Suwirta Pasang Strategi Hadapi Isu Nusanisasi
Calon Bupati Klungkung yang diusung Gerindra-Golkar-Demokrat-NasDem, I Nyoman Suwirta, menyiapkan strategi dan senjata untuk menghadapi isu kedaerahan ‘Nusanisasi’ dalam Pilkada 2018.
DENPASAR, NusaBali
Namun, kandidat incumbent yang masih menjabat Bupati Klungkung 2013-2018 ini tidak merinci senjata untuk melawan isu Kecamatan Nusa Penida vs Klungkung Daratan tersebut. Menurut Nyoman Suwirta, pihaknya sudah mendengar isu kedaerahan ‘Nusanisasi’ yang akan dijadikan senjata bagi lawan politiknya. Isu ‘Nusanisasi’ ini, kata Suwirta, bisa dimainkan pihak lawan, karena dirinya berasal dari kawasan seberang Kecamatan Nusa Penida, tepatnya Banjar Ceningan, Desa Lembongan.
“Saya sudah dengar isu kedaerahan ‘Nusanisasi’ yang akan dijadikan senjata itu. Tetapi, saya telah menyiapkan senjata dan menyatakan bahwa hal itu tidak benar,” tandas Suwirta didampingi pasangannya di posisi Calon Wakil Bupati (Cawabup) Klungkung, I Made Kasta, usai menjalani pemeriksaan kesehatan kandidat di Wing Amerta RS Sanglah, Denpasar, Kamis (11/1).
Meski ada gempuran isu kedaerahan, Suwirta optimistis Paket Suwasta bisa menang lagi di Pilkada Klungkung, 27 Juni 2018 mendatang. Hanya saja, pihaknya tidak pernah mau pasang targetkan perolehan suara. Sebagai petahana, kata Suwirta, marketing dari apa yang telah dilakukan selama ini harus dikuatkan, agar sampai ke masyarakat.
Selanjutnya, untuk pemilihan calon pemimpin Klungkung nanti, pihaknya tetap menyerahkan ke masyarakat. “Marketing yang harus kami kuatkan. Situasi sekarang bisa jadi berubah dengan sebelumnya. Bagi masyarakat yang dulu tidak memilih saya dan merasakan pembangunan saat ini, mungkin akan berpikir untuk memilih siapa,” tandas Bupati yang dikenal sebagai dedengkot Koperasi ini.
Bila keberhasilan pembangunan Klungkung tidak sampai ke masyarakat, kata Suwirta, tentu akan menimbulkan kesan gagal. Karena itu, keberhasilan pembanguan juga harus dirasakan dengan kepuasan pribadi, bukan kepuasan secara makro. “Selama ini, apa yang kami lakukan bisa sampai ke masyarakat dan dirasakan. Jadi, marketing yang harus dikuatkan,” katanya.
Suwirta memaparkan, peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Klungkung menjadi prioritas utama. Pasalnya, pembangunan membutuhkan dana. Tanpa dana, tidak mungkin pembangunan jalan. “PAD Klungkung awalnya kami targetkan naik 100 persen dalam kurun 5 tahun. Tapi, hanya dalam waktu 4 tahun kepemimpinan kami, PAD Klungkung sudah naik 125 persen, dari semula Rp 67 miliar pada 2013 menjadi Rp 153 miliar,” tegas Bupati yang pernah sukses mendandani Koperasi Pasar Srinadi, Klungkung ini.
Disinggung mengenai inovasi terbaru dalam programnya, menurut Suwirta, tidak harus disampaikan sekarang. Namun, ada salah satu hal yang akan dilakukan yakni pembangunan Pelabuhan Segitiga Emas. Dan, Pelabuhan Segitiga Emas ini akan menjadi senjata pemungkas bagi Paket Suwasta untuk meningkatkan PAD Klungkung.
“Pelabuhan Segitiga Emas ini pintu masuk dari dan ke Klungkung maupun Nusa Penida. Ini harus terpusat jadi satu. Selama ini kan tersebar, sehingga monitor pendapatan dan masalah sosial juga bertambah. Selain itu, tentu ada program lain yang menyentuh masyarakat dan itu tidak perlu kami buka di sini.”
Keberhasilan program lainnya, seperti pelayanan kesehatan total yang sudah mencapai UHC (Universal Health Coverage), kata Suwirta, akan terus ditingkatkan. Demikian pula program angkutan sekolah gratis dan menjadikan RSUD Klungkung jadi Tipe B dalam jangka waktu 3 tahun. Ada juga Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) di Klungkung, dengan konsep listrik kerakyatan dengan kerjasama PLN dan Indonesia Power, yang diklaim sebagai satu-satunya se-Indonesia. *ind
1
Komentar