Dokar Hias Digratiskan Hanya Sabtu dan Minggu
Dokar Hias yang beroperasi sejak 13 November 2017 lalu dan digratiskan untuk masyarakat dari Kamis sampai Minggu, kini akan diubah sistemnya oleh Dinas Pariwisata Daerah (Disparda) Kota Denpasar di tahun 2018 ini.
DENPASAR, NusaBali
Dokar Hias akan beroperasi setiap hari dari pukul 09.00 Wita sampai pukul 15.00 Wita, namun digratiskan hanya Sabtu dan Minggu saja. Untuk hari Senin hingga Jumat masyarakat akan dikenakan tarif swadaya sesuai yang ditentukan oleh kusir.
Diterapkannya sistem tarif itu karena antusiasme masyarakat naik Dokar Hias berkeliling Kota Denpasar. Untuk itu, pihak Disparda memilih untuk memberikan tarif khusus kepada penumpang dan hasilnya dikelola langsung oleh masing-masing kusir. Jadi, untuk gaji yang sebelumnya menggunakan APBD kini mereka bisa mengelola sendiri hasil kerja mereka sehari-hari dari swadaya masyarakat.
Dokar Hias yang digagas untuk mendukung program 'Heritage City' ini akan dibuatkan jadwal tersendiri dan tarifnya akan ditentukan oleh masing-masing kusir. Untuk pembayaran sekali naik itu tidak lagi mengacu pada Disparda, namun bisa langsung dibayarkan ke masing-masing kusir yang mereka tumpangi. "Kami melihat antusiasme masyarakat untuk naik Dokar. Dan tujuan kita dari awal kan memang untuk memandirikan pemilik Dokar agar mereka bisa menghasilkan dan mengelola sendiri," jelas Kepala Dinas Pariwisata Daerah (Disparda) Kota Denpasar AM Dezire Mulyani saat dikonfirmasi, Minggu (14/1).
Menurut Dezire, Dokar Hias yang sebelumnya beroperasi dari Kamis-Minggu kini akan diberdayakan setiap hari. Agar, masyarakat yang ingin berkeliling kota bisa terlayani. Tetapi kata Dezire, untuk mendukung kembali kelancaran Dokar tersebut pihaknya tetap akan menerapkan sistem baik Dokar gratis, namun hanya berlaku Sabtu dan Minggu yang akan disubsidi dengan anggaran APBD sebanyak Rp 300 ribu perdokar perhari.
Untuk tarif yang akan diterapkan kata Dezire, sesuai dengan persetujuan kusir namun tetap pada tarif ringan. "Kalau tarifnya sesuai kusir yakni Rp 25.000 per orang. Namun mereka mangkalnya akan dibagi setiap harinya. Yakni, setiap hari akan mangkal dua Dokar secara bergantian dari Senin hingga Jumat. Kalau untuk Sabtu-Minggu mereka akan mangkal semua untuk melayani masyarakat yakni sebanyak 8 Dokar," ujarnya.
Jadi, jika penumpang ada yang ingin naik Dokar karena kekurangan Dokar, masyarakat bisa menghubungi langsung pemilik dokar yang nantinya nomor bersangkutan akan ditaruh di tempat mangkal mereka yakni di depan kantor Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Kota Denpasar. "Kami juga sistem kontak. Dan tentu mereka para kusir juga harus mencatat penumpang yang naik Dokar untuk kami jadikan bahan evaluasi," tandasnya. *m
Diterapkannya sistem tarif itu karena antusiasme masyarakat naik Dokar Hias berkeliling Kota Denpasar. Untuk itu, pihak Disparda memilih untuk memberikan tarif khusus kepada penumpang dan hasilnya dikelola langsung oleh masing-masing kusir. Jadi, untuk gaji yang sebelumnya menggunakan APBD kini mereka bisa mengelola sendiri hasil kerja mereka sehari-hari dari swadaya masyarakat.
Dokar Hias yang digagas untuk mendukung program 'Heritage City' ini akan dibuatkan jadwal tersendiri dan tarifnya akan ditentukan oleh masing-masing kusir. Untuk pembayaran sekali naik itu tidak lagi mengacu pada Disparda, namun bisa langsung dibayarkan ke masing-masing kusir yang mereka tumpangi. "Kami melihat antusiasme masyarakat untuk naik Dokar. Dan tujuan kita dari awal kan memang untuk memandirikan pemilik Dokar agar mereka bisa menghasilkan dan mengelola sendiri," jelas Kepala Dinas Pariwisata Daerah (Disparda) Kota Denpasar AM Dezire Mulyani saat dikonfirmasi, Minggu (14/1).
Menurut Dezire, Dokar Hias yang sebelumnya beroperasi dari Kamis-Minggu kini akan diberdayakan setiap hari. Agar, masyarakat yang ingin berkeliling kota bisa terlayani. Tetapi kata Dezire, untuk mendukung kembali kelancaran Dokar tersebut pihaknya tetap akan menerapkan sistem baik Dokar gratis, namun hanya berlaku Sabtu dan Minggu yang akan disubsidi dengan anggaran APBD sebanyak Rp 300 ribu perdokar perhari.
Untuk tarif yang akan diterapkan kata Dezire, sesuai dengan persetujuan kusir namun tetap pada tarif ringan. "Kalau tarifnya sesuai kusir yakni Rp 25.000 per orang. Namun mereka mangkalnya akan dibagi setiap harinya. Yakni, setiap hari akan mangkal dua Dokar secara bergantian dari Senin hingga Jumat. Kalau untuk Sabtu-Minggu mereka akan mangkal semua untuk melayani masyarakat yakni sebanyak 8 Dokar," ujarnya.
Jadi, jika penumpang ada yang ingin naik Dokar karena kekurangan Dokar, masyarakat bisa menghubungi langsung pemilik dokar yang nantinya nomor bersangkutan akan ditaruh di tempat mangkal mereka yakni di depan kantor Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Kota Denpasar. "Kami juga sistem kontak. Dan tentu mereka para kusir juga harus mencatat penumpang yang naik Dokar untuk kami jadikan bahan evaluasi," tandasnya. *m
1
Komentar