Jukungnya Ditemukan Terdampar di Pantai Hili Tepekong
Berdasarkan petunjuk niskala orang pintar, korban I Nengah Kinu terdampar bersama jukungnya. Namun, hingga kemarin sore keberadaan nelayan asal Banjar Bukit Asah, Desa Bugbug ini masih misterius, meskipun jukungnya telah ditemukan
Nelayan Hilang Saat Melaut di Pantai Pasir Putih, Desa Bugbug, Karangasem
AMLAPURA, NusaBali
Seorang nelayan asal Banjar Bukit Asah, Desa Bugbug, Kecamatan Karangasem I Nengah Kinu, 68, dilaporkan hilang saat melaut sendirian menggunakan jukung, Sabtu (6/1) malam. Hingga Minggu (7/1) sore, upaya pencarian korban belum belum membuahkan hasil, sementara jukungnya ditremukan terdampar di Pantai Gili Tepekong, dekat Objek Wisata Candidasa.
Hilangnya nelayan atas nama I Nengah Kinu ini dilaporkan oleh salah satu anak korban, I Nengah Merta, 32, ke Pos SAR Basarnas Karangasem, Minggu pagi pukul 07.30 Wita. Begitu menerima laporan, petugas Pos SAR Karangasem langsung melakukan pencarian di sekitar perairan Desa Bugbug (Kecamatan Karangasem), Desa Pertima (Kecamatan Karangasem), dan sekitarnya. Namun, hingga sore kemarin, upaya pencarian korban belum membuahkan hasil.
Terungkap, korban Nengah Kinu melaut sendirian dengan naik jukung untuk menangkap ikan, Sabtu sore sekitar pukul 16.00 Wita. Nelayan berusia 68 tahun ini naik jukung bermesin tempel dan melaut dari kawasan Pantai Pasir Putih di Desa Bugbug.
Korban Nengah Kinu diperkirakan hilang, Minggu malam. Korban biasanya selalu melaut sore hari dan pulang malam sekitar pukul 20.00 Wita. Karena korban tak kunjung pulang hingga lewat tengan malam, pihak keluarga yang dikoordinasikan Nengah Merta berusaha melakukan pencarian, Minggu dinihari sekitar pukul 03.00 Wita.
Dalam pencarian itu, pihak keluarga menemukan jukung korban terdampar di Pantai Gili Tepekong, dekat Objek Wisata Candidasa kawasan Banjar Samuh, Desa Bugbug, Minggu pagi sekitar pukul 07.00 Wita. Saat ditemukan terdampar, mesin tempel jukung koban dalam posisi kontak, namun mesinnya mati karena bahan bakarnya telah habis.
Karena hanya jukungnya yang ditemukan, sementara koban Nengah Kinu tidak terlacak, maka pihak keluarga kemudian melapor ke Pos SAR Karangasem, Minggu pagi pukul 07.30 Wita. Seusai melapor, keluarga korban ngewacakang (minmta petunjuk niskala) kepada orang pintar untuk mencaritahu keberadaan Nengah Kinu. Berdasarkan petunjuk orang pintar, korban Nengah Kinu terdampar bersama jukungnya. Namun, secara kasat mata yang terlihat hanya jukungnya.
"Orang pintar bilang ayah saya terdampar bersama jukungnya. Tapi, kenyataannya saya hanya menemukan jukung beserta mesin tempal dalam kondisi mati. Sedangkan ayah saya tidak ditemukan," keluh Nengah Merta kepada NusaBali, Minggu kemarin.
Menurut Nengah Merta, ayahnya rutin melaut dua kali sehari, yakni dinihari dan sore. Sebelum hilang di laut, korban Nengah Kinu meluat, Sabtu dinihari pukul 04.00 Wita, bersama-sama nelayan lainnya. Sorenya, korban kembali melaut sendirian, sekitar pukul 16.00 Wita.
Sedangkan istri korban, Ni Wayan Karianti, 54, mengaku saat berangkat melaut Sabtu sore, suaminya tidak mengatakan apa-apa. "Saat berangkat, suami saya tidak bilang apa-apa. Saya sendiri tidak punya firasat apa pun. Tapi, suami saya malah hilang,” tutur Wayan Karianti, yang dikaruniai 4 anak dan 8 cucu dari pernikahannya dengan korban Nengah Kinu.
Sementara itu, petugas Pos SAR Karangasem yang dipimpin I Wayan Suena terus melakukan pencarian korban Nengah Kinu, Minggu kemarin. Upaya pencarian nelayan korban hilang di laut ini dibantu petugas kepolisian yang dipimpin Kasat Pol Air Polres Karangasem, AKP I Made Wartama.
Menujrut Wayan Suena, upaya pencarian korban belum membuahkan hasil. Yang ditemukan baru jukung korban. Upaya pencarian korban terus dilakukan hingga batas seminggu pertama "Mudah-mudahan sebelum seminggu pencarian, korban sudah ditemukan," tandas Suwena seraya menyebut, upaya pencarian korban Nengah Kinu agak kesulitan, mengingat cuaca di laut kurang mendukung: hujan lebat disertai angina.
Paparan senada juga disampaikan Kasat Pol Air Polres Karangasem, AKP Wartama. Menurut AKP Wartama, pihaknya akan terus membantu petugas SAR untuk melakukan pencarian korban di perairan Desa Bugbug dan sekitarnya. Pencarian akan dilanjutkan kembali, Senin (8/1) pagi ini. *k16
1
Komentar