Pidato Inspiratif Oprah Winfrey
Sebut para wanita korban pelecehan seks tularkan hal yang positif
LOS ANGELES, NusaBali
Pada ajang penghargaan Golden Globes 2018, Oprah Winfrey menerima sebuah penghargaan seumur hidup yang diberi nama The Golden Globes’ Cecil B. DeMille Award. Kehidupan masa muda yang sempat terpuruk hingga jejak karirnya yang kini sukses menjadi alasan bagi Golden Globes untuk memberikan penghargaan tersebut. Setelah Reese Witherspoon memberi sambutan, Oprah pun maju untuk mengucapkan rasa terimakasihnya.
Dalam pidato yang diutarakannya, Oprah mengawali kisahnya dengan membahas memori saat kecil. Kala itu, Oprah tengah menonton ajang penghargaan Oscar yang ke-36 dan Sidney Poitier menjadi aktor terbaik di ajang tersebut.
Ia merasa takjub karena seumur hidupnya, ia tak pernah melihat pria kulit hitam diperlakukan secara spesial. Mulai dari situ, Oprah mengaku terinspirasi hingga akhirnya bisa meraih penghargaan seperti yang terjadi saat ini.
Oprah pun mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada beberapa pihak seperti Dennis Swanson dan Quincy Jones karena mereka lah orang-orang berjasa yang telah mengantarkannya sampai di dunia Hollywood. Oprah juga berterimakasih pada media saat ini karena telah membuka tabir dan kebenaran yang tengah terjadi.
Dari kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh Harvey Weinstein, Oprah menyampaikan rasa simpatinya pada korban dan juga wanita-wanita di luar sana yang turut merasakan hal serupa. Ia merasa bangga karena kekuatan mereka bisa menularkan hal positif.
"Saya terinspirasi dengan semua wanita tangguh di luar sana karena berkat kekuatan mereka, wanita lain mampu untuk menceritakan tentang pelecehan seksual yang mereka alami. Tahun ini, wanita menjadi cerita. Namun tak hanya cerita yang berpengaruh terhadap industri hiburan namun juga ke semua aspek kebudayaan, ras, agama sampai politik," ungkap Oprah seperti dilansir kapanlagi.
Menurut Oprah, sebagian wanita yang mempublikasikan cerita tersebut memang dikenal oleh publik namun di luar sana ada ribuan bahkan jutaan orang yang mengalami hal sama dan takut untuk berbicara.
Oprah pun menuturkan, kala itu di tahun 1944 ada seorang wanita muda yang bernama Recy Tatlor. Ia baru pulang dari gereja di Abbeville namun secara tiba-tiba Recy diculik dan diperkosa oleh 6 pria berkulit putih. Naasnya, Recy ditinggal dengan mata tertutup di pinggir jalan serta mendapat ancaman akan dibunuh apabila berani menceritakan hal tersebut ke orang lain.
Namun akhirnya ia dibantu oleh detektif bernama Rosa Parks, ceritanya dimuat di NAACP. Sayang, keadilan saat itu belum berlaku sebagaimana mestinya, pria-pria yang melecehkannya tak pernah dipenjara atau dihukum.
“Recy meninggal 10 hari yang lalu di usianya yang ke 98 tahun. Aku harap ia mengetahui bahwa kebenarannya telah disuarakan hari ini. Semua ini tak hanya untuk wanita yang telah berpartisipasi dalam kampanye 'Me Too' namun juga untuk pria yang mau mendengarkan kami. Jadi, untuk semua wanita, ingatlah bahwa hari baru untuk kita ada di depan cakrawala. Ketika saat itu tiba, semuanya tak lepas dari peran wanita hebat serta laki-laki yang mau berjuang untuk jadi pemimpin yang bisa membawa kita di masa tak ada lagi kampanye 'Me Too'. Terimakasih," tutup Oprah diiringi dengan deru tepuk tangan seluruh hadirin. *
Dalam pidato yang diutarakannya, Oprah mengawali kisahnya dengan membahas memori saat kecil. Kala itu, Oprah tengah menonton ajang penghargaan Oscar yang ke-36 dan Sidney Poitier menjadi aktor terbaik di ajang tersebut.
Ia merasa takjub karena seumur hidupnya, ia tak pernah melihat pria kulit hitam diperlakukan secara spesial. Mulai dari situ, Oprah mengaku terinspirasi hingga akhirnya bisa meraih penghargaan seperti yang terjadi saat ini.
Oprah pun mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada beberapa pihak seperti Dennis Swanson dan Quincy Jones karena mereka lah orang-orang berjasa yang telah mengantarkannya sampai di dunia Hollywood. Oprah juga berterimakasih pada media saat ini karena telah membuka tabir dan kebenaran yang tengah terjadi.
Dari kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh Harvey Weinstein, Oprah menyampaikan rasa simpatinya pada korban dan juga wanita-wanita di luar sana yang turut merasakan hal serupa. Ia merasa bangga karena kekuatan mereka bisa menularkan hal positif.
"Saya terinspirasi dengan semua wanita tangguh di luar sana karena berkat kekuatan mereka, wanita lain mampu untuk menceritakan tentang pelecehan seksual yang mereka alami. Tahun ini, wanita menjadi cerita. Namun tak hanya cerita yang berpengaruh terhadap industri hiburan namun juga ke semua aspek kebudayaan, ras, agama sampai politik," ungkap Oprah seperti dilansir kapanlagi.
Menurut Oprah, sebagian wanita yang mempublikasikan cerita tersebut memang dikenal oleh publik namun di luar sana ada ribuan bahkan jutaan orang yang mengalami hal sama dan takut untuk berbicara.
Oprah pun menuturkan, kala itu di tahun 1944 ada seorang wanita muda yang bernama Recy Tatlor. Ia baru pulang dari gereja di Abbeville namun secara tiba-tiba Recy diculik dan diperkosa oleh 6 pria berkulit putih. Naasnya, Recy ditinggal dengan mata tertutup di pinggir jalan serta mendapat ancaman akan dibunuh apabila berani menceritakan hal tersebut ke orang lain.
Namun akhirnya ia dibantu oleh detektif bernama Rosa Parks, ceritanya dimuat di NAACP. Sayang, keadilan saat itu belum berlaku sebagaimana mestinya, pria-pria yang melecehkannya tak pernah dipenjara atau dihukum.
“Recy meninggal 10 hari yang lalu di usianya yang ke 98 tahun. Aku harap ia mengetahui bahwa kebenarannya telah disuarakan hari ini. Semua ini tak hanya untuk wanita yang telah berpartisipasi dalam kampanye 'Me Too' namun juga untuk pria yang mau mendengarkan kami. Jadi, untuk semua wanita, ingatlah bahwa hari baru untuk kita ada di depan cakrawala. Ketika saat itu tiba, semuanya tak lepas dari peran wanita hebat serta laki-laki yang mau berjuang untuk jadi pemimpin yang bisa membawa kita di masa tak ada lagi kampanye 'Me Too'. Terimakasih," tutup Oprah diiringi dengan deru tepuk tangan seluruh hadirin. *
Komentar