KRI I Gusti Ngurah Rai-332 Diresmikan
Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) I Gusti Ngurah Rai-332 diresmikan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, di Dermaga Timur Pelabuhan Benoa, Denpasar Selatan, Rabu (10/1).
Pastika Berterimakasih Pahlawan Asal Bali Jadi Nama KRI
DENPASAR, NusaBali
Kapal perang perusak kawal rudal pabrikan Belanda berukuran 105 meter x 14 meter ini memiliki sistem persenjataan sekunder, yakni torpedo AKS A-244S, yang berkemampuan mengincar sasaran di perairan laut dangkal.
Peresmian KRI I Gusti Ngurah Rai-322 kemarin disaksikan pula Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Ade Supandi, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, Menteri Kelautan & Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Gubernur Bali Made Mangku Pastika, Kapolda Bali Irjen Petrus Reinhard Golose, Ketua DPRD Bali Nyoman Adi Wiryatama, dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi Bali.
"Pengukuhan KRI I Gusti Ngurah Rai-332 ini melengkapi sejumlah KRI yang telah diresmikan sebelumnya. Hal ini bagian integral pertahanan kita, sekaligus menandai kebangkitan kembali kejayaan TNI AL," ujar Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
Menurut Marsekal Hadi, kapal pabrikan Damen Schelde Naval Ship Building, Belanda ini merupakan kerjasama dengan PT PAL melalui alih teknologi. Pengukuhan nama kapal perang dilakukan sesuai acara militer dan juga Hindu-Bali, melalui upacara pamelaspas. "Diresmikannya KRI ini harus kita jadikan momentum strategis yang layak dibanggakan. Ini komitmen negara untuk membangun bangsa yang kuat," jelas Marsekal Hadi.
Menurut Marsekal Hadi, KRI I Gusti Ngurah Rai-332 merupakan satu dari 4 kapal jenis serupa yang memperkuat TNI AL. Kapal perang yang mampu bertahan dalam serangan antarpermukaan, permukaan-udara, dan permukaan-bawah laut ini tergabung dalam satuan kapal eskorta. "Kapal perang ini mewakili supremasi negara di wilayahnya dan akan memberikan warna baru dalam pengembangan taktik serta kekuatan TNI AL, hingga terwujud TNI AL berkelas dunia," tandas perwira tinggi yang baru sebulan menjadi Panglima TNI menggantikan Jenderal Gatot Nurmantio ini.
Disebutkan, KRI I Gusti Ngurah Rai-332 memiliki teknologi perang laut yang paling modern di antara kapal perang milik TNI AL. KRI dengan panjang 105 meter dan lebar 14 meter ini memiliki ketahanan berlayar mencapai 20 hari, dilengkapi peralatan persenjataan modern yang terintegrasi dalam sistem Sensor Weapon Control (Sewaco). KRI ini berkemampuan siluman. "KRI ini memiliki mode siluman atau stealthagar yang tidak mudah terdeteksi,” tegas Marsekal Hadi.
Kemampuan siluman ini memperkuat persenjataan seperti meriam utama Oto Melara 76/62 mm super-rapid gun, rudal SSM Exocet MM40 Block 3 yang jarak jangkauannya hingga 200 km. Persenjataan lainnya adalah rudal SAM anti-serangan udara Mica, yang dirancang untuk beroperasi dalam waktu singkat. "KRI ini memiliki jarak jangkauan 25 km untuk rudal SAM dan dilengkapi dengan Terma SKWS Decoy Launching System," katanya.
Sementara itu, Gubernur Made Mangku Pastika mengharapkan kehadiran Kapal KRI I Gusti Ngurah Rai-332 ini akan memperkuat pengamanan perairan daerah setempat dan perairan lainnya di Indonesia. "Atas nama seluruh masyarakat Bali, saya menghaturkan terima kasih karena telah mengabadikan nama Pahlawan Nasional I Gusti Ngurah Rai menjadi nama kapal kebanggaan bangsa. Mari kita tauladani semangat juang beliau dalam mengawal kedaulatan NKRI dan menjaga harga diri serta kehormatan bangsa," ujar Gubernur Pastika.
Pastika menambahkan, keberadaan KRI yang akan berpatroli dari pangkalannya di Surabaya ini akan menambah intensitas dan frekuensi patroli KRI di wilayah perairan NKRI, termasuk perairan Bali. "Terlebih, sebagai kawasan pariwisata internasional, berbagai bahaya potensi mengancam Bali, sehingga perlu antisipasi yang tepat dan pengamanan yang kuat serta tangguh," tegas Gubernur Bali asal Desa Sanggalangit, Kecamatan Gerokgak, Buleleng yang juga mantan Kapolda Bali dan Kalakhar BNN ini. *m
Komentar