Sudikerta Temui Mangku Pastika Tanpa Didampingi Rai Mantra
Beberapa jam sebelum acara deklarasi, Selasa (9/1) siang, pasangan Mantra-Kerta (IB Rai Dharmawijaya Mantra-Ketut Sudikierta), Cagub-Cawagub yang diusung Golkar-Demokrat-Gerindra-NasDem-PBB-PKS sempat diagendakan bertemu Gubernur Made Mangku Pastika di Kantor Gubernuran, Niti Mandala Denpasar.
Pastika Sudah Menduga Sebelumnya
DENPASAR, NusaBali
Namun, yang datang hanya Ketut Sudikerta, sementara Rai Mantra justru tidak hadir dalam pertemuan kemarin pagi. Informasinya, Mantra-Kerta awalnya minta waktu bertemu Gubernur Pastika melalui Ketua DPD Demokrat Bali, Made Mudarta. Gubernur Pastika yang notabene anggota Dewan Pembina Partai Demokrat pun siapkan waktu untuk menerima Mantra-Kerta, Selasa pagi. Tapi, yang datang dalam pertemuan itu hanya Sudikerta (Cawagub yang kini Ketua DPD I Golkar Bali), didampingi Nyoman Sugawa Korry (Sekretaris DPD I Golkar Bali), Made Mudarta (Ketua DPD Demokrat Bali), I Gusti Bagus Alit Putra (Ketuya Majelis Daerah Demokrat Bali).
Saat dikonfirmasi NusaBali, IBG Alit Putra---yang disebut-sebut turun tangan men-dinginkan suasana tak nyaman menyusul ketidakhadiran Rai Mantra---mengakui hadir dalam pertemuan dengan Gubernur Pastika. Menurut Alit Putra, ketidakhadiran Rai Mantra adalah masalah miskomunikasi. “Tadi dengan Pak Gubernur baik-baik saja, nggak ada masalah, aman-aman,” kilah Alit Putra yang juga Wakil Ketua DPRD Bali seusai pendaftaran Mantra-Kerta di Kantor KPU Bali, Selasa sore.
Sedangkan Ketut Sudikerta, Ketua DPD I Golkar Bali yang menempati posisi Cawagub, mengatakan pertemuan dengan Gubernur Pastika kemarin pagi adalah pertemuan Koalisi Rakyat Bali (KRB) saja, tanpa mengajak pasangan Mantra-Kerta. Sudikerta mengaku hadir dalam kapasitas sebagai Ketua DPD I Golkar Bali.
“Artinya pertemuan dengan Gubernur Pastika memang diagendakan partai koalisi saja. Saya hadir sebagai Ketua DPD I Golkar Bali. Kami sangat menghormati Pak Gubernur Pastika sebagai pemimpin Bali, sekaligus kita minta restu beliau juga sebagai Dewan Pembina Partai Demokrat. Jadi, nanti akan diagendakan ulang,” dalih Sudikerta.
Sebaliknya, Ketua DPD Demokrat Bali Made Mudarta mengatakan pihaknya akan menjadwalkan ulang pertemuan Rai Mantra dengan Gubernur Pastika. “Kami akan jadwalkan ulang pertemuan Rai Mantra dengan Pak Gubernur,” ujar Mudarta ketika dikonfirmasi NusaBali seusai acara pendaftaran Mantra-Kerta di KPU Bali, kemarin sore.
Mudarta menyebutkan, agenda pertemuan dengan Gubernur Pastika kemarin pagi memang tidak dihadiri Rai Mantra. Soalnya, saat penyampaian kepada Pastika se-belumnya, yang akan beraudensi adalah partai pengusung saja, yakni KRB. “Karena hari ini (kemarin) pendaftaran, waktu kita padat. Koordinasi kita dengan Ketua DPD Golkar Bali Pak Sudikerta diputuskan hanya KRB saja dulu (bertemu Gubernur, Red),” papar Mudarta.
Sementara itu, Gubernur Pastika yang ditemui NusaBali di sela-sela mengecek pe-laksanaan tahapan pendaftaran Cagub-Cawagub di Kantor KPU Bali, Jalan Tjok Agung Tresna Niti Mandala Denpasar, Selasa siang, mengatakan Mudarta yang juga Dewan Penasihat KRB, memang pernah meminta waktu dan kesediaannya untuk menerima Rai Mantra. Namun, entah kenapa, tiba-tiba kemarin Rai Mantra batal datang.
“Sebelumnya, Pak Mudarta dan Pak Pringgo (Ketua I DPD Demokrat Bali Nengah Pringgo, Red) bilang ke saya minta waktu, Rai Mantra mau ketemu,” ujar Pastika yang kemarin didampingi Karo Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali, Dewa Gede Mahendra Putra.
Pastika pun akhirnya yakin dengan ketidakhadiran Rai Mantra kemarin, yang bersang-kutan memang tidak bagus komunikasinya. “Sudah saya duga sebelumnya. Ketika Mudarta dan Pringgo minta waktu, saya bilang siapa pun saya terima, apalagi mereka putra-putra terbaik Bali. Tapi, saya tanya ke Mudarta ketika meminta kepada saya, Rai Mantra mau datang nggak? Orang diundang rapat sebagai Walikota saja, nggak pernah mau datang,” kenang Pastika.
Ketika ditanya perasaannya soal batalnya kedatangan Rai Mantra, mantan Kapolda Bali ini menjawab dengan suara sedikit ketus. “Ya sudah, nggak apa-apa. Apalagi ini urusan begini (Pilkada), hal nggak penting. Kalian artikan sendiri-lah,” tandas Pastika. *nat
Komentar