Teruni Bali Wakili Bali ke Ajang Miss Tourism World
Teruni Bali, Dewa Ayu Windu Sari Devi, 24, bakal melenggang ke ajang internasional mewakili Indonesia dalam Miss Tourism World 2017/2018 di Malaysia.
DENPASAR, NusaBali
Runner Up I Putri Pariwisata Indonesia (PPI) tahun 2016 itu akan membawakan satu kostum unik, yaitu pakaian modifikasi bernuansa daerah Padang, Sumatera Barat dalam ajang bergengsi tersebut.
Keikutsertaan Devi menjadi keikutsertaan Indonesia yang ke-4, setelah tahun 2012 Reinita Arlin (Putri Pariwisata Indonesia 2012) meraih Top 20, Miss Tourism Asia dan Miss Friendship. Sedangkan kali kedua diikuti Nabilla Shabrina (Putri Pariwisata Indonesia 2013) yang belum beruntung di Miss Tourism World 2013. Sementara Nawang Wulan (Runner Up II Putri Pariwisata Indonesia 2014) meraih Miss Congeniality dan Runner Up I Miss Tourism Asia di Miss Tourism 2014.
Ajang ini diikuti oleh duta-duta pariwisata terbaik dari lebih 40 negara di belahan dunia. Miss Tourism World menjadi ajang pertama bagi teruni kelahiran Denpasar, 29 Januari 1994 itu menapaki prestasi tingkat internasional. Devi, sapaan akrabnya, mengaku melakukan persiapan total agar bisa menampilkan yang terbaik karena dirinya mewakili Indonesia.
"Kalau persiapan fisik, dengan olahraga yang teratur dan menjaga kesehatan. Kalau secara mental, saya lebih ke menenangkan diri saja, untuk menghadapi pesaing-pesaing dari negara lain," ungkap Devi usai Press Conference PPI Goes to Miss Tourism World 2017/2018 di Park XXIII Mall, kawasan Kuta, Badung, Minggu (7/1) sore.
Devi mengakui, persaingan antar kontestan cukup ketat, utamanya dari negara-negara Asia. "Kompetitor yang ketat itu menurut saya, kontestan dari Asia. Ketatnya karena nanti juga akan ada Miss Tourism Asia, ya untuk kita-kita yang di Asia. Selain masuk babak lima besar dalam ajang itu (miss Tourism World, red)," imbuhnya.
Rencananya, Devi berangkat hari ini ke Malaysia untuk menjalani masa karantina selama kurang lebih 20 hari. Setelah itu, puncak ajang tersebut pada akhir Januari 2018. Beruntungnya, mahasiswa yang kini tengah menempuh S2 jurusan Manajemen di Universitas Udayana telah menyelesaikan UAS semeter ini. "Sebelumnya sempat pusing, bolak-balik Jakarta dan Bali. Paginya ke Jakarta buat ketemu sponsor. Sorenya balik buat UAS di kampus," cerita putri pasangan Drs Dewa Nyoman Gede Rijaya dan Dewa Ayu Putri ini.
Lebih lanjut, sebagai Putri Pariwisata Indonesia, Devi wajib mengenalkan kekayaan obyek wisata dan budaya Indonesia tidak hanya Bali saja. Karena itulah, gadis asal Desa Bitera, Blahbatuh, Gianyar, memboyong keindahan Padang, Sumatera Barat, dalam satu kostum yang disiapkan spesial. "Miss tourism sebenarnya lebih banyak ke promosi. Nah, promosi tentang Indonesia saya akan bawa souvenir khas Indonesia, seperti wayang, angklung, termasuk kebaya, batik, endek. Saya nggak pengen cuma promosiin Bali. Selain itu, saya juga promosikan Bali is Safe," katanya.
Sementara ditanya target, Devi mengaku tidak memaksakan. Namun, paling tidak dia berharap Indonesia bisa meraih 10 besar atau miss favorit. Dengan demikian, Indonesia bisa menjadi salah satu pariwisata yang cukup diperhitungkan di kancah dunia.
Dewa Ayu Windu Sari Devi memulai karirnya dalam ajang kontes kecantikan sejak tahun 2010 melalui Teruna Teruni Denpasar. Kala itu, dia mendapatkan predikat favorit. Tidak puas sampai disitu, Devi mencoba lagi di ajang Jegeg Bagus Gianyar 2013 Jegeg Bagus Gianyar dan berhasil menjadi Runner Up I. Tahun 2013 pula, Devi dinobatkan menjadi Miss Internet Pertama di Indonesia. Devi terus melangkah. Tahun 2016, setelah dia ikut ajang Putri Pariwisata Indonesia (PPI) Provinsi Bali, dia langsung melenggang ke tingkat nasional (PPI) dan berhasil menyabet Runner Up I. Dia pun berkesempatan mewakili Indonesia di ajang Miss Tourism World tahun ini. *ind
Keikutsertaan Devi menjadi keikutsertaan Indonesia yang ke-4, setelah tahun 2012 Reinita Arlin (Putri Pariwisata Indonesia 2012) meraih Top 20, Miss Tourism Asia dan Miss Friendship. Sedangkan kali kedua diikuti Nabilla Shabrina (Putri Pariwisata Indonesia 2013) yang belum beruntung di Miss Tourism World 2013. Sementara Nawang Wulan (Runner Up II Putri Pariwisata Indonesia 2014) meraih Miss Congeniality dan Runner Up I Miss Tourism Asia di Miss Tourism 2014.
Ajang ini diikuti oleh duta-duta pariwisata terbaik dari lebih 40 negara di belahan dunia. Miss Tourism World menjadi ajang pertama bagi teruni kelahiran Denpasar, 29 Januari 1994 itu menapaki prestasi tingkat internasional. Devi, sapaan akrabnya, mengaku melakukan persiapan total agar bisa menampilkan yang terbaik karena dirinya mewakili Indonesia.
"Kalau persiapan fisik, dengan olahraga yang teratur dan menjaga kesehatan. Kalau secara mental, saya lebih ke menenangkan diri saja, untuk menghadapi pesaing-pesaing dari negara lain," ungkap Devi usai Press Conference PPI Goes to Miss Tourism World 2017/2018 di Park XXIII Mall, kawasan Kuta, Badung, Minggu (7/1) sore.
Devi mengakui, persaingan antar kontestan cukup ketat, utamanya dari negara-negara Asia. "Kompetitor yang ketat itu menurut saya, kontestan dari Asia. Ketatnya karena nanti juga akan ada Miss Tourism Asia, ya untuk kita-kita yang di Asia. Selain masuk babak lima besar dalam ajang itu (miss Tourism World, red)," imbuhnya.
Rencananya, Devi berangkat hari ini ke Malaysia untuk menjalani masa karantina selama kurang lebih 20 hari. Setelah itu, puncak ajang tersebut pada akhir Januari 2018. Beruntungnya, mahasiswa yang kini tengah menempuh S2 jurusan Manajemen di Universitas Udayana telah menyelesaikan UAS semeter ini. "Sebelumnya sempat pusing, bolak-balik Jakarta dan Bali. Paginya ke Jakarta buat ketemu sponsor. Sorenya balik buat UAS di kampus," cerita putri pasangan Drs Dewa Nyoman Gede Rijaya dan Dewa Ayu Putri ini.
Lebih lanjut, sebagai Putri Pariwisata Indonesia, Devi wajib mengenalkan kekayaan obyek wisata dan budaya Indonesia tidak hanya Bali saja. Karena itulah, gadis asal Desa Bitera, Blahbatuh, Gianyar, memboyong keindahan Padang, Sumatera Barat, dalam satu kostum yang disiapkan spesial. "Miss tourism sebenarnya lebih banyak ke promosi. Nah, promosi tentang Indonesia saya akan bawa souvenir khas Indonesia, seperti wayang, angklung, termasuk kebaya, batik, endek. Saya nggak pengen cuma promosiin Bali. Selain itu, saya juga promosikan Bali is Safe," katanya.
Sementara ditanya target, Devi mengaku tidak memaksakan. Namun, paling tidak dia berharap Indonesia bisa meraih 10 besar atau miss favorit. Dengan demikian, Indonesia bisa menjadi salah satu pariwisata yang cukup diperhitungkan di kancah dunia.
Dewa Ayu Windu Sari Devi memulai karirnya dalam ajang kontes kecantikan sejak tahun 2010 melalui Teruna Teruni Denpasar. Kala itu, dia mendapatkan predikat favorit. Tidak puas sampai disitu, Devi mencoba lagi di ajang Jegeg Bagus Gianyar 2013 Jegeg Bagus Gianyar dan berhasil menjadi Runner Up I. Tahun 2013 pula, Devi dinobatkan menjadi Miss Internet Pertama di Indonesia. Devi terus melangkah. Tahun 2016, setelah dia ikut ajang Putri Pariwisata Indonesia (PPI) Provinsi Bali, dia langsung melenggang ke tingkat nasional (PPI) dan berhasil menyabet Runner Up I. Dia pun berkesempatan mewakili Indonesia di ajang Miss Tourism World tahun ini. *ind
1
Komentar