Jebol, Atap Ruang Kelas di SDN 2 Air Kuning
Kegiatan belajar mengajar murid kelas I dan II SDN 2 Air Kuning, Banjar Munduk, Desa Air Kuning, Jembrana, terpaksa dipindah ke Perpustakaan.
NEGARA, NusaBali
Genteng dan plafon atap ruang kelas yang digunakan untuk kelas I dan II SDN 2 Air Kuning, Banjar Munduk, Desa Air Kuning, Kecamatan/Kabupaten Jembrana, diketahui jebol pada Senin (8/1) pagi. Tidak ada korban dalam kejadian tersebut. Namun atap ruang kelas yang sudah dalam keadaan rawan ambruk itu, memaksa pihak sekolah mengevakuasi para siswa dua kelas tersebut untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar di ruang Perpustakaan.
Kepala SDN 2 Air Kuning Samsurianto, Rabu (10/1), mengatakan, atap ruang kelas diduga jebol ketika terjadi hujan deras pada Minggu (7/1) malam. Jebolnya atap ruang kelas itu baru diketahui pada Senin (8/1) pagi. Saat itu genteng dan plafon sudah berserakan di ruang kelas yang secara bergiliran digunakan kelas I dan II pada pagi dan siang hari. “Kemungkinannya, pertama genteng yang jatuh dan menimpa plafon, karena kap baja ringan atap gedung ini sudah tidak bagus. Kap baja ringannya karatan, bahkan ada yang patah. Khawatir ambruk, kami langsung pindahkan anak-anak belajar di ruang Perpustakaan yang baru dibangun tahun 2015,” katanya.
Selain ruang kelas I dan II, di satu areal gedung sisi timur sekolah yang dibangun pada 2008 lalu tersebut, terdapat ruangan kelas III dan IV, ruang kepala sekolah, yang kondisinya hampir sama. Ruang kelas III dan IV serta ruang kepala sekolah, sering bocor. Namun proses belajar mengajar tetap dilakukan di ruang kelas III dan IV tersebut. Tetapi ketika hujan, kegiatan belajar mengajar terpaksa dihentikan sementara. Setelah hujan reda, siswa bersama guru terpaksa harus ngepel untuk membersihkan sisa genangan air di ruangan tersebut. “Ya biasa kalau sudah hujan pasti kami gotong-royong ngepel. Kalau tidak begitu, tidak bisa belajar,” ujar Samsurianto.
Di samping masalah atap, tembok pada gedung sisi timur ini juga tampak retak-retak. Bahkan, beberapa bagian tembok sudah mengelupas. Kusennya juga telah keropos. Selain gedung sisi timur ini, juga ada gedung sisi barat yang terdapat ruang kelas V dan VI, yang dibangun tahun 2009 pun mengalami masalah kerusakan tembok. “Yang di gedung barat, memang atap tidak jebol, tetapi kondisi tembok rusak. Mengenai kerusakan gedung ini, juga sudah kami laporakan ke Dinas Pendidikan Jembrana, dan sudah masuk program prioritas untuk perbaikan gedung tahun 2018 ini, karena kondisi memang sudah rusak begini,” jelasnya.
Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Dikpora) Jembrana I Putu Eka Swarnama, ketika dikonfirmasi Rabu kemarin, menyatakan sudah mengetahui kondisi kerusakan gedung di SDN 2 Air Kuning. Dia membenarkan perbaikan gedung sekolah tersebut, terutama gedung sisi timur yang mengalami kerusakan paling parah, sudah masuk dalam APBD Induk 2018 ini. “Saya sudah lihat ke sana. Kami prioritaskan tahun 2018. Sekarang tinggal menunggu pelaksanaan tahun ini,” ujarnya.*ode
Genteng dan plafon atap ruang kelas yang digunakan untuk kelas I dan II SDN 2 Air Kuning, Banjar Munduk, Desa Air Kuning, Kecamatan/Kabupaten Jembrana, diketahui jebol pada Senin (8/1) pagi. Tidak ada korban dalam kejadian tersebut. Namun atap ruang kelas yang sudah dalam keadaan rawan ambruk itu, memaksa pihak sekolah mengevakuasi para siswa dua kelas tersebut untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar di ruang Perpustakaan.
Kepala SDN 2 Air Kuning Samsurianto, Rabu (10/1), mengatakan, atap ruang kelas diduga jebol ketika terjadi hujan deras pada Minggu (7/1) malam. Jebolnya atap ruang kelas itu baru diketahui pada Senin (8/1) pagi. Saat itu genteng dan plafon sudah berserakan di ruang kelas yang secara bergiliran digunakan kelas I dan II pada pagi dan siang hari. “Kemungkinannya, pertama genteng yang jatuh dan menimpa plafon, karena kap baja ringan atap gedung ini sudah tidak bagus. Kap baja ringannya karatan, bahkan ada yang patah. Khawatir ambruk, kami langsung pindahkan anak-anak belajar di ruang Perpustakaan yang baru dibangun tahun 2015,” katanya.
Selain ruang kelas I dan II, di satu areal gedung sisi timur sekolah yang dibangun pada 2008 lalu tersebut, terdapat ruangan kelas III dan IV, ruang kepala sekolah, yang kondisinya hampir sama. Ruang kelas III dan IV serta ruang kepala sekolah, sering bocor. Namun proses belajar mengajar tetap dilakukan di ruang kelas III dan IV tersebut. Tetapi ketika hujan, kegiatan belajar mengajar terpaksa dihentikan sementara. Setelah hujan reda, siswa bersama guru terpaksa harus ngepel untuk membersihkan sisa genangan air di ruangan tersebut. “Ya biasa kalau sudah hujan pasti kami gotong-royong ngepel. Kalau tidak begitu, tidak bisa belajar,” ujar Samsurianto.
Di samping masalah atap, tembok pada gedung sisi timur ini juga tampak retak-retak. Bahkan, beberapa bagian tembok sudah mengelupas. Kusennya juga telah keropos. Selain gedung sisi timur ini, juga ada gedung sisi barat yang terdapat ruang kelas V dan VI, yang dibangun tahun 2009 pun mengalami masalah kerusakan tembok. “Yang di gedung barat, memang atap tidak jebol, tetapi kondisi tembok rusak. Mengenai kerusakan gedung ini, juga sudah kami laporakan ke Dinas Pendidikan Jembrana, dan sudah masuk program prioritas untuk perbaikan gedung tahun 2018 ini, karena kondisi memang sudah rusak begini,” jelasnya.
Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Dikpora) Jembrana I Putu Eka Swarnama, ketika dikonfirmasi Rabu kemarin, menyatakan sudah mengetahui kondisi kerusakan gedung di SDN 2 Air Kuning. Dia membenarkan perbaikan gedung sekolah tersebut, terutama gedung sisi timur yang mengalami kerusakan paling parah, sudah masuk dalam APBD Induk 2018 ini. “Saya sudah lihat ke sana. Kami prioritaskan tahun 2018. Sekarang tinggal menunggu pelaksanaan tahun ini,” ujarnya.*ode
Komentar