Lawak Milenium Diperankan Siswa SD Hibur Warga
Sebuah karya seni berupa Janger Inovatif Lawak Milenium dipentaskan di Balai Banjar Selat, Desa Pakraman Banjarangkan, Klungkung, pada Kamis (13/1) malam.
Pentas Saat Pengukuhan Bendesa Banjarangkan
SEMARAPURA, NusaBali
Serangkaian pengukuhan Bendesa Pakraman Banjarangkan yang baru terpilih. Dalam pentas kesenian itu Tari Janger dan Lawak Milenium (kekinian) pentas di panggung secara bersamaan. Penampilan itu tampak memukau para penonton.
Pentas Lawak Milenium (kekinian) yang diperankan oleh dua orang anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) memukau warga yang memadati acara pengukuhan Bendesa Desa Pakraman Banjarangkan, Klungkung yang digelar di Balai Banjar Selat, Desa Pakraman Banjarangkan, Klungkung, Kamis (12/1) malam.
Lawak millennium ini dimainkan oleh dua orang anak yang berperan sebagai I Topok atau tokoh keras dan I Pesek sebagai tokoh lembut. Dalam kesempatan itu Lawak Milenium memberikan petuah tentang situasi kekinian. Walau lawakannya terkesan masih polos dan sederhana, namun penampilan mereka mampu membuat para penonton tertawa.
Selain Lawak Milenium juga puluhan penari Janger dari ibu-ibu PKK yang pentas lebih dulu. Janger ini nilai inovatifnya terletak ketika sesi terakhir, penari Janger terus memberikan semacam ucapan selamat atas dilantiknya Bendesa Pakraman Banjarangkan yang baru, yakni Anak Agung Gede Dharma Putra. Sesaat kemudian janger itu mengambil posisi duduk di panggung dengan posisi setengah lingkaran.
Selain itu juga dipentaskan aneka kesenian seperti Tari Barong, Tari Manukrawa, Tari Pendet dan lainnya, pelaku seni yang pentas tersebut merupakan krama Desa Pakraman Banjarangkan, mulai dari kalangan anak-anak hingga dewasa. “Potensi kesenian yang ada di Desa Pakraman Banjarangkan akan kita terus kembangkan ke depannya,” ujar Bendesa Pakraman Banjarangkan, Anak Agung Gede Dharma Putra.
Di samping itu potensi kesenian ini juga akan terintegrasi dengan destinasi wisata di wilayah Desa Pakraman Banjarangkan, salah satunya peninggalan bersejerah Goa Jepang. Sehingga saat Goa Jepang nanti beroperasi tentu akan didukung oleh kesenian lokal berkerjasama dengan pemerintah. Karena langkah ini sebagai bentuk pelastarian seni dan budaya.
Lebih lanjut Agung Dharma sebagai Bendesa Pakraman yang baru berharap dukungan dan peran serta masyarakat dalam pembangunan di desa pakraman. Tentu dalam hal ini pihaknya akan siap menerima masukan dari krama untuk kebaikan bersama. *wan
SEMARAPURA, NusaBali
Serangkaian pengukuhan Bendesa Pakraman Banjarangkan yang baru terpilih. Dalam pentas kesenian itu Tari Janger dan Lawak Milenium (kekinian) pentas di panggung secara bersamaan. Penampilan itu tampak memukau para penonton.
Pentas Lawak Milenium (kekinian) yang diperankan oleh dua orang anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) memukau warga yang memadati acara pengukuhan Bendesa Desa Pakraman Banjarangkan, Klungkung yang digelar di Balai Banjar Selat, Desa Pakraman Banjarangkan, Klungkung, Kamis (12/1) malam.
Lawak millennium ini dimainkan oleh dua orang anak yang berperan sebagai I Topok atau tokoh keras dan I Pesek sebagai tokoh lembut. Dalam kesempatan itu Lawak Milenium memberikan petuah tentang situasi kekinian. Walau lawakannya terkesan masih polos dan sederhana, namun penampilan mereka mampu membuat para penonton tertawa.
Selain Lawak Milenium juga puluhan penari Janger dari ibu-ibu PKK yang pentas lebih dulu. Janger ini nilai inovatifnya terletak ketika sesi terakhir, penari Janger terus memberikan semacam ucapan selamat atas dilantiknya Bendesa Pakraman Banjarangkan yang baru, yakni Anak Agung Gede Dharma Putra. Sesaat kemudian janger itu mengambil posisi duduk di panggung dengan posisi setengah lingkaran.
Selain itu juga dipentaskan aneka kesenian seperti Tari Barong, Tari Manukrawa, Tari Pendet dan lainnya, pelaku seni yang pentas tersebut merupakan krama Desa Pakraman Banjarangkan, mulai dari kalangan anak-anak hingga dewasa. “Potensi kesenian yang ada di Desa Pakraman Banjarangkan akan kita terus kembangkan ke depannya,” ujar Bendesa Pakraman Banjarangkan, Anak Agung Gede Dharma Putra.
Di samping itu potensi kesenian ini juga akan terintegrasi dengan destinasi wisata di wilayah Desa Pakraman Banjarangkan, salah satunya peninggalan bersejerah Goa Jepang. Sehingga saat Goa Jepang nanti beroperasi tentu akan didukung oleh kesenian lokal berkerjasama dengan pemerintah. Karena langkah ini sebagai bentuk pelastarian seni dan budaya.
Lebih lanjut Agung Dharma sebagai Bendesa Pakraman yang baru berharap dukungan dan peran serta masyarakat dalam pembangunan di desa pakraman. Tentu dalam hal ini pihaknya akan siap menerima masukan dari krama untuk kebaikan bersama. *wan
Komentar