Uji Amdal Revitalisasi Teluk Benoa Ditingkahi Aksi Demo Tolak Reklamasi
Situasi tegang terjadi di Kantor Gubernur Bali, Niti Mandala Denpasar, Jumat (29/1) pagi.
Pada akhirnya, Sugawa Korry tidak memberikan kesempatan kepada Adhi Ardhana untuk berbicara. Kesempatan dialihkan kepada Disel Astawa, anggota Komisi III DPRD Bali dari Fraksi PDIP Dapil Badung. Disel Astawa mengatakan proyek Revitalisasi Teluk Benoa itu positif, sepanjang ada azas manfaat untuk masyarakat dengan penyerapan tenaga kerja. Menurut Disel, pihaknya bisa menerima Revitalisasi Teluk Benoa, apalagi kalau dibuktikan dengan adanya kajian terkait dengan lingkungan yang tidak ada persoalan lagi.
“Untuk berbuat kebaikan itu memang ada risikonya. Harus siap kita. Kalau Amdal sudah dikaji oleh belasan profesor yang ahli di bidangnya, saya percaya dengan hal itu,” tegas politisi asal Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Badung ini.
Sedangkan Ketua Komisi III DPRD Bali dari Fraksi Demokrat, Nengah Tamba, mengatakan tidak masalah ada Revitaliasi Teluk Benoa, apalagi sudah dikaji oleh para profesor. ”Keilmuan para ahli ini saya bisa percaya. Perlu juga saya sampaikan secara sosial dipikirkan masa depan generasi kita. Kalau saya sekarang nyaman, tapi generasi ke depan bagimana? Pengangguran jelas akan ada. Sekarang kita minta komitmen PT TWBI terkait masalah sosial ini,” ujar Tamba.
Sebaliknya, Sugawa Korry meminta supaya yang dipekerjakan di Teluk Benoa nanti 80 persen tenaga kerja lokal. “Jangan nanti investor beralasan tidak ada kualifikasinya, lalu krama Bali ditinggal. Kalau mereka tidak siap pakai, ya disiapkan dengan kualifikasi,” ujar politisi Golkar asal Banyuatis Kecamatan Banjar yang juga Ketua DPD II Golkar Buleleng ini.
Di sisi lain, Kadek Diana menegaskan dirinya sempat mendapat serangan di media bahwa Pansus Zonasi dibentuk untuk pintu masuk Reklamasi Teluk Benoa. “Saya tegaskan saya sebagai Ketua Pansus Perda Zonasi, karena Pansus Zonasi bertugas menindaklanjuti Perda RTRW Nomor 16 Tahun 2009 tentang Arahan Zonasi. Saya luruskan itu. Di media tidak saya ladeni,” ujar Diana.
Sementara itu, rapat uji Amdal Revitalisasi Teluk Benoa di Gedung Wiswa Sabha Utama kemarin mendapatkan kritik dari tokoh masyarakat, Ida Tjokorda Pemecutan XI. Menurut Tjok Pemecutan, seharusnya Sugawa Korry selaku moderator tidak menghalangi Adhi Ardhana untuk bicara.
“Kasihan Gung Adhi Ardhana tidak diberikan kesempatan bicara sebagai anggota DPRD Bali. Saya sayangkan itu. Saya pantau di media, seorang anggota Dewan tidak diberikan kesempatan bicara. Ada apa itu?” tanya Tjok Pemecutan yang notabene sesepuh Partai Golkar.
Tjok Pemecutan mengatakan, dirinya tidak memihak siapa pun, baik yang pro maupun kontra, terkait Revitalisasi Teluk Benoa ini. “Tapi, kalau mau terbuka, semua diberikan kesempatan berbicara, supaya jelas terungkap fakta-faktanya. Saya usulkan supaya adakan lagi rapat dan mencari masukan seluruh elemen,” tegas pewaris tahta Puti Pemecutan, Denpasar yang juga mantan Ketua DPRD Badung di era Orde Baru ini. 7 nat
1
2
Komentar