Kantor Dinas Penanaman Modal Bocor
Diperkirakan air merembes akibat pipa PDAM bocor tertahan struktur beton.A
AMLAPURA, NusaBali
Ada pemandangan tidak biasa di kantor Dinas Penanaman Modal Karangasem. Sebab di beberapa titik ruangan, pegawai menempatkan baskom untuk menampung tetesan air dari celah-celah beton. Sejak tiga bulan lalu, kantor Dinas Penanaman Modal di lantai I Gedung Civic Centre, Jalan Ngurah Rai Amlapura terjadi kebocoran. Gedung ini rampung dikerjakan pada tahun 2014 dan mulai dioperasikan tahun 2015. Baru dua tahun, telah terjadi kebocoran.
Petugas Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Karangasem sempat mengecek, namun kesulitan menemukan penyebab kebocoran. Kepala Dinas Penanaman Modal Karangasem, I Wayan Putu Laba Erawan, mengatakan kebocoran terjadi di tujuh ruangan. Masing-masing di ruangan sekretaris dinas, ruang Bidang Penanaman Modal, ruang Tata Usaha, lobi, dua kamar mandi, dan parkir. Dari tujuh titik bocor, ada tiga plafon yang dibongkar yakni lobi dan dua kamar mandi. Yang lainnya dibiarkan bocor membasahi plafon. Setiap hari pegawai menaruh ember untuk menampung air yang terus menetes.
Diperkirakan air merembes akibat pipa PDAM bocor tertahan struktur beton. “Air menetes dari beton, sulit memperbaiki,” keluh Laba Erawan, Jumat (12/1). Akibat terjadi kebocoran, aktivitas pelayanan sehari-hari kurang nyaman. Plafon rusak dan terbuka disertai air terus menetes. “Sepertinya air itu bukan berasal dari kamar mandi yang ada di lantai atas. Sebab, kamar mandi di lantai II, III, dan IV, satu jalur. Kemungkinan air menetes akibat pipa PDAM yang bocor,” duga Laba Erawan.
Sekretaris Dinas I Komang Subadra mengaku hari pertama kerja sejak dimutasi ke Dinas Penanaman Modal dan Perizinan, Selasa (9/1) langsung mendapatkan ruangan bocor. Meski demikian, bangunan plafon yang bocor dibiarkan tanpa perbaikan. “Saya berharap segera diperbaiki agar lebih nyaman bekerja,” pintanya. Gedung Civic Centre tak hanya ditempati Dinas Kebudayaan. Di gedung ini juga ada Kantor Dinas Pariwisata, Kantor Dinas Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat. *k16
Petugas Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Karangasem sempat mengecek, namun kesulitan menemukan penyebab kebocoran. Kepala Dinas Penanaman Modal Karangasem, I Wayan Putu Laba Erawan, mengatakan kebocoran terjadi di tujuh ruangan. Masing-masing di ruangan sekretaris dinas, ruang Bidang Penanaman Modal, ruang Tata Usaha, lobi, dua kamar mandi, dan parkir. Dari tujuh titik bocor, ada tiga plafon yang dibongkar yakni lobi dan dua kamar mandi. Yang lainnya dibiarkan bocor membasahi plafon. Setiap hari pegawai menaruh ember untuk menampung air yang terus menetes.
Diperkirakan air merembes akibat pipa PDAM bocor tertahan struktur beton. “Air menetes dari beton, sulit memperbaiki,” keluh Laba Erawan, Jumat (12/1). Akibat terjadi kebocoran, aktivitas pelayanan sehari-hari kurang nyaman. Plafon rusak dan terbuka disertai air terus menetes. “Sepertinya air itu bukan berasal dari kamar mandi yang ada di lantai atas. Sebab, kamar mandi di lantai II, III, dan IV, satu jalur. Kemungkinan air menetes akibat pipa PDAM yang bocor,” duga Laba Erawan.
Sekretaris Dinas I Komang Subadra mengaku hari pertama kerja sejak dimutasi ke Dinas Penanaman Modal dan Perizinan, Selasa (9/1) langsung mendapatkan ruangan bocor. Meski demikian, bangunan plafon yang bocor dibiarkan tanpa perbaikan. “Saya berharap segera diperbaiki agar lebih nyaman bekerja,” pintanya. Gedung Civic Centre tak hanya ditempati Dinas Kebudayaan. Di gedung ini juga ada Kantor Dinas Pariwisata, Kantor Dinas Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat. *k16
1
Komentar