Sungai Imam Bonjol Berubah Menjadi Hijau
Sungai yang ada di pinggir Jalan Imam Bonjol berubah menjadi hijau pada Senin (8/1).
DENPASAR, NusaBali
Padahal Pemerintah Kota Denpasar selalu gembar-gemborkan merevitalisasi sungai dan memiliki program kali bersih. Tapi, kenyataannya masih saja ada pencelup yang nakal dan merusak sungai. Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) pun luput dari pantauan sehingga sungai menjadi tercemar.
Sekretaris DLHK Kota Denpasar, Ida Bagus Putra Wirabawa mengatakan pihaknya akan menelusuri siapa pelaku yang telah membuat sungai tersebut tercemar.“ Kami akan telusuri. Kami kucing-kucingan terus sama pencelup. Pas kami siaga dia tiarap,” ujarnya saat dikonfirmasi Senin (8/1).
Gustra panggilan akrabnya mengaku sudah meninjau sungai tersebut dan sudah melakukan penelusuran untuk mencari pelakunya. “Terima kasih infonya. Saya sudah tugaskan untuk mengecek ke lapangan,” ucapnya.
Pihak DLHK mengaku sudah rutin melakukan sosialisasi dan sidak terkait larangan pembuangan limbah padat dan cair ke sungai. Selain itu juga sudah sering menangkap para pelaku dan disidang tipiring agar para pelaku jera.
“Tiga bulan terakhir Satgas Jumali (Juru Pemantau Lingkungan, red) melakukan sosialisasi dan sidak di Pemogan dan banyak pembuang sampah yang ketangkap tangan dan sudah tipiring,” jelasnya.
Sebagaimana diketahui Peraturan Daerah (Perda) No 1 Tahun 2015 tentang Ketertiban Umum Kota Denpasar, pembuang sampah sembarang didenda dari Rp 500 ribu hingga Rp 5 juta. DLHK Kota Denpasar telah memiliki tim terdiri dari Tim Jumali dan Satgas Kebersihan yang dibagi menjadi beberapa regu. Tim ini rutin melaksanakan pemantauan setiap malam dan pagi hari menyebar di seluruh wilayah Kota Denpasar. *m
Sekretaris DLHK Kota Denpasar, Ida Bagus Putra Wirabawa mengatakan pihaknya akan menelusuri siapa pelaku yang telah membuat sungai tersebut tercemar.“ Kami akan telusuri. Kami kucing-kucingan terus sama pencelup. Pas kami siaga dia tiarap,” ujarnya saat dikonfirmasi Senin (8/1).
Gustra panggilan akrabnya mengaku sudah meninjau sungai tersebut dan sudah melakukan penelusuran untuk mencari pelakunya. “Terima kasih infonya. Saya sudah tugaskan untuk mengecek ke lapangan,” ucapnya.
Pihak DLHK mengaku sudah rutin melakukan sosialisasi dan sidak terkait larangan pembuangan limbah padat dan cair ke sungai. Selain itu juga sudah sering menangkap para pelaku dan disidang tipiring agar para pelaku jera.
“Tiga bulan terakhir Satgas Jumali (Juru Pemantau Lingkungan, red) melakukan sosialisasi dan sidak di Pemogan dan banyak pembuang sampah yang ketangkap tangan dan sudah tipiring,” jelasnya.
Sebagaimana diketahui Peraturan Daerah (Perda) No 1 Tahun 2015 tentang Ketertiban Umum Kota Denpasar, pembuang sampah sembarang didenda dari Rp 500 ribu hingga Rp 5 juta. DLHK Kota Denpasar telah memiliki tim terdiri dari Tim Jumali dan Satgas Kebersihan yang dibagi menjadi beberapa regu. Tim ini rutin melaksanakan pemantauan setiap malam dan pagi hari menyebar di seluruh wilayah Kota Denpasar. *m
1
Komentar