Akan Jadi Peserta Munaslub
Kendati sudah disepakati bakal digelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Golkar 2016 sebagai solusi konflik internal, kepengurusan DPD I Golkar Bali 2016-2021.
Pengurus DPD I Golkar Bali Segera Dilantik
DENPASAR, NusaBali
Kepengurusan di bawah duet Ketut Sudikerta (Ketua DPD I Golkar Bali) dan Nyoman Sugawa Korry (Sekretaris DPD I Golkar Bali) yang merupakan hasil Musda, 10 Desember 2015, ini nantinya akan resmi menjadi peserta Munaslub Golkar.
Sekretaris DPD I Golkar Bali 2016-2021, Nyoman Sugawa Korry, mengatakan jadwal pelantikan sudah dipersiapkan. Tapi, kapan tanggalnya, belum ditetapkan karena masih menunggu dewasa ayu (hari baik). “Sudah dipersiapkan pelantikannya, tapi tanggalnya masih mencari dewasa ayu,” ujar Sugawa Korry yang juga masih menjabat Keua DPD II Golkar Buleleng seusai rapat di Kantor Sekretariat DPD I Golkar Bali, Jalan Surapati Nomor 9 Denpasar, Jumat (29/1) sore.
Sedangkan Wakil Ketua DPD I Golkar Bali Bidang Organisasi dan Daerah, I Gusti Putu Wijaya, menyatakan kepengurusan yang baru terbentuk ini nantinya akan dilantik DPP Golkar pimpinan Aburizal Bakrie. Menurut Wijaya, pengurus DPD I Golkar Bali 2016-2021 yang bakal dilantik ini sudah disepakati pusat nanti resmi jadi peserta Munaslub 2016.
“Itu sah, karena kami (DPD I Golkar Bali hasil Musda 10 Desember 2015, Red) sebenarnya turunan dari Munas Riau 2009. Tidak ada persoalan lagi,” tandas Wijaya seusai rapat kemarin.
Wijaya mengatakan, kepengurusan DPP Golkar Munas Riau 2009 yang SK-nya diaktifkan kembali oleh Menkum HAM memang akan bertugas selama 6 bulan untuk menggelar Munaslub. Nah, Munas Riau 2009 ini punya turunan Munas Nusa Dua 2014.
”Ini sebenarnya Munaslub dari Munas Nusa Dua sebenarnya. Nggak ada Munas Bersama. Munas Nusa Dua kan sesuai dengan keputusan pengadilan dan berlaku serta merta. DPP Golkar Munas Riau 2009 hanya melaksanakan konsolidasi selama 6 bulan,” kata Wijaya.
Demikian juga DPD I Golkar Bali 2016-2021 pimpinan Ketut Sudikerta, menurut Wijaya, merupakan turunan dari Munas Riau dan Munas Nusa Dua. “Posisi DPD I Golkar Bali (hasil Musda 2015) ya jelas sah. Karena itu, nanti tetap menjadi peserta Munaslub,” tegas politisi senior Golkar asal Desa Kutuh, Kecamatan Kerambitan, Tabanan yang mantan anggota DPR RI era Orde Baru ini.
Bagaimana dengan kepengurusan kubu Agung Laksono, apakah bisa ikut Munaslub? “Kalau mau ikut, silakan. Tapi yang jelas kan sudah nggak bisa maju sebagai ketua umum. Bicara soal peserta di Munaslub nanti, kami dari Bali ya kepengurusan yang akan dilantik DPP Golkar punya hak,” katanya.
Paparan senada juga disampaikan Ketua DPD II Golkar Klungkung hasil Musda 2015, Made Ariandi. Menurut Ariandi, kubu Agung Laksono tidak bisa mengklaim pengurus DPP Golkar. “Yang sah dan ada itu sekarang DPP Golkar Munas Nusa Dua. Kalaupun nanti ada Munaslub, maka kepengurusan DPD I Golkar Provinsi dan DPD II Golkar Kabupaten/Kota yang ada sekarang sebagai pesertanya,” ujar Ariandi.
Sementara itu, pentolan Golkar kubu Agung Laksono, Dewa Made Widiyasa Nida, menyatakan sah-sah saja pendapat yang disampaikan Golkar kubu Munas Nusa Dua. “Kita lihat saja nanti. Yang perlu dicatat, DPP Munas Riau 2009 ditugaskan menggelar Munaslub sampai batas waktu 6 bulan. Pesertanya siapa?” tanya Dewa Nida saat dikonfirmasi NusaBali terpisah, Jumat kemarin.
Menurut Dewa Nida, kepengurusan Golkar di Bali yang turunan dari Munas Riau 2009 masih tercatat dan ada dokumennya. “Kalau turunan Munas Riau 2009 ini bertugas, lalu bagaimana Musda Golkar Bali yang 10 Desember 2015, sah apa tidak Musdanya? Bicara logika ini. Saya nggak mau komentari banyak soal Munaslub,” tandas mantan Ketua DPD II Golkar Klungkung yang diberangus karena membelot ke kubu Munas Ancol ini. 7 nat
Komentar