Peleburan Akomodir Tuntutan Pengprov IODI
Peleburan 15 kategori Dancesport pada PON XX di Papua 2020 menjadi upaya PP IODI mengakomodir keinginan seluruh Pengprov IODI di Indonesia.
DENPASAR, NusaBali
Dua diantaranya, Synchronize Cha Cha dan Line Dancersport jadi dua kategori gerakan baku yang wajib dimasukkan.
Hal itu karena pada PON Jawa Barat 2016 tidak ada standarisasi gerakan baku. Untuk meminimalisir protes dan subjektivitas, plus pengalaman PON Jabar, akhirnya disepakati ada gerakan baku di PON Papua.
"Penambahan itu tidak bisa, jadi kita hanya memasukkan kategori gerakan baku saja. Makanya, kategori lama dikurangi. Biar sama saja jumlahnya memperebutkan 15 keping medali emas," ucap Sekjen PP IODI Pusat, Ni Made Suparmi, di Denpasar Minggu (7/1).
Hal itu dilakukan, kata Suparmi, karena masih ada Pengprov IODI baru melakukan proses pembinaan. Apalagi dansa tidak bisa dibangun dengan singkat, dan butuh proses panjang.
Hal itu juga pernah dialami tim dansa IODI Bali. Waktu awal merintis, dua kali ikut event Kejurnas pulang dengan tanpa medali. Akhirnya, event ketiga diikuti baru meraih satu perunggu.
"Kalau sekarang mungkin dansa Bali yang paling siap di level nasional. maupun international, dan sering meraih medali emas," beber Suparmi.
Makanya, IODI Bali menjadi sorotan di nasional. Perkembangannya cepat dan dahsyat. Wanita Ketum Pengprov IODI Bali itu menambahkan, 15 kategori itu ada sedikit peleburan, namun tidak mengurangi makna prestasi.
Karena pada dasarnya, dilihat dari sisi gerakannya, lebih mudah di lihat. Tetapi yang paham betul soal Dancesport gampang menilai. Siapa yang bagus terlihat benar-benar bagus dan seterusnya saat atlet dansa bertanding.
“Mungkin Pengprov yang baru berkembang, nanti bisa terfokus di gerakan baku. Saya akan genjot tampil di Kejurnas meraih kredit poin. Jadi, tiket PON didapat lewat aktif ikut Kejurnas. Nanti yang dapat medali saat Kejurnas misalnya medali emas, perak dan perunggu itu ada pointnya bagi pedansa bersangkutan," kata Suparmi.
Selain itu, dalam rapat pimpinan PP IODI dengan Pengprov IODI juga diputuskan mutasi atlet dansa batas waktunya hingga tahun 2018. Jangan lewat daripada tahun ini, jika lewat sudah dianggap tidak sah dan tidak bisa turun di PON Papua.*dek
Hal itu karena pada PON Jawa Barat 2016 tidak ada standarisasi gerakan baku. Untuk meminimalisir protes dan subjektivitas, plus pengalaman PON Jabar, akhirnya disepakati ada gerakan baku di PON Papua.
"Penambahan itu tidak bisa, jadi kita hanya memasukkan kategori gerakan baku saja. Makanya, kategori lama dikurangi. Biar sama saja jumlahnya memperebutkan 15 keping medali emas," ucap Sekjen PP IODI Pusat, Ni Made Suparmi, di Denpasar Minggu (7/1).
Hal itu dilakukan, kata Suparmi, karena masih ada Pengprov IODI baru melakukan proses pembinaan. Apalagi dansa tidak bisa dibangun dengan singkat, dan butuh proses panjang.
Hal itu juga pernah dialami tim dansa IODI Bali. Waktu awal merintis, dua kali ikut event Kejurnas pulang dengan tanpa medali. Akhirnya, event ketiga diikuti baru meraih satu perunggu.
"Kalau sekarang mungkin dansa Bali yang paling siap di level nasional. maupun international, dan sering meraih medali emas," beber Suparmi.
Makanya, IODI Bali menjadi sorotan di nasional. Perkembangannya cepat dan dahsyat. Wanita Ketum Pengprov IODI Bali itu menambahkan, 15 kategori itu ada sedikit peleburan, namun tidak mengurangi makna prestasi.
Karena pada dasarnya, dilihat dari sisi gerakannya, lebih mudah di lihat. Tetapi yang paham betul soal Dancesport gampang menilai. Siapa yang bagus terlihat benar-benar bagus dan seterusnya saat atlet dansa bertanding.
“Mungkin Pengprov yang baru berkembang, nanti bisa terfokus di gerakan baku. Saya akan genjot tampil di Kejurnas meraih kredit poin. Jadi, tiket PON didapat lewat aktif ikut Kejurnas. Nanti yang dapat medali saat Kejurnas misalnya medali emas, perak dan perunggu itu ada pointnya bagi pedansa bersangkutan," kata Suparmi.
Selain itu, dalam rapat pimpinan PP IODI dengan Pengprov IODI juga diputuskan mutasi atlet dansa batas waktunya hingga tahun 2018. Jangan lewat daripada tahun ini, jika lewat sudah dianggap tidak sah dan tidak bisa turun di PON Papua.*dek
Komentar