Gus Gaga Enggan Menggugat BKN
Selain tak nyambung, gugatan ke ranah hukum juga pasti amat rumit, melelahkan serta berbiaya tak kecil.
GIANYAR, NusaBali
Mantan Sekda Gianyar Ida Bagus Gaga Adi Saputra alias Gus Gaga, enggan menggugat pemerintah, dalam hal ini Badan Kepegawaian Negara (BKN) yang memecat dirinya selaku ASN (aparatur sipil negara) atau PNS. Namun tokoh asal Griya Kawan, Kota Gianyar ini masih berharap ada satu keajaiban, yakni pemerintah mau mengembalikan hak-haknya sebagai PNS/ASN dalam bentuk dana pensiun.
Gus Gaga menyatakan hal itu kepada awak media di Gianyar, Rabu (10/10). ‘’ Sesuai ketentuan yang saya dapatkan, tanggal 10 Januari ini (kemarin,Red) batas akhir saya untuk menggugat pemerintah yang memberhentikan saya dari ASN. Tapi, gugatan ke PTUN itu tak perlu saya lakukan,’’ tegasnya.
Dirinya mengaku percuma jika menggugat secara hukum pemecatan itu. Karena kasusnya itu sarat urusan politik. Selain tak nyambung, gugatan ke ranah hukum juga pasti amat rumit, melelahkan serta berbiaya tak kecil. ‘’Saya ikhlas. Saat perjuangan secara normatif pasti gagal, maka saya pun berkontemplasi diri. Mungkin ini bagian dari karma saya. Mungkin dulu ada banyak kesalahan saya, maka karma ini juga harus saya jalani,’’ tegasnya.
Dirinya mengaku tak mau larut ke belakang (masa lalu), terutama masa-masa pahitnya menghadapi tekanan mulai dari pemberhentian sementara Sekda Gianyar, pemberhentian resmi sebagai sekda, hingga pemecatan sebagai ASN. Bahkan dirinya tak mau meliarkan pikiran untuk membenci orang, termasuk kepada Bupati Gianyar AA Gde Agung Bhartata yang mengusulkan pemecatan itu. Apapun tindakan pihak lain baik langsung maupun tidak langsung hingga muncul pemecatan dari jabatan sekda dan ASN, dirinya mengaku tak ada niat untuk membalas. ‘’Sekali lagi, saya ikhlaskan semua. Karena semua manusia sudah diatur oleh kehendak Yang di Atas (Tuhan,Red),’’ jelas suami Ida Ayu Putu Sri Ambari ini.
Ayah tiga putra ini menjelaskan, beberapa kalangan sempat menanyakan keberadaan dirinya hadir dalam deklarasi dan pendaftaran Paket Kertha-Maha (Tjokorda Raka Kerthyasa- Pande Istri Maharani Prima Dewi) di KPU Gianyar, Selasa (9/1). Terkait itu, Gus Gaga menyatakan, pada 4 Januari 2018, Paket Kertha-Maha dan timnya telah madarmaswaka ke Griya Wanaprasta, rumah tinggalnya di Lingkungan Klurak, Kota Gianyar. Pihaknya bersama keluarga besar Griya Kawan, Kota Gianyar, sepakat untuk mendukung perjuangan Paket Kertha-Maha di Pilkada Gianyar 2018. ‘’Saya hadir dalam deklarasi dan pendaftaran Paket Kertha-Maha ke KPU Gianyar, agar teman-teman saya yang seirama dengan saya, tak gamang bersikap untuk Pilkada Gianyar dan Pilgub Bali nanti,’’ jelasnya.
Gus Gaga mengaku, ke depan siap menyumbangkan tenaga dan pikiran untuk pembangunan Gianyar menuju lebih baik. Jalan yang akan ditempuh untuk melakoni itu yakni dengan terjun ke politik praktis. Dia mengaku, hingga kini tujuh partai politik telah menawari dirinya bergabung. Saat ditanya apa partai itu, dia hanya memberikan sinyal bukan partai besar. ‘’Jika mengacu pengalaman saya terjun dalam sejumlah organisasi, saya lebih tertarik membangun sesuatu dari kecil, dibandingkan menggarap yang sudah besar. Partai apa itu, nanti pasti akan saya sampaikan kepada teman-teman,’’ ujarnya, sambil tersenyum.
Diberitakan sebelumnya, Sekda Gianyar (non aktif) Ida Bagus Gaga Adi Saputra, secara mengejutkan dipecat tidak dengan hormat dari status ASN. Pemecatan oleh Kepala Badan Kepegawaian Negara Bima Haria Wibisana, atas nama Presiden RI dengan SK Presiden RI No. 00009/KEPKA/TDH/09/17 tertanggal 26 September 2017. Surat tersebut juga disahkan oleh Direktur Pensiunan PNS dan Pejabat Negara Bambang Hari Samasto. SK tersebut menimbang bahwa Gus Gaga, berdasarkan DPP Partai Demokrat Nomor : 65/SK/DPP.PD/DPD/VIII/2016, tanggal 9 Agustus 2016. Gus Gaga dinyatakan telah menjadi pengurus Partai Demokrat Provinsi Bali periode 2016-2021, tanpa terlebih dahulu mengundurkan diri sebagai PNS. Sehingga yang bersangkutan diberhentikan tidak dengan hormat sebagai PNS.*lsa
Gus Gaga menyatakan hal itu kepada awak media di Gianyar, Rabu (10/10). ‘’ Sesuai ketentuan yang saya dapatkan, tanggal 10 Januari ini (kemarin,Red) batas akhir saya untuk menggugat pemerintah yang memberhentikan saya dari ASN. Tapi, gugatan ke PTUN itu tak perlu saya lakukan,’’ tegasnya.
Dirinya mengaku percuma jika menggugat secara hukum pemecatan itu. Karena kasusnya itu sarat urusan politik. Selain tak nyambung, gugatan ke ranah hukum juga pasti amat rumit, melelahkan serta berbiaya tak kecil. ‘’Saya ikhlas. Saat perjuangan secara normatif pasti gagal, maka saya pun berkontemplasi diri. Mungkin ini bagian dari karma saya. Mungkin dulu ada banyak kesalahan saya, maka karma ini juga harus saya jalani,’’ tegasnya.
Dirinya mengaku tak mau larut ke belakang (masa lalu), terutama masa-masa pahitnya menghadapi tekanan mulai dari pemberhentian sementara Sekda Gianyar, pemberhentian resmi sebagai sekda, hingga pemecatan sebagai ASN. Bahkan dirinya tak mau meliarkan pikiran untuk membenci orang, termasuk kepada Bupati Gianyar AA Gde Agung Bhartata yang mengusulkan pemecatan itu. Apapun tindakan pihak lain baik langsung maupun tidak langsung hingga muncul pemecatan dari jabatan sekda dan ASN, dirinya mengaku tak ada niat untuk membalas. ‘’Sekali lagi, saya ikhlaskan semua. Karena semua manusia sudah diatur oleh kehendak Yang di Atas (Tuhan,Red),’’ jelas suami Ida Ayu Putu Sri Ambari ini.
Ayah tiga putra ini menjelaskan, beberapa kalangan sempat menanyakan keberadaan dirinya hadir dalam deklarasi dan pendaftaran Paket Kertha-Maha (Tjokorda Raka Kerthyasa- Pande Istri Maharani Prima Dewi) di KPU Gianyar, Selasa (9/1). Terkait itu, Gus Gaga menyatakan, pada 4 Januari 2018, Paket Kertha-Maha dan timnya telah madarmaswaka ke Griya Wanaprasta, rumah tinggalnya di Lingkungan Klurak, Kota Gianyar. Pihaknya bersama keluarga besar Griya Kawan, Kota Gianyar, sepakat untuk mendukung perjuangan Paket Kertha-Maha di Pilkada Gianyar 2018. ‘’Saya hadir dalam deklarasi dan pendaftaran Paket Kertha-Maha ke KPU Gianyar, agar teman-teman saya yang seirama dengan saya, tak gamang bersikap untuk Pilkada Gianyar dan Pilgub Bali nanti,’’ jelasnya.
Gus Gaga mengaku, ke depan siap menyumbangkan tenaga dan pikiran untuk pembangunan Gianyar menuju lebih baik. Jalan yang akan ditempuh untuk melakoni itu yakni dengan terjun ke politik praktis. Dia mengaku, hingga kini tujuh partai politik telah menawari dirinya bergabung. Saat ditanya apa partai itu, dia hanya memberikan sinyal bukan partai besar. ‘’Jika mengacu pengalaman saya terjun dalam sejumlah organisasi, saya lebih tertarik membangun sesuatu dari kecil, dibandingkan menggarap yang sudah besar. Partai apa itu, nanti pasti akan saya sampaikan kepada teman-teman,’’ ujarnya, sambil tersenyum.
Diberitakan sebelumnya, Sekda Gianyar (non aktif) Ida Bagus Gaga Adi Saputra, secara mengejutkan dipecat tidak dengan hormat dari status ASN. Pemecatan oleh Kepala Badan Kepegawaian Negara Bima Haria Wibisana, atas nama Presiden RI dengan SK Presiden RI No. 00009/KEPKA/TDH/09/17 tertanggal 26 September 2017. Surat tersebut juga disahkan oleh Direktur Pensiunan PNS dan Pejabat Negara Bambang Hari Samasto. SK tersebut menimbang bahwa Gus Gaga, berdasarkan DPP Partai Demokrat Nomor : 65/SK/DPP.PD/DPD/VIII/2016, tanggal 9 Agustus 2016. Gus Gaga dinyatakan telah menjadi pengurus Partai Demokrat Provinsi Bali periode 2016-2021, tanpa terlebih dahulu mengundurkan diri sebagai PNS. Sehingga yang bersangkutan diberhentikan tidak dengan hormat sebagai PNS.*lsa
Komentar