Warga Buat Jembatan Darurat dari Bambu
Jembatan bambu sepanjang 8 meter dibuat secara gotong royong untuk membuka akses warga yang sempat terisolasi akibat longsor.
Sawah Longsor, 8 KK di Karyasari, Pupuan, Terisolasi
TABANAN, NusaBali
Sebanyak 8 kepala keluarga (KK) di Banjar Asah Tegeh, Desa Karyasari, Kecamatan Pupuan, Tabanan, yang terisolasi akibat sawah seluas 40 are milik I Nengah Wiliana longsor pada Sabtu (6/1) malam, sudah bisa beraktivitas. Jembatan darurat dari bambu sudah dibuat, sehingga membuka akses keluar.
Perbekel Karyasari I Nyoman Wiranata, menjelaskan jembatan sepanjang 8 meter sudah dibuat dengan cara gotong royong. “Ini untuk akses warga biar bisa beraktivitas,” ujarnya, Senin (8/1).
Dikatakannya, selain sudah membuat jembatan, beberapa warga yang kandang babi kena dampak juga mulai melakukan pembersihan. Bahkan ada juga warga yang tidak berani memperbaiki kandang yang tertimbun, karena tanahnya labil. “Sekarang kondisi tanah masih labil dan cuaca sedang hujan, jadi warga yang kandangnya masih tertimbun dibiarkan begitu saja,” imbuh Wiranata.
Menurut Wiranata atas kondisi warganya yang terkena bencana, BPBD Tabanan beserta dengan tim Dinas PU sudah mengecek ke lapangan. “Saya diminta buat surat laporan terkait masalah ini supaya diteruskan ke BPBD,” imbuhnya.
Sementara terkait dengan keamanan warga, dia tidak menyarankan 8 KK ataupun 14 KK yang terimbas longsor untuk pindah. Karena saat ini masih dirasa aman. “Warga tidak kami sarankan pindah karena rumah dengan sawah dipisahkan oleh jurang. Masih aman saat ini,” jelasnya.
Seperti berita sebelumnya, pada Sabtu (6/1) malam, sawah seluas 40 are milik I Nengah Wilianan, longsor. Sawah milik Nengah Wiliana berada di ketinggian 30 meter. Sawah longsor selebar 60 meter dengan kedalaman 15 meter ke tebing arah selatan. Sedangkan rumah 8 KK yang terisolasi berada di sebelah selatan titik longsor, termasuk keluarga Nengah Wiliana.
Selain keluarga Nengah Wiliana, 7 KK yang juga terisolasi adalah keluarga I Putu Surudana, I Nengah Semurta, I Wayan Aryadana, I Ketut Adi Darma, I Ketut Mulada, I Ketut Suardana, dan I Komang Alit Aridana. Delapan KK ini terisolasi karena jembatan penghubung sepanjang 8 meter ikut amblas diterjang longsor.
Di samping menyebabkan 8 KK terisolasi, longsor malam itu juga menimbun 13 kandang babi milik 7 KK. “Seluruh 55 ekor babi dalam 13 kandang mati tertimbun material longsoran,” ungkap Kapolsek Pupuan AKP Ida Bagus Mahendra, Minggu (7/1).
Longsor juga merusak fasilitas umum seperti jembatan swadaya dari beton sepanjang 8 meter, tiga palinggih Pura Beji Pasek Gelgel hancur dan pelinggih kemulan I Nengah Wiliana beserta Pelinggih Kemulan Taksunya, tertimbun. Kerugian total ditafsir sekitar Rp 455 juta. Namun beruntung peristiwa ini tidak menyebabkan terjadinya korban jiwa. *d
TABANAN, NusaBali
Sebanyak 8 kepala keluarga (KK) di Banjar Asah Tegeh, Desa Karyasari, Kecamatan Pupuan, Tabanan, yang terisolasi akibat sawah seluas 40 are milik I Nengah Wiliana longsor pada Sabtu (6/1) malam, sudah bisa beraktivitas. Jembatan darurat dari bambu sudah dibuat, sehingga membuka akses keluar.
Perbekel Karyasari I Nyoman Wiranata, menjelaskan jembatan sepanjang 8 meter sudah dibuat dengan cara gotong royong. “Ini untuk akses warga biar bisa beraktivitas,” ujarnya, Senin (8/1).
Dikatakannya, selain sudah membuat jembatan, beberapa warga yang kandang babi kena dampak juga mulai melakukan pembersihan. Bahkan ada juga warga yang tidak berani memperbaiki kandang yang tertimbun, karena tanahnya labil. “Sekarang kondisi tanah masih labil dan cuaca sedang hujan, jadi warga yang kandangnya masih tertimbun dibiarkan begitu saja,” imbuh Wiranata.
Menurut Wiranata atas kondisi warganya yang terkena bencana, BPBD Tabanan beserta dengan tim Dinas PU sudah mengecek ke lapangan. “Saya diminta buat surat laporan terkait masalah ini supaya diteruskan ke BPBD,” imbuhnya.
Sementara terkait dengan keamanan warga, dia tidak menyarankan 8 KK ataupun 14 KK yang terimbas longsor untuk pindah. Karena saat ini masih dirasa aman. “Warga tidak kami sarankan pindah karena rumah dengan sawah dipisahkan oleh jurang. Masih aman saat ini,” jelasnya.
Seperti berita sebelumnya, pada Sabtu (6/1) malam, sawah seluas 40 are milik I Nengah Wilianan, longsor. Sawah milik Nengah Wiliana berada di ketinggian 30 meter. Sawah longsor selebar 60 meter dengan kedalaman 15 meter ke tebing arah selatan. Sedangkan rumah 8 KK yang terisolasi berada di sebelah selatan titik longsor, termasuk keluarga Nengah Wiliana.
Selain keluarga Nengah Wiliana, 7 KK yang juga terisolasi adalah keluarga I Putu Surudana, I Nengah Semurta, I Wayan Aryadana, I Ketut Adi Darma, I Ketut Mulada, I Ketut Suardana, dan I Komang Alit Aridana. Delapan KK ini terisolasi karena jembatan penghubung sepanjang 8 meter ikut amblas diterjang longsor.
Di samping menyebabkan 8 KK terisolasi, longsor malam itu juga menimbun 13 kandang babi milik 7 KK. “Seluruh 55 ekor babi dalam 13 kandang mati tertimbun material longsoran,” ungkap Kapolsek Pupuan AKP Ida Bagus Mahendra, Minggu (7/1).
Longsor juga merusak fasilitas umum seperti jembatan swadaya dari beton sepanjang 8 meter, tiga palinggih Pura Beji Pasek Gelgel hancur dan pelinggih kemulan I Nengah Wiliana beserta Pelinggih Kemulan Taksunya, tertimbun. Kerugian total ditafsir sekitar Rp 455 juta. Namun beruntung peristiwa ini tidak menyebabkan terjadinya korban jiwa. *d
1
Komentar