Karangasem Tanpa UNBK SMP
Dengan UNBKP, meski situasi darurat dan siswa mengungsi, soal bisa dibawakan ke pengungsian sehingga UN bisa jalan.
AMLAPURA, NusaBali
Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Karangasem memutuskan tidak mengadakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) untuk SMP di tahun ajaran 2017/2018. Alasannya, khawatir saat pelaksanaan UNBK tiba-tiba Gunung Agung erupsi sehingga situasi jadi kacau. Tahun ajaran ini, SMP di Karangasem pilih menggelar UNBKP (Ujian Nasional Berbasis Kertas dan Pensil).
Kepala Disdikpora Karangasem, I Gusti Ngurah Kartika, mengaku sudah minta izin ke Provinsi Bali untuk meniadakan UNBK. Jika sekolah didaftarkan ikut UNBK, otomatis tidak dapat jatah soal UNBKP. “Jika kemungkinan terburuk Gunung Agung erupsi dan siswa di KRB mengungsi, kan sulit melaksanakan UNBK,” kata Gusti Kartika di ruang kerjanya, Senin (8/1).
Gusti Kartika menambahkan, tidak mungkin sekolah yang terdaftar ikut UNBK tiba-tiba beralih ikut UNBKP. “Beda kalau ikut UNBKP, walau situasinya darurat dan siswa mengungsi, bisa dibawakan soalnya ke tempatnya mengungsi, sehingga UNBKP bisa jalan terus,” tambahnya. Sementara Kepala Bidang Pembinaan SMP, I Wayan Sarya, menambahkan, tahun lalu hanya dua SMP yang melaksanakan UNBK yakni SMPN 1 Manggis numpang di SMKN Manggis dan SMPN 2 Amlapura numpang di SMA PGRI Amlapura.
Rencananya tahun ajaran 2017/2018, jumlah sekolah ikut UNBK bertambah. Setelah melalui kajian dan pertimbangan situasi, maka UNBK ditiadakan. “Kami cari aman, makanya UNBK ditiadakan, kembali melalui UNBKP menggunakan tes. Jika nantinya ada siswa mengungsi, bisa dibawakan soal sehingga ujian bisa jalan terus,” jelas Sarya. Tercatat sebanyak 6.873 siswa yang nantinya ikut UNBKP berasal dari 50 SMP negeri dan SMP swasta.
Terpisah, Kepala SMPN 2 Selat, I Wayan Mustara, mengaku rencana awal melaksanakan UNBK. Mengingat situasi Gunung Agung masih berstatus awas, maka ikut UNBKP. “Selain instruksi dari Disdikpora melaksanakan UNBKP, juga dari internal sekolah karena situasi tidak memungkinkan,” kata Mustara, yang nantinya menyertakan 295 siswa. *k16
Kepala Disdikpora Karangasem, I Gusti Ngurah Kartika, mengaku sudah minta izin ke Provinsi Bali untuk meniadakan UNBK. Jika sekolah didaftarkan ikut UNBK, otomatis tidak dapat jatah soal UNBKP. “Jika kemungkinan terburuk Gunung Agung erupsi dan siswa di KRB mengungsi, kan sulit melaksanakan UNBK,” kata Gusti Kartika di ruang kerjanya, Senin (8/1).
Gusti Kartika menambahkan, tidak mungkin sekolah yang terdaftar ikut UNBK tiba-tiba beralih ikut UNBKP. “Beda kalau ikut UNBKP, walau situasinya darurat dan siswa mengungsi, bisa dibawakan soalnya ke tempatnya mengungsi, sehingga UNBKP bisa jalan terus,” tambahnya. Sementara Kepala Bidang Pembinaan SMP, I Wayan Sarya, menambahkan, tahun lalu hanya dua SMP yang melaksanakan UNBK yakni SMPN 1 Manggis numpang di SMKN Manggis dan SMPN 2 Amlapura numpang di SMA PGRI Amlapura.
Rencananya tahun ajaran 2017/2018, jumlah sekolah ikut UNBK bertambah. Setelah melalui kajian dan pertimbangan situasi, maka UNBK ditiadakan. “Kami cari aman, makanya UNBK ditiadakan, kembali melalui UNBKP menggunakan tes. Jika nantinya ada siswa mengungsi, bisa dibawakan soal sehingga ujian bisa jalan terus,” jelas Sarya. Tercatat sebanyak 6.873 siswa yang nantinya ikut UNBKP berasal dari 50 SMP negeri dan SMP swasta.
Terpisah, Kepala SMPN 2 Selat, I Wayan Mustara, mengaku rencana awal melaksanakan UNBK. Mengingat situasi Gunung Agung masih berstatus awas, maka ikut UNBKP. “Selain instruksi dari Disdikpora melaksanakan UNBKP, juga dari internal sekolah karena situasi tidak memungkinkan,” kata Mustara, yang nantinya menyertakan 295 siswa. *k16
Komentar