Pengendara Tertimpa Pohon Roboh
Di Kedewatan, Pura Tertimpa Pohon Tumbang
TABANAN, NusaBali
Petaka pohon tumbang menimpa pengendara motor terjadi di Pertigaan Banjar Asah Kelod, Desa Pitra, Kecamatan Penebel, Tabanan, Kamis (11/1) siang. Korbannya adalah Irfan, 26, dan Leni Merliana, 36, yang naik motor Yamaha Jupiter DK 3430 GAD berboncengan.
Saat musibah terjadi, Kamis siang sekitar pukul 12.30 Wita, motor Jupiter DK 3439 GAD yang ditunggangi Leni Merliana (asal Banjar Piling Tengah, Desa Mangesta, Kecamatan Penebel) sambil membonceng Irfan, sedang melintas di lokasi. Tiba-tiba, pohon Jati berdiameter 20 centimeter tumbang tepat menimpa motor mereka hingga terjatuh.
Beruntung, Leni Merliana selamat dari maut tanpa terluka. Namun, korban Irfan yang duduk di boncengan, mengalami benjol di kepala dan sakit bagian leher. Bahkan, Irfan sempat muntah-muntah. Pria asa; Desa Mangesta ini kemudian dibawa ke Puskesmas Penebel, sebelum dirujuk ke BRSUD Tabanan.
Kapolsek Penebel, AKP I Ketut Mastra Budaya, mengatakan pihaknya sudah terjun ke lokasi untuk melakukan olah TKP. Dari hasil pemeriksaan di lokasi, diduga kuat pohon Jati tumbang ke jalan karena tanahnya labil pasca diguyur hujan deras. “Untung saja tak ada korban jiwa dalam musibah ini,” ujar Kapolsek Mastra Budaya saat dikonfirmasi NusaBali, Jumat (12/1).
Sementara itu, pohon Beringin di areal Pura Masceti Ulun Carik, Banjar Lungsiakan, Desa Kedewatan, Kecamatan Ubud, Gianyar mendadak tumbang saat hujan lebat, Jumat pagi sekitar pukul 08.15 Wita. Akibatnya, dua bangunan di Pura Masceti Ulun Carik mengalami kerusakan, yakni wantilan dan perantenan.
Pohon Beringin di areal Pura Masceti Ulun Carik yang roboh kemarin pagi berdiameter---dengan tinggi. Pohon roboh ke arah utara tepat menimpa bangunan perantenan, hingga mengalami kerusakan parah di bagian atap. Bangunan wantilan yang berada di sebelah perantenan juga mengalami kerusakan. Bertuntung, tak ada korban jiwa maupun terluka dalam musibah ini, karena suasana di pura sedang sepi saat kejadian.
Peristiwa tumbangnya pohon Beringin di Pura Mascetu Ulun Carik ini langsung dilaporkan warga kepada petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gianyar. Begitu mendapat laporan, petugas BPBD pun terjun ke lokasi untuk melakukan evakuasi. Namun, petugas BPBD membutuhkan waktu berjam-jam untuk bisa tunas membersihkan pohon Beringin roboh ini, Jumat siang sekitar pukul 14.00 Wita.
Kepala BPBD Gianyar, AA Oka Digjaya, mengakui phaknya tidak bisa berbuat banyak dengan petaka pohon Beringin tumbang di Pura Masceti Ulun Carik, Desa Kedewatan ini. Masalahnya, anggaran untuk pemangkasan pohon sudah dipangkas. “Kalau tahun 2017 lalu, kami ada anggaran pemangkasan pohon untuk mengantisipasi pohon tumbang terutama pohon di pura. Tapi, tahun 2018 ini tidak ada anggar-an lagi,” ujar Oka Digjaya saat dikonfirmasi NusaBali, Jumat kemarin.
Bencana pohon tumbang juga terjadi di jalan raya kawasan Banjar Pengembungan, Desa Pejeng Kangin, Kecamatan Tampaksiring, Gianyar, Jumat siang sekitar pukul 12.30 Wita. Pohon Albesia roboh melintang ke jalan, hingga menggangu arus lalulintas. "Hanya dalam tempi 15 menit, pohon yang tumbang di Desa Pejeng Kangin ini sudah tuntas bisa dibersihkan sekitar pukul 13.15 Wita,” jelas Oka Digjaya. *d,nvi
Saat musibah terjadi, Kamis siang sekitar pukul 12.30 Wita, motor Jupiter DK 3439 GAD yang ditunggangi Leni Merliana (asal Banjar Piling Tengah, Desa Mangesta, Kecamatan Penebel) sambil membonceng Irfan, sedang melintas di lokasi. Tiba-tiba, pohon Jati berdiameter 20 centimeter tumbang tepat menimpa motor mereka hingga terjatuh.
Beruntung, Leni Merliana selamat dari maut tanpa terluka. Namun, korban Irfan yang duduk di boncengan, mengalami benjol di kepala dan sakit bagian leher. Bahkan, Irfan sempat muntah-muntah. Pria asa; Desa Mangesta ini kemudian dibawa ke Puskesmas Penebel, sebelum dirujuk ke BRSUD Tabanan.
Kapolsek Penebel, AKP I Ketut Mastra Budaya, mengatakan pihaknya sudah terjun ke lokasi untuk melakukan olah TKP. Dari hasil pemeriksaan di lokasi, diduga kuat pohon Jati tumbang ke jalan karena tanahnya labil pasca diguyur hujan deras. “Untung saja tak ada korban jiwa dalam musibah ini,” ujar Kapolsek Mastra Budaya saat dikonfirmasi NusaBali, Jumat (12/1).
Sementara itu, pohon Beringin di areal Pura Masceti Ulun Carik, Banjar Lungsiakan, Desa Kedewatan, Kecamatan Ubud, Gianyar mendadak tumbang saat hujan lebat, Jumat pagi sekitar pukul 08.15 Wita. Akibatnya, dua bangunan di Pura Masceti Ulun Carik mengalami kerusakan, yakni wantilan dan perantenan.
Pohon Beringin di areal Pura Masceti Ulun Carik yang roboh kemarin pagi berdiameter---dengan tinggi. Pohon roboh ke arah utara tepat menimpa bangunan perantenan, hingga mengalami kerusakan parah di bagian atap. Bangunan wantilan yang berada di sebelah perantenan juga mengalami kerusakan. Bertuntung, tak ada korban jiwa maupun terluka dalam musibah ini, karena suasana di pura sedang sepi saat kejadian.
Peristiwa tumbangnya pohon Beringin di Pura Mascetu Ulun Carik ini langsung dilaporkan warga kepada petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gianyar. Begitu mendapat laporan, petugas BPBD pun terjun ke lokasi untuk melakukan evakuasi. Namun, petugas BPBD membutuhkan waktu berjam-jam untuk bisa tunas membersihkan pohon Beringin roboh ini, Jumat siang sekitar pukul 14.00 Wita.
Kepala BPBD Gianyar, AA Oka Digjaya, mengakui phaknya tidak bisa berbuat banyak dengan petaka pohon Beringin tumbang di Pura Masceti Ulun Carik, Desa Kedewatan ini. Masalahnya, anggaran untuk pemangkasan pohon sudah dipangkas. “Kalau tahun 2017 lalu, kami ada anggaran pemangkasan pohon untuk mengantisipasi pohon tumbang terutama pohon di pura. Tapi, tahun 2018 ini tidak ada anggar-an lagi,” ujar Oka Digjaya saat dikonfirmasi NusaBali, Jumat kemarin.
Bencana pohon tumbang juga terjadi di jalan raya kawasan Banjar Pengembungan, Desa Pejeng Kangin, Kecamatan Tampaksiring, Gianyar, Jumat siang sekitar pukul 12.30 Wita. Pohon Albesia roboh melintang ke jalan, hingga menggangu arus lalulintas. "Hanya dalam tempi 15 menit, pohon yang tumbang di Desa Pejeng Kangin ini sudah tuntas bisa dibersihkan sekitar pukul 13.15 Wita,” jelas Oka Digjaya. *d,nvi
1
Komentar