Permudah Akses Pelayanan Kesehatan, Damakesmas Hadir dengan Sistem ‘Home Care'
Inovasi Pemerintah Kota Denpasar menyasar segala lini, tak terkecuali pada bidang kesehatan. Damakesmas (Denpasar Mantap Kesehatan Masyarakat) secara resmi diluncurkan pada 24 November 2017 bertepatan dengan Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-53.
DENPASAR, NusaBali
Petugas Perkesmas (Perawat Kesehatan Masyarakat) Kota Denpasar terus melakukan kunjungan dan pemeriksaan kepada masyarakat. Damakesmas hadir di tengah masyarakat Kota Denpasar sebagai program home care di mana pelayanan kesehatan langsung jemput bola ke rumah masyarakat. Upaya ini adalah bentuk kepedulian Pemkot Denpasar terhadap pelayanan kesehatan masyarakat yang menyentuh seluruh lapisan hingga ke pelosok.
Walikota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra saat ditemui, mengatakan bahwa ini adalah bentuk inovasi pelayanan kesehatan di Kota Denpasar. “Sistemnya home care jadi ada upaya pendampingan, ini harus terus dilakukan, apalagi aksi ini bisa mendeteksi penyakit lebih dahulu sebagai upaya pencegahan,” ungkap Rai Mantra.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar dr Luh Putu Sri Armini mengatakan, bahwa Damakesmas hadir untuk memantapkan program kesehatan yang sudah direalisasikan sebelumnya. Sebelumnya, pelayanan pra rumah sakit (Prehospital medical services system) di Kota Denpasar dilayani oleh 2 PSC dengan tenaga masyarakat umum yang terlatih, sudah sejak tahun 2005 sekarang telah dilengkapi dengan tenaga medis. Program ini dimantapkan lagi dengan kerjasama antara Dinas Kesehatan, BPBD (Pusdalop dan PSC) dan Kominfo.“Jadi ada 2 yang menjadi fokus utama dalam hal ini yaitu SPGDTS (Sistem Penanganan Gawat Darurat Terpadu Sehari-hari) dan Perkesmas (Perawatan Kesehatan Masyarakat) yang melibatkan petugas turun langsung ke masyarakat bersangkutan,” ungkapnya.
Lebih lanjut disampaikan bahwa pemeriksaan sudah dilakukan kepada penderita Penyakit Tidak Menular (PTM) dan resiko tinggi seperti Diabetes Melitus (DM), TBC, ibu hamil resiko tinggi, hipertensi, penderita skizofrenia , kurang gizi, stroke, dan gastritis kronis. Terkait dengan jumlah keluarga binaan sampai saat ini sejumlah 487 KK dengan jumlah kunjungan ke keluarga binaan sudah mencapai 475 KK. Temuan di lapangan, terdapat sejumlah kasus maternal resiko tinggi 24 penderita, anak dengan resiko tinggi 55 penderita, anak yang rawan gizi 40 orang, dan usia lanjut yang beresiko tinggi sejumlah 112.
“Upaya pendampingan yang diutamakan dalam hal ini, sebenarnya kan kami tidak menginginkan masyarakat sakit, namun kami selalu mengupayakan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dapat menyeluruh sampai lapisan terbawah,’’ tambah dr Luh Putu Sri Armini.
Dalam mempermudah pelayanan kesehatan masyarakat, call center 112 atau 223333 siap melayani masyarakat, petugas kesehatan akan langsung datang ke tempat masyarakat yang membutuhkan menggunakan kendaraan yang telah diserahkan oleh Walikota Denpasar Rai Mantra saat program ini diluncurkan. Harapannya, program ini mampu memberikan pelayanan kesehatan yang baik kepada seluruh masyarakat Kota Denpasar. *m
Walikota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra saat ditemui, mengatakan bahwa ini adalah bentuk inovasi pelayanan kesehatan di Kota Denpasar. “Sistemnya home care jadi ada upaya pendampingan, ini harus terus dilakukan, apalagi aksi ini bisa mendeteksi penyakit lebih dahulu sebagai upaya pencegahan,” ungkap Rai Mantra.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar dr Luh Putu Sri Armini mengatakan, bahwa Damakesmas hadir untuk memantapkan program kesehatan yang sudah direalisasikan sebelumnya. Sebelumnya, pelayanan pra rumah sakit (Prehospital medical services system) di Kota Denpasar dilayani oleh 2 PSC dengan tenaga masyarakat umum yang terlatih, sudah sejak tahun 2005 sekarang telah dilengkapi dengan tenaga medis. Program ini dimantapkan lagi dengan kerjasama antara Dinas Kesehatan, BPBD (Pusdalop dan PSC) dan Kominfo.“Jadi ada 2 yang menjadi fokus utama dalam hal ini yaitu SPGDTS (Sistem Penanganan Gawat Darurat Terpadu Sehari-hari) dan Perkesmas (Perawatan Kesehatan Masyarakat) yang melibatkan petugas turun langsung ke masyarakat bersangkutan,” ungkapnya.
Lebih lanjut disampaikan bahwa pemeriksaan sudah dilakukan kepada penderita Penyakit Tidak Menular (PTM) dan resiko tinggi seperti Diabetes Melitus (DM), TBC, ibu hamil resiko tinggi, hipertensi, penderita skizofrenia , kurang gizi, stroke, dan gastritis kronis. Terkait dengan jumlah keluarga binaan sampai saat ini sejumlah 487 KK dengan jumlah kunjungan ke keluarga binaan sudah mencapai 475 KK. Temuan di lapangan, terdapat sejumlah kasus maternal resiko tinggi 24 penderita, anak dengan resiko tinggi 55 penderita, anak yang rawan gizi 40 orang, dan usia lanjut yang beresiko tinggi sejumlah 112.
“Upaya pendampingan yang diutamakan dalam hal ini, sebenarnya kan kami tidak menginginkan masyarakat sakit, namun kami selalu mengupayakan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dapat menyeluruh sampai lapisan terbawah,’’ tambah dr Luh Putu Sri Armini.
Dalam mempermudah pelayanan kesehatan masyarakat, call center 112 atau 223333 siap melayani masyarakat, petugas kesehatan akan langsung datang ke tempat masyarakat yang membutuhkan menggunakan kendaraan yang telah diserahkan oleh Walikota Denpasar Rai Mantra saat program ini diluncurkan. Harapannya, program ini mampu memberikan pelayanan kesehatan yang baik kepada seluruh masyarakat Kota Denpasar. *m
Komentar