Banyak Warga Belum Paham Cara Belanja di e–Warong
Dinas Sosial Tabanan meresmikan e-warong (warung gotong royong) yang merupakan program Kementerian Sosial (Kemensos), di Banjar Umadiwang, Desa Batanyuh, Kecamatan Marga, Tabanan, Jumat (12/1) pagi.
TABANAN, NusaBali
Program ini merupakan tindak lanjut dari upaya pengentasan kemiskinan melalui sinergi program keluarga harapan (PKH) dengan program kelompok usaha bersama (KUBE). Namun keluarga penerima manfaat (KPM) selaku penerima kartu kombo —kartu yang digunakan untuk berbelanja di e–warong— kesulitan menggunakan kartu, lantaran belum terbiasa dan sulit menghapal personal identity number (pin).
Cara menggunakan kartu kombo, warga penerima berbelanja menggunakan kartu kombo dengan cara digesek. Di kartu kombo tersebut sudah ada dana sebesar Rp 110 ribu per bulan dari pusat. Warga penerima kartu berbelanja ke warung yang sudah diajak bekerjasama oleh Dinas Sosial dan punya alat gesek. Warga penerima pun hanya bisa membeli kebutuhan pokok seperti gula, beras, telur, mie, dan minyak goreng.
Salah seorang warga penerima yang mengaku kesulitan adalah, Ni Made Wartini, dari Banjar Umadiwang Kangin, Desa Batanyuh, Kecamatan Marga. Dia belum tahun cara penggunaan kartu kombo. “Saya belum paham cara penggunaannya, dan belum tahu,” ujarnya.
Menurut Wartini kartu kombo sudah diterimanya pada 9 Januari 2018. Dia mengakui senang karena bisa berbelanja dengan cara modern. Tetapi dia mengaku takut jika keliru menggunakan kartunya. “Takut saja. Kalau dulu kan diberikan tunai, jadi tidak ribet. Tapi dulu uangnya cepat habis, kalau sekarang mungkin bisa irit,” tuturnya.
Kepala Dinas Sosial Tabanan I Nyoman Gede Gunawan mengatakan, e-warong di Tabanan tepatnya di Banjar Umadiwang adalah program baru. Memang banyak warga yang belum paham cara penggunaannya. Nanti hal tersebut akan dibantu oleh PKH. “Ini kan baru, sosialisasi sudah dilakukan di awal, nanti yang belum paham akan diarahkan oleh PKH,” jelasnya.
Untuk di Tabanan e-warong disiapkan 12 titik di 10 kecamatan. Di antaranya dua e-warong di Kediri dan Pupuan, sementara kecamatan yang lainnya disedikan satu e-warong. Penerima kartu kombo terdata sebanyak 6.542 yang nantinya dapat berkembang menjadi 17.308 karena ada penerima rastra yang mendapat kartu kombo.
Sementara itu, Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti menyatakan pin yang diterima oleh KPM terlalu panjang dan ribet. Karenanya dia mengharapkan pin tersebut bisa diganti. “Pin jangan dibuat ribet, tolong dibuat agar mudah diingat warga panerima,” tegasnya.
Bupati juga mengingatkan program ini harus disosialisasikan dengan baik kepada seluruh penerima. Jangan sampai mereka banyak yang tidak paham. *d
Cara menggunakan kartu kombo, warga penerima berbelanja menggunakan kartu kombo dengan cara digesek. Di kartu kombo tersebut sudah ada dana sebesar Rp 110 ribu per bulan dari pusat. Warga penerima kartu berbelanja ke warung yang sudah diajak bekerjasama oleh Dinas Sosial dan punya alat gesek. Warga penerima pun hanya bisa membeli kebutuhan pokok seperti gula, beras, telur, mie, dan minyak goreng.
Salah seorang warga penerima yang mengaku kesulitan adalah, Ni Made Wartini, dari Banjar Umadiwang Kangin, Desa Batanyuh, Kecamatan Marga. Dia belum tahun cara penggunaan kartu kombo. “Saya belum paham cara penggunaannya, dan belum tahu,” ujarnya.
Menurut Wartini kartu kombo sudah diterimanya pada 9 Januari 2018. Dia mengakui senang karena bisa berbelanja dengan cara modern. Tetapi dia mengaku takut jika keliru menggunakan kartunya. “Takut saja. Kalau dulu kan diberikan tunai, jadi tidak ribet. Tapi dulu uangnya cepat habis, kalau sekarang mungkin bisa irit,” tuturnya.
Kepala Dinas Sosial Tabanan I Nyoman Gede Gunawan mengatakan, e-warong di Tabanan tepatnya di Banjar Umadiwang adalah program baru. Memang banyak warga yang belum paham cara penggunaannya. Nanti hal tersebut akan dibantu oleh PKH. “Ini kan baru, sosialisasi sudah dilakukan di awal, nanti yang belum paham akan diarahkan oleh PKH,” jelasnya.
Untuk di Tabanan e-warong disiapkan 12 titik di 10 kecamatan. Di antaranya dua e-warong di Kediri dan Pupuan, sementara kecamatan yang lainnya disedikan satu e-warong. Penerima kartu kombo terdata sebanyak 6.542 yang nantinya dapat berkembang menjadi 17.308 karena ada penerima rastra yang mendapat kartu kombo.
Sementara itu, Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti menyatakan pin yang diterima oleh KPM terlalu panjang dan ribet. Karenanya dia mengharapkan pin tersebut bisa diganti. “Pin jangan dibuat ribet, tolong dibuat agar mudah diingat warga panerima,” tegasnya.
Bupati juga mengingatkan program ini harus disosialisasikan dengan baik kepada seluruh penerima. Jangan sampai mereka banyak yang tidak paham. *d
1
Komentar