Jalur Laut Perlu Digenjot
Jalur kedatangan dari laut menjadi modal menjaga dan meningkatkan kunjungan wisatawan di Pulau Dewata.
Penuhi Target 6,6 Juta Wisatawan Mancanegara
DENPASAR, NusaBali
Bali menargetkan mendatangkan 6,6 juta wisman tahun 2018. Selain dominan lewat udara, limpahan wisman diharapkan meningkat signifikan lewat laut. Harapan tersebut terkait dengan kondisi bandara I Gusti Ngurah Rai, yang rentan penutupan karena faktor alam, seperti kejadian aktivitas vulkanik Gunung Agung. “Alternatif kedatangan wisman lewat laut tersebut diharapkan lebih banyak lagi dari yang sudah-sudah,” ujar I Nyoman Suarma, salah seorang pengurus Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Bali, Kamis (11/1).
Harapan tersebut kata Suarma, karena mendatangkan wisman lewat laut cukup potensial. Faktanya, adalah sandarnya kapal pesiar, juga cruise yang mengangkut rombongan wisatawan, di beberapa pelabuhan kapal pesiar yang ada di Bali, yakni Benoa (Denpasar Selatan), Tanah Ampo di Manggis, Karangasem dan Pelabuhan Celukan Bawang (Buleleng). “Intensitas dan volumenya kita harapkan bertambah signifikan,” lanjut Suarma.
Bagaimana caranya, pemerintah dinilai Suarma tentu sudah punya rencana. Namun setidaknya menurut Suarma, infrastruktur untuk konektivitas tersebut yang harus disiapkan. “Misalnya memperlancar akses dari Bali Utara ke Selatan dan sebaliknya,” kata Suarma.
Dia yakin apabila infrastruktur yang memadai siap, kunjungan wisman lewat laut akan meningkat signifikan jumlahnya. “Kunjungan beberapa kapal pesiar terasa cukup membantu, ketika kunjungan lewat udara mengalami gangguan. Jadi moda transportasi wisatawan lewat laut harus lebih mendapat atensi,” demikian Suarma, Humas HPI Bali.
Dihubungi terpisah Kadis Pariwisata Bali Anak Agung Gede Yuniarta Putra, menggaet wisman lewat laut sudah termasuk rencana pemerintah. “Makanya peningkatan infrastruktur seperti perbaikan dan perluasan pelabuhan dilakukan,” ujar Gung Yuniarta, sapaan Kadis Pariwisata Bali asal Banjar Taensiat Denpasar Utara.
Dia menunjuk perluasan dermaga kapal pesiar di Pelabuhan Benoa, terus rencana peningkatan kondisi pelabuhan kapal pesiar di Tanah Ampo, di Karangasem tahun 2018 ini. Demikian juga Pelabuhan Celukan Bawang, tentu dilakukan perbaikan juga.
Gung Yuniarta, mengiyakan kunjungan wisman dengan kapal laut, masih jauh di bawah kunjungan wisman lewat udara. Karenanya, selain peningkatan dan pembangunan infrasktruktur kapal pesiar, promosi tetap dilakukan. “Sehingga alternatif kunjungan lewat laut makin ramai,” katanya.
Sesungguhnya harapan sudah jalan. Itu ditandai peningkatan jumlah kapal pesiar yang sandar di pelabuhan-pelabuhan di Bali. Tahun 2017 tercatat ada 68 kapal pesiar dan juga cruise yang sandar dan menurunkan turis ke Bali. Jumlah itu meningkat dari tahun 2016, dengan 48 kapal pesiar. “Tahun 2018 jelas kita harapkan lebih banyak,” kata Gung Yuniarta.
Tahun 2018 ini Gung Yuniarta mengatakan Bali, dapat menggaet 6,6 juta wisman. Meningkat 1 juta dibanding target dan capaian 2017 sebanyak 5,5 juta wisman. Kecilnya kunjungan wisman lewat laut bisa dilihat dari data BPS. Dari 361.006 kunjungan wisman pada November 2017, wisman yang datang ke Bali lewat pelabuhan hanya 2.994. *k17
Komentar