Libur Nataru, Bandara Layani 1,25 Juta Penumpang
Selama libur Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 (Nataru), Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, di Tuban, Kecamatan Kuta, Badung, melayani sebanyak 1,25 juta penumpang.
MANGUPURA, NusaBali
Pencatatan lalu lintas penumpang sejak 18 Desember 2017 hingga 8 Januari 2018 mengalami penurunan sebesar 3,8 persen bila dibandingkan dengan Nataru 2016. Communication Head and Legal Section Head Bandara Ngurah Rai Arie Ahsanurrohim dikonfirmasi seusai penutupan posko Nataru, Selasa (9/1), mengungkapkan penumpang tersebut didominasi oleh penerbangan domestik. Penumpang domestik sebanyak 695.000 orang, sementara penumpang internasional sebanyak 558.000 orang.
Penurunan ini tak terlepas dari proses pemulihan penerbangan pasca-penutupan bandara akibat dari aktivitas Gunung Agung pada November lalu. Meski demikian, pergerakan penumpang pesawat selama Nataru ini sudah mencapai angka normal jika dibandingkan dengan pergerakan penumpang pesawat pada hari biasa. Hal ini menandakan bahwa Bali aman untuk dikunjungi.
“Meski terjadi penurunan jumlah penumpang pada saat Nataru, namun pergerakan penumpang dan pesawat sepanjang tahun 2017 terjadi peningkatan yang siginifikan. Peningkatan pergerakan penumpang mencapai 21 juta. Pada 2016 mencapai 19,9 juta atau mengalami kenaikan 5,3 persen,” kata Arie.
Dari total penumpang yang diraih selama 2017 sekitar 52 persen atau 10,9 juta orang adalah penumpang internasional. Sebanyak 10,1 juta orang adalah penumpang domestik. Meski pertumbuhannya positif, AP I tak menaikkan target kunjungan lebih tinggi pada 2018. Itu berkaitan dengan kapasitas maksimal Bandara I Gusti Ngurah Rai yang hanya mampu menampung 22 juta penumpang.
“Tak hanya jumlah pergerakan penumpang melampaui target, tetapi juga pergerakan pesawat yang mengalami peningkatan sebesar 5,3 persen. Tahun 2017 berjumlah 146 ribu sementara tahun 2016 hanya 139 ribu. Secara target corporate, sebenarnya pada angka 21,7 juta. Tapi kalau prediksi saya, itu nanti masih akan berada pada angka 21 juta,” ucapnya.
Arie mengatakan puncak kepadatan penumpang pada liburan Nataru terjadi pada 2 Januari, dengan kenaikan 11 persen atau 64.000 penumpang. Sementara dengan rata-rata penumpang harian mencapai 57.000 penumpang. *p
Penurunan ini tak terlepas dari proses pemulihan penerbangan pasca-penutupan bandara akibat dari aktivitas Gunung Agung pada November lalu. Meski demikian, pergerakan penumpang pesawat selama Nataru ini sudah mencapai angka normal jika dibandingkan dengan pergerakan penumpang pesawat pada hari biasa. Hal ini menandakan bahwa Bali aman untuk dikunjungi.
“Meski terjadi penurunan jumlah penumpang pada saat Nataru, namun pergerakan penumpang dan pesawat sepanjang tahun 2017 terjadi peningkatan yang siginifikan. Peningkatan pergerakan penumpang mencapai 21 juta. Pada 2016 mencapai 19,9 juta atau mengalami kenaikan 5,3 persen,” kata Arie.
Dari total penumpang yang diraih selama 2017 sekitar 52 persen atau 10,9 juta orang adalah penumpang internasional. Sebanyak 10,1 juta orang adalah penumpang domestik. Meski pertumbuhannya positif, AP I tak menaikkan target kunjungan lebih tinggi pada 2018. Itu berkaitan dengan kapasitas maksimal Bandara I Gusti Ngurah Rai yang hanya mampu menampung 22 juta penumpang.
“Tak hanya jumlah pergerakan penumpang melampaui target, tetapi juga pergerakan pesawat yang mengalami peningkatan sebesar 5,3 persen. Tahun 2017 berjumlah 146 ribu sementara tahun 2016 hanya 139 ribu. Secara target corporate, sebenarnya pada angka 21,7 juta. Tapi kalau prediksi saya, itu nanti masih akan berada pada angka 21 juta,” ucapnya.
Arie mengatakan puncak kepadatan penumpang pada liburan Nataru terjadi pada 2 Januari, dengan kenaikan 11 persen atau 64.000 penumpang. Sementara dengan rata-rata penumpang harian mencapai 57.000 penumpang. *p
Komentar