkan informasi tersebut. Namun posisinya berada di luar pasar, sehingga pihaknya tidak memiliki kewenangan untuk itu. “Kami akan segera cek ke lokasi dan mengkoordinasikan dengan OPD terkait,” ujarnya, kepada NusaBali. *wan
Lebih lanjut disampaikan, tempat pembakaran dekat dengan pemukiman, benar-benar sangat mengganggu. Sehingga diharapkan kepada petugas terkait untuk memasang larangan untuk tidak ada tempat pembakaran kulit bawang di sana. Hal senada juga ditulis akun Mudika Nyoman, pihaknya meminta agar oknum tidak lagi membakar sampah kulit bawang di sebelah barat Pasar Galiran. “Kebetulan kami punya bayi harus di bawa ke dokter karena ganguan pernafasan,” katanya.
Hal itu segera mendapat respon dari Kepala Sat Pol PP dan Damkar Klungkung I Putu Suarta, lewat akun facebooknya dia menanyakan tepatnya lokasi, siapa yang membuang, melakukan pembakaran, dan lainnya. “Kalau mau dipadamkan apinya kami siap bawakan mobil Damkar,” tulisnya.
Kasat Pol PP dan Damkar Klungkung I Putu Suarta saat dikonfirmasi pada Jumat (5/1), membenarkan informasi tersebut. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (DLHP) Klungkung. “Kami memang sempat menawarkan siap mengerahkan Damkar untuk memadamkan api, namun setelah koordinasi dengan petugas DLHP yang mengecek ke lapangan hal itu tidak perlu,” ujarnya. Untuk solusinya nanti akan dibahas lebih lanjut dengan leading sektornya.
Kepala UPT Pasar Klungkung Komang Widiasa Putra, membenarkan informasi tersebut. Namun posisinya berada di luar pasar, sehingga pihaknya tidak memiliki kewenangan untuk itu. “Kami akan segera cek ke lokasi dan mengkoordinasikan dengan OPD terkait,” ujarnya, kepada NusaBali. *wan
1
Komentar