Perajin Diminta Diversifikasi Produk
Kalangan perajin maupun pengusaha yang bergerak di sektor industri kerajinan disarankan melakukan diversifikasi produk.
Untuk Tingkatkan Daya Saing
DENPASAR, NusaBali
Tujuannya meningkatkan posisi dan daya saing produk industri kerajinan, yang semakin terongrong persaingan. Diversifikasi itu bukan saja varian desain maupun kemasan, namun yang tak kalah penting adalah mutu. Ketua Kadin Bali Anak Agung Ngurah Alit Wiraputra mengatakan Jumat (12/1).
Menurut Alit Wiraputra, industri kerajinan Bali semakin mendapat tekanan dari para pesaing. Tidak saja dari dalam negeri, namun juga ancaman dari luar, yakni negara-negara pesaing. Lebih-lebih produk kerajinan yang bersifat massal, yang gampang diduplikasi. “Gampang ditiru dan dibuat massal, sehingga perajin kita kesulitan pasar,” kata Alit Wiraputra.
Salah satu celah untuk melawan duplikasi dan produk massal dengan kembali ke produk kerajinan seni murni. “Produk yang oetentik, yang hand made, yang tidak diproduk massal,” ungkap Alit Wiraputra.
Dikatakan Alit Wiraputra, Bali sangat punya potensi dalam bidang tersebut, mengingat banyaknya seniman mumpuni yang dimiliki Bali. “Memang karya individualis, seperti era tahun 1980-an ke bawah, namun itulah karakter, taksu Bali yang tidak gampang dijiplak luar,” kata Alit Wiraputra.
Dia yakin dengan diversifivikasi produk, salah satunya dengan kerajinan seni murni, produk kerajinan Bali lebih kompetetif. “Contohnya karya seni patung kayu besar dari para seniman besar Bali,” tandas Alit Wiraputra. Karya-karya seni murni tersebut kecil kemungkinan bisa diproduksi massal, karena deteilnya yang rumit, pengerjaannya lebih pada kemampuan individu seniman/perajin.*k17
DENPASAR, NusaBali
Tujuannya meningkatkan posisi dan daya saing produk industri kerajinan, yang semakin terongrong persaingan. Diversifikasi itu bukan saja varian desain maupun kemasan, namun yang tak kalah penting adalah mutu. Ketua Kadin Bali Anak Agung Ngurah Alit Wiraputra mengatakan Jumat (12/1).
Menurut Alit Wiraputra, industri kerajinan Bali semakin mendapat tekanan dari para pesaing. Tidak saja dari dalam negeri, namun juga ancaman dari luar, yakni negara-negara pesaing. Lebih-lebih produk kerajinan yang bersifat massal, yang gampang diduplikasi. “Gampang ditiru dan dibuat massal, sehingga perajin kita kesulitan pasar,” kata Alit Wiraputra.
Salah satu celah untuk melawan duplikasi dan produk massal dengan kembali ke produk kerajinan seni murni. “Produk yang oetentik, yang hand made, yang tidak diproduk massal,” ungkap Alit Wiraputra.
Dikatakan Alit Wiraputra, Bali sangat punya potensi dalam bidang tersebut, mengingat banyaknya seniman mumpuni yang dimiliki Bali. “Memang karya individualis, seperti era tahun 1980-an ke bawah, namun itulah karakter, taksu Bali yang tidak gampang dijiplak luar,” kata Alit Wiraputra.
Dia yakin dengan diversifivikasi produk, salah satunya dengan kerajinan seni murni, produk kerajinan Bali lebih kompetetif. “Contohnya karya seni patung kayu besar dari para seniman besar Bali,” tandas Alit Wiraputra. Karya-karya seni murni tersebut kecil kemungkinan bisa diproduksi massal, karena deteilnya yang rumit, pengerjaannya lebih pada kemampuan individu seniman/perajin.*k17
Komentar