Siswa SD Diedukasi agar Peduli Lingkungan
Puluhan siswa sekolah dasar (SD) dari SDN 1 Peninjoan dan SDN 5 Peninjoan mengikuti penyuluhan kesadaran bahaya sampah dan pemanfaatan bank sampah untuk membangkitkan perekonomian masyarakat.
BANGLI, NusaBali
Kegiatan yang dilaksanakan oleh Mahasiswa KKN Undiknas Denpasar ini digelar di Balai Pesamuan Pura Dalem Agung Tampuagan, Banjar Tampuagan, Desa Peninjoan, Kecamatan Tembuku, Bangli, Sabtu (13/1). Kegiatan menghadirkan narasumber dari Komunitas Malu Dong Denpasar dan Dywik bank sampah.
Koordinator KKN Undiknas Denpasar di Desa Peninjoan, I Gede Oka Suartika mengatakan kegiatan penyuluhan dilaksanakan untuk memberikan edukasi para siswa agar peduli dengan lingkungan kaitannya dengan penanganan sampah. Dipilihnya siswa dalam kegiatan ini tidak lain untuk mengajak generasi muda memerangi sampah di lingkungan masing-masing.
Sebelum dilaksanakan penyuluhan lebih dulu para siswa diajak mengumpulkan sampah plastik di sekitar Pasar Peninjoan serta Pura Dalem Agung Tampuagan. "Kami berharap gerak kecil yang kami lakukan bersama para siswa SD ini bisa membangun kesadaran masyarakat untuk peduli lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan," ungkap Oka Suartika di sela-sela kegiatan.
Diakui dari kegiatan bersih-bersih puluhan kilogram sampah plastik bisa diangkut. Oka manambahkan untuk kegiatan KKN di Desa Peninjoan dilaksanakan sejak 15 Desember 2017 hingga 27 Januari 2018 mendatang. Beberapa kegiatan yang dilaksanakan meliputi penyuluhan tentang objek wisata dengan harapan objek wisata di Desa Peninjoan bisa berkembang. Penyuluhan tentang BUMDes dan permodalan usaha, serta kegiatan lainnya.
"Tentu sebelumnya kami melakukan survey kegiatan apa yang bisa dilaksanakan dan itu benar-benar dibutuhkan masyarakat di sini," imbuhnya. Kemudian dari Komunitas Malu Dong Denpasar, I Komang Sudiarta menyampaikan pihaknya ingin mengajak anak-anak peduli pada lingkungan, paling terdekat lingkungan di rumah tangganya. Sejak dini anak-anak diarahkan untuk membiasakan diri membuang sampah pada tempatnya. "Bila dilakukan secara konsisten, tentu hal tersebut bisa menjadi kebiasaan yang baik," ujarnya. Pihaknya juga mengharapkan di sekolah para pendidik sebagai ujung tombak mampu mengarahkan siswa untuk peduli lingkungan.
Sementara itu I Wayan Sutirka pengelola Dywik Bank Sampah mengatakan pentingnya memberikan pemahaman masyarakat tentang pengelolaan sampah. Kemudian bank sampah menjadi salah solusi penanganan sampah. Khusus di Bangli paling tidak 121 unit bank sampah, sedangkan Dywik bank sampah merupakan bank sampah induk. "Kami berharap di Desa Peninjoan bisa membentuk kelompok bank sampah, sehingga persoalan sampah disini bisa tertangani dengan baik," sebutnya. *e
Koordinator KKN Undiknas Denpasar di Desa Peninjoan, I Gede Oka Suartika mengatakan kegiatan penyuluhan dilaksanakan untuk memberikan edukasi para siswa agar peduli dengan lingkungan kaitannya dengan penanganan sampah. Dipilihnya siswa dalam kegiatan ini tidak lain untuk mengajak generasi muda memerangi sampah di lingkungan masing-masing.
Sebelum dilaksanakan penyuluhan lebih dulu para siswa diajak mengumpulkan sampah plastik di sekitar Pasar Peninjoan serta Pura Dalem Agung Tampuagan. "Kami berharap gerak kecil yang kami lakukan bersama para siswa SD ini bisa membangun kesadaran masyarakat untuk peduli lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan," ungkap Oka Suartika di sela-sela kegiatan.
Diakui dari kegiatan bersih-bersih puluhan kilogram sampah plastik bisa diangkut. Oka manambahkan untuk kegiatan KKN di Desa Peninjoan dilaksanakan sejak 15 Desember 2017 hingga 27 Januari 2018 mendatang. Beberapa kegiatan yang dilaksanakan meliputi penyuluhan tentang objek wisata dengan harapan objek wisata di Desa Peninjoan bisa berkembang. Penyuluhan tentang BUMDes dan permodalan usaha, serta kegiatan lainnya.
"Tentu sebelumnya kami melakukan survey kegiatan apa yang bisa dilaksanakan dan itu benar-benar dibutuhkan masyarakat di sini," imbuhnya. Kemudian dari Komunitas Malu Dong Denpasar, I Komang Sudiarta menyampaikan pihaknya ingin mengajak anak-anak peduli pada lingkungan, paling terdekat lingkungan di rumah tangganya. Sejak dini anak-anak diarahkan untuk membiasakan diri membuang sampah pada tempatnya. "Bila dilakukan secara konsisten, tentu hal tersebut bisa menjadi kebiasaan yang baik," ujarnya. Pihaknya juga mengharapkan di sekolah para pendidik sebagai ujung tombak mampu mengarahkan siswa untuk peduli lingkungan.
Sementara itu I Wayan Sutirka pengelola Dywik Bank Sampah mengatakan pentingnya memberikan pemahaman masyarakat tentang pengelolaan sampah. Kemudian bank sampah menjadi salah solusi penanganan sampah. Khusus di Bangli paling tidak 121 unit bank sampah, sedangkan Dywik bank sampah merupakan bank sampah induk. "Kami berharap di Desa Peninjoan bisa membentuk kelompok bank sampah, sehingga persoalan sampah disini bisa tertangani dengan baik," sebutnya. *e
Komentar