Empat Bangunan Tertimpa Pohon Roboh
Empat bangunan di Desa Kalibukbuk, Kecamatan Buleleng porakporanda akibat tertimpa pohon roboh, Kamis (11/1) pagi sekitar pukul 07.10 Wita.
SINGARAJA, NusaBali
Untungnya, tidak ada korban jiwa maupun terluka dalam musibah tersebut. Pohon yang tumbang menimpa empat bangunan di Desa Kalibukbuk ini adalah pohon Kecapi setinggi 18 meter dengan diameter sekitar 1,5 meter. Salah satu dahannya berdiameter 0,5 meter dengan panjang 8 meter mendadak tumbang akibat diterjang angin kencang.
Dahan pohon Kecapi yang berada di sisi selatan Jalur Singaraja-Seririt tepatnya di depan Kantor Nasdem Lovina ini tumbang ke arah timur, hingga menimpa empat bangunan di bawahnya. Salah satu bangunan yang tertimpa adalah toko perlengkapan elektronik milik Budi Wijaya. Sedangkan bangunan lainnya yang rusak tertimpa pohon, masing-masing dua warung makan milik Ketut Tangkas Wijaya dan satu rumah yang dihuni keluarga Irfan.
Menurut keterangan Irfan, pengontrak rumah yang tertimpa pohon tumbang, dirinya tidak mengetahui secraa pasti kejadian pagi itu. Saat kejadian, Irfan berada di bangunan rumah bagian belakang, sehingga selamat dari maut. Ketika itu, angin berhembus kencang yang sudah berlangbsung sejak Rabu (10/1) malam.
“Tadi sempat dengar suara gemuruh. Saat saya keluar, rumah bagian depan sudah tertimpa pohon,” ujar Irfan, sembari menyebut rumah yang dikontraknya itu mengalami kerusakan di bagian teras.
Berbeda lagi pengakuan Budi Wijaya, pemilik toko perlengkapan elektronik yang tretimpa pohon roboh. Saat kejadian, Budi Wijaya masih berada di rumahnya kawasan Kelurahan Banyuasri, Kota Singaraja. Dia baru mendapatkan kabar tokonya tertimpa pohon, Kamis pagi pukul 08.00 Wita atau 1 jam setelah kejadian.
Menurut Budi Wijaya, bangunan yang disewanya untuk toko perlengkapan elektronik itu mengalami kerusakan di bagian kanopi. “Awalnya saya pikir rusak parah. Syukurlah, hanya kena kanopi,” ungkap Budi Wijaya.
Sedangkan kerusakan paling parah terjadi di warung makan milik Ketut Tangkas Wijaya, yang terdiri dari dua los bangunan. Gara-gara tertimpa pohon tumbang, tembok dan bagian dalam warung Tangkas Wijaya mengalami kerusakan.
Sementara itu, Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng kemarin pagi langsung terjun ke lokasi untuk memotong-motong dahan pohon yang roboh menimpa empat bangunan di Desa Kalibukbuk tersebut. Petugas BPBD mengerahkan 8 mesin pemotong untuk mengevakuasi dahan pohon yang posisi robohnya menyulitkan proses evakuasi tersebut.
Kepala Pelaksana BPBD Buleleng, Made Subur, mengakui di wilayah Gumi Panji Sakti memang banyak terjadi pohon tumbang saat angin kencang datang. “Kami sebelumnya sudah melakukan langkah antisipasi untuk memotong dahan pohon yang dinilai berisiko. Hanya saja, karena banyaknya pohon yang terdata dengan personel yang minim, maka belum semua pohon sempat ditangani,” jelas Made Sabur di Singaraja, Kamis kemarin.
Menurut Made Sabur, pihaknya akan menebang pohon Kecapi berukuran jumbo yang dahannya roboh menimpa empat bangunan tersebut. “Ini sudah bahaya. Makanya akan kita potong karena batangnya telah terbelah. Ini sanagt berisiko dan rentan roboh,” katanya. *k23
Dahan pohon Kecapi yang berada di sisi selatan Jalur Singaraja-Seririt tepatnya di depan Kantor Nasdem Lovina ini tumbang ke arah timur, hingga menimpa empat bangunan di bawahnya. Salah satu bangunan yang tertimpa adalah toko perlengkapan elektronik milik Budi Wijaya. Sedangkan bangunan lainnya yang rusak tertimpa pohon, masing-masing dua warung makan milik Ketut Tangkas Wijaya dan satu rumah yang dihuni keluarga Irfan.
Menurut keterangan Irfan, pengontrak rumah yang tertimpa pohon tumbang, dirinya tidak mengetahui secraa pasti kejadian pagi itu. Saat kejadian, Irfan berada di bangunan rumah bagian belakang, sehingga selamat dari maut. Ketika itu, angin berhembus kencang yang sudah berlangbsung sejak Rabu (10/1) malam.
“Tadi sempat dengar suara gemuruh. Saat saya keluar, rumah bagian depan sudah tertimpa pohon,” ujar Irfan, sembari menyebut rumah yang dikontraknya itu mengalami kerusakan di bagian teras.
Berbeda lagi pengakuan Budi Wijaya, pemilik toko perlengkapan elektronik yang tretimpa pohon roboh. Saat kejadian, Budi Wijaya masih berada di rumahnya kawasan Kelurahan Banyuasri, Kota Singaraja. Dia baru mendapatkan kabar tokonya tertimpa pohon, Kamis pagi pukul 08.00 Wita atau 1 jam setelah kejadian.
Menurut Budi Wijaya, bangunan yang disewanya untuk toko perlengkapan elektronik itu mengalami kerusakan di bagian kanopi. “Awalnya saya pikir rusak parah. Syukurlah, hanya kena kanopi,” ungkap Budi Wijaya.
Sedangkan kerusakan paling parah terjadi di warung makan milik Ketut Tangkas Wijaya, yang terdiri dari dua los bangunan. Gara-gara tertimpa pohon tumbang, tembok dan bagian dalam warung Tangkas Wijaya mengalami kerusakan.
Sementara itu, Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng kemarin pagi langsung terjun ke lokasi untuk memotong-motong dahan pohon yang roboh menimpa empat bangunan di Desa Kalibukbuk tersebut. Petugas BPBD mengerahkan 8 mesin pemotong untuk mengevakuasi dahan pohon yang posisi robohnya menyulitkan proses evakuasi tersebut.
Kepala Pelaksana BPBD Buleleng, Made Subur, mengakui di wilayah Gumi Panji Sakti memang banyak terjadi pohon tumbang saat angin kencang datang. “Kami sebelumnya sudah melakukan langkah antisipasi untuk memotong dahan pohon yang dinilai berisiko. Hanya saja, karena banyaknya pohon yang terdata dengan personel yang minim, maka belum semua pohon sempat ditangani,” jelas Made Sabur di Singaraja, Kamis kemarin.
Menurut Made Sabur, pihaknya akan menebang pohon Kecapi berukuran jumbo yang dahannya roboh menimpa empat bangunan tersebut. “Ini sudah bahaya. Makanya akan kita potong karena batangnya telah terbelah. Ini sanagt berisiko dan rentan roboh,” katanya. *k23
1
Komentar