Mantra-Kerta Canangkan 60 Persen
Setelah datang saat KBS-Ace mendaftar, Gubernur Pastika kembali hadir ke KPU pantau pendaftaran Mantra-Kerta
Kemarin Mendaftar ke KPU
DENPASAR, NusaBali
Sehari setelah pasangan KBS-Ace (Wayan Koster-Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati), giliran Mantra-Kerta (IB Rai Dharmawijaya Mantra-Ketut Sudikerta) yang mendaftarkan pencalonannya ke KPU Bali, Selasa (9/1) sore. Cagub-Cawagub Bali yang diusung Golkar-Demokrat-Gerindra-NasDem-PBB-PKS ini targetkan menang dengan 60 persen suara dalam Pilgub Bali 2018.
Sebelum mendaftar ke KPU Bali, Mantra-Kerta lebih dulu menggelar deklarasi di Timur Monumen Perjuangan Rakyat Bali ‘Bajra Sandhi’, Lapangan Puputan Margarana Niti Mandala Denpasar. Usai deklarasi, Mantra-Kerta didampingi istri masing-masing dan pendukungnya long march ke Kantor KPU Bali, Jalan Tjok Agung Tresna Niti Mandala Denpasar, yang berjarak sekitar 1 kilometer arah barat laut.
Tiba di Kantor KPU Bali sekitar pukul 14.30 Wita, Mantra-Kerta diterima Ketua KPU Bali Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi dan para komisioner. Hadir juga Ketua Bawaslu Bali I Ketut Rudia dan jajarannya, dan komisioner Komisi Informasi Provinsi Bali Made Wijaya.
Ikut mengantar Mantra-Kerta ke KPU Bali adalah para pimpinan parpol Koalisi Rakyat Bali (KRB), seperti Ketua DPD Demokrat Bali Made Mudarta, Ketua DPD Gerindra Bali Ida Bagus Putu Sukarta, Ketua DPW NasDem Bali IB Oka Gunastawa, dan Ketua DPW PKS Bali Mujiono.
Proses pendaftaran dan verifikasi sejumlah persyaratan Mantra-Kerta dilakukan di KPU Bali sore kemarin dimulai pukul 15.00 Wita hingga 16.30 Wita. Secara persyaratan, Mantra-Kerta dinyatakan KPU sudah lengkap. Nantinya, Mantra-Kerta akan tarung head to head melawan KBS-Ace, Cagub-Cawagub Bali yang diusung PDIP-Hanura-PAN-PKPI-PKB-PPP, dalam Pilgub Bali 2018. KBS-Ace sudah lebih dulu mendaftar ke KPU Bali, Senin (8/1) siang.
Wayan Koster alias KBS (Koster Bali Satu) yang menempati posisi Cagub dalam KBS-Ace merupakan politisi militan asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng yang kini Ketua DPD PDIP Bali sekaligus anggota Komisi X DPR RI Dapil Bali tiga kali periode. Sementara Cok Ace yang menempati posisi Cawagub adalah tokoh pariwisata asal Puri Agung Ubud yang sempat menjabat Bupati Gianyar 2008-2013.
Sedangkan Rai Mantra adalah kandidat non kader asal Desa Sumerta Kelod, Kecamatan Denpasar Timur yang kini menjabat Walikota Denpasar. Sebelum banting haluan ke KRB, Rai Mantra sempat mental dari pencalonan Cagub Bali di PDIP. Sebaliknya, Ketut Sudikerta adalah politisi asal Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung yang kini Ketua DPD I Golkar Bali dan masih menjabat sebagai Wakil Gubernur Bali 2013-2018.
Usai pendaftaran di KPU, Selasa sore, Rai Mantra mengatakan Mantra-Kerta targetkan menang 60 persen suara di Pilgub Bali 2018. “Target kita mudah-mudahan menang 60 persen. Soal di mana saja wilayah menangnya, semua wilayahnya memiliki ancaman dan kerawanan. Tapi, peluang itu berawal dari sebuah ancaman,” ujar Walikota Denpasar yang diusung PDIP ini.
Rai Mantra berharap proses demokrasi Pilgub Bali 2018 nantinya berjalan damai dan demokratis, tidak ada keterlibatan dari para penyelenggara serta aparatur pemerintah. “Kita berharap prosesnya demokratis dan berjalan damai Pilgub Bali ini,” tegas Rai Mantra.
Di sisi lain, Ketua DPD Demokrat Bali yang juga Dewan Penasihat KRB, Made Mudarta, menyatakan yakin Mantra-Kerta bisa menjadi yang terbaik untuk Bali alias menang di Pilgub 2018. KRB sendiri telah menunjuk Gede Ngurah Wididana alias Pak Oles (Ketua Bappilu DPD Demokrat Bali) sebagai Ketua Tim Pemenangan Mantra-Kerta. “Kami optimis bisa menangkan Pilkada Bali 2018. KRB solid dengan koalisinya. Kami mohon dukungan masyarakat Bali,” ujar Mudarta.
Sementara itu, Gubernur Made Mangku Pastika yang notabene anggota Dewan Pembina Partai Demokrat kemmbali datang ke KPU Bali saat pendaftaran Mantra-Kerta, Selasa sore. Hal serupa sebelumnya juga dilakukan Gubernur Pastika saat pendaftaran KBS-Ace di KPU Bali.
Kepada awak media usai menemui pasangan Dharma-Kerta di KPU Bali kemarin sore, Pastika mengaku hadir di setiap pendaftaran calon, karena dirinya sebagai Gubernur Bali harus netral dalam setiap hajatan pemilihan kepala daerah. “Sebagai Gubernur, pimpinan di daerah, wakil pemerintah pusat di daerah, saya harus memastikan bahwa proses demokrasi berjalan dengan baik,” jelas Pastika.
“Saya berharap KPU sebagai penyelenggara bekerja secara profesional, independen, tidak memihak, serta berlaku jujur dan adil. Kepada semuanya, saya berpesan tidak boleh ada money politics, tidak ada kekerasan, tidak ada black campaign. Kalau menang, harus menang dengan bermartabat, agar rakyat kita menghormati semuanya dengan baik,” lanjut Pastika yang kemarin hadir ke KPU didampingi Kepala Badan Kesbangpolinmas Provinsi Bali Putu Jaya Suartama dan Karo Humas & Protokol Setda Provinsi Bali, Dewa Gede Mahendra Putra. *nat
Komentar