nusabali

Truk Terguling Nyaris Timpa Mess Dinas Perkebunan

  • www.nusabali.com-truk-terguling-nyaris-timpa-mess-dinas-perkebunan

Sebuah Truk bernopol P 9030 UT yang bermuatan 20 ton dedak, terguling di jalan raya kawasan Banjar Babahan Kanginan, Desa Babahan, Kecamatan Penebel, Tabanan, Minggu (14/1) pagi sekitar pukul 10.00 Wita.

TABANAN, NusaBali

Meski tak ada korban jiwa maupun terluka dalam perisitiwa ini, namun bangkai Truk yang terguling ini nyaris menimpa bangunan Mess UPT Dinas Perkebunan Kabupaten Tabanan di Kecamatan Penebel. Informasi yang dihimpun di lapangan, peristiwa ini berawal saat pengemudi Truk P 9030 UT, Baihaki, 37, asal Kecamatan Sumberasih, Probolinggo, Jawa Timur memarkirkan kendaraannya di sisi kiri (barat) badan jalan dan bersiap untuk menurunkan muatan berupa dedak seberat 20 ton. Namun, baru saja ditinggal turun untuk persiapan bongkar muatan, Truk tersebut tiba-tiba terguling ke arah halaman mess UPT Dinas Perkebunan yang berada di bawah lokasi parkir Truk.

Perlu dicatat, bangunan mess berada sekitar 3 meter di bawah badan jalan sebelah barat. Sedangkan Truk P 9030 UT terguling jatuh sekitar 2 meter dari badan jalan. Artinya, jika terperosok 1 meter lagi, maka Mess UPT Dinas Perkebunan akan tertimpa bangkai Truk terguling.

Truk P 9030 UT diduga terguling, karena tanah di lokasi parkir amblas lantaran strukturnya labil. Padahal, sopir Truk yang terguling, Baihaki, sudah sering membawa muatan dedak ke Penebel. Dedak tersebut diangkut dari daerah Jawa Timur untuk dipasok ke Penebel.

“Jadi, sopirnya sudah mengetahui medan. Hanya saja, sopir parkir di tepi jalan yang tanahnya labil karena musim hujan, sehingga Truk-nya terguling,” ujar seorang warga di lokasi TKP, Minggu sore.

"Untung saja Truk terguling tidak tepat menimpa bangunan Mess UPT Dinas Perkebunan, karena jatuhnya di kedalaman 2 meter. Sopirnya juga selamat dari maut tanpa terluka, karena saat Truk terguling, yang bersangkutan sudah turun untuk bongkar muat," lanjutnya.

Sementara itu, proses evakuasi bangkai Truk P 9030 Uta yang terguling membutuhkan waktu hampir 7 jam. Bangkai Truk baru bisa dievakuasi, Minggu sore sekitar pukul 17.00 Wita. Awalnya, evakuasi dilakukan warga setempat beramai-ramai secara manual. Namun, karena tidak membuahkan hasil, akhirnya dikerahkan mobil derek dalam proses evakuasi.

Pantauan NusaBali di lokasi sekitar pukul 15.00 Wita, puluhan warga bahu membahu coba mengevakuasi bangkai Truk menggunakan tali. Bangkai Truk dievakuasi dengan cara ditarik secara gotong royong. Bahkan, ada turis asing ikut gotong royong menarik tali yang dikaitkan pada 6 titik di bangkai Truk.

Hanya saja, evakuasi secara manual tersebut mengalami kesulitan, karena tali yang digunakan tidak kuat. Selain itu, kondisi Truk bermuatan 20 ton dedak ini juga posisinya terlalu ke bawah, sehingga terlalu berat untuk bisa ditarik menggunakan tapi secara manual.

Warga pun akhirnya menyerah, lalu mereka menghubungi jasa mobil derek. Setelah diderek dengan dibantu warga, akhirnya bangkai Trul berhasil dievakuasi sore sekitar pukul 17.00 Wita. “Awalnya, karena pertimbangan dana, kami coba gotong royong mengevakuasi bangkai Truk. Tapi, itu tak berhasil, hingga akhirnya dipanggil jasa derek,” ujar seorang warga.

Di sisi lain, Kapolsek Penebel, AKP I Ketut Mastra Budaya, mengatakan, Truk P 9030 UT bermuatan 20 ton dedak ini terguling karena parkir di atas tanah yang kondisinya labil. “Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Muatan dedak pun sudah diangkut, karena tempat bongkarnya di sebelah selatan, tak jauh dari lokasi Truk terguling," papar AKP Mastra Budaya saat dikonfirmasi NusaBali. *d

Komentar