Seluruh Desa di Karangasem Tuntaskan RAPBDes
Meski sejumlah kantor desa di kawasan daerah bencana (KRB) tutup dan pilih mengungsi, namun perbekel dan perangkat desa tetap bekerja maksimal.
AMLAPURA, NusaBali
Terbukti para perbekel di KRB telah merampungkan dan setor Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Desa (RAPBDes) ke kecamatan untuk verifikasi. RAPBDes telah disetorkan pada bulan Desember 2017 lalu.
Perbekel Desa Amerta Bhuana, Kecamatan Selat, I Wayan Suara, dari KRB II mengaku tidak ada kendala untuk merampungkan RAPBDes tahun 2018. Meski mengungsi ke Desa Talibeng, Kecamatan Sidemen, namun perbekel dan perangkat desa bawa datang ke tempat mengungsi. “Kami bekerja mobile. Kami memiliki staf-staf andal,” kata Suara, Minggu (7/1). Menurut Suara, tidak ada hambatan dalam penyusunan RAPBDes karena staf telah berpengalaman menyusun sejak tiga tahun terakhir. “Tinggal menunggu hasil verifikasi dari Kantor Camat Selat,” tambahnya. Suara berharap RAPBDes tahun 2018 tidak banyak mengalami perubahan setelah diverifikasi kecamatan.
Terpisah, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Karangasem, I Komang Agus Sukasena, mengakui 75 desa telah menyetorkan RAPBDes tahun 2018. Tinggal menunggu verifikasi dari kantor camat masing-masing. “Tahun ini semua perbekel menyetorkan RAPBDes 2018 tepat waktu. Beda dengan tahun-tahun sebelumnya, beberapa desa ada yang molor,” katanya. Pengalaman selama tiga tahun terakhir dalam menyusun RAPBDes menyebabkan para perbekel lebih awal mampu menuntaskan RAPBDes. Walau di beberapa desa terkendala bencana Gunung Agung, terutama yang masuk KRB III yakni Desa Sebudi, Desa Jungutan, Desa Bhuana Giri, Desa Besakih, Desa Ban, dan Desa Dukuh. “Mereka tidak ada kendala hal menyelesaikan RAPBDes,” tandasnya. *k16
Perbekel Desa Amerta Bhuana, Kecamatan Selat, I Wayan Suara, dari KRB II mengaku tidak ada kendala untuk merampungkan RAPBDes tahun 2018. Meski mengungsi ke Desa Talibeng, Kecamatan Sidemen, namun perbekel dan perangkat desa bawa datang ke tempat mengungsi. “Kami bekerja mobile. Kami memiliki staf-staf andal,” kata Suara, Minggu (7/1). Menurut Suara, tidak ada hambatan dalam penyusunan RAPBDes karena staf telah berpengalaman menyusun sejak tiga tahun terakhir. “Tinggal menunggu hasil verifikasi dari Kantor Camat Selat,” tambahnya. Suara berharap RAPBDes tahun 2018 tidak banyak mengalami perubahan setelah diverifikasi kecamatan.
Terpisah, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Karangasem, I Komang Agus Sukasena, mengakui 75 desa telah menyetorkan RAPBDes tahun 2018. Tinggal menunggu verifikasi dari kantor camat masing-masing. “Tahun ini semua perbekel menyetorkan RAPBDes 2018 tepat waktu. Beda dengan tahun-tahun sebelumnya, beberapa desa ada yang molor,” katanya. Pengalaman selama tiga tahun terakhir dalam menyusun RAPBDes menyebabkan para perbekel lebih awal mampu menuntaskan RAPBDes. Walau di beberapa desa terkendala bencana Gunung Agung, terutama yang masuk KRB III yakni Desa Sebudi, Desa Jungutan, Desa Bhuana Giri, Desa Besakih, Desa Ban, dan Desa Dukuh. “Mereka tidak ada kendala hal menyelesaikan RAPBDes,” tandasnya. *k16
Komentar