Warga Ragukan Kualitas Proyek
Jalan Alternatif di Desa Buruan Kembali Rusak
TABANAN, NusaBali
Jalan alternatif Desa Buruan, Kecamatan Tabanan, Tabanan, rusak dengan fisik berlubang dan bergelombang. Padahal jalan tersebut baru sembilan bulan diperbaiki. Warga pun meragukan kualitas perbaikan jalan itu.
Selain kualitas meragukan, kerusakan jalan juga dipicu kendaran berat yang melintas pasca perbaikan jalan penghubung Desa Penebel - Desa Biaung, Kecamatan Penebel, Tabanan tersebut.
Pantuan di lapangan, jalan alternatif di Desa Buruan itu rusak dan bergelombang. Apalagi saat hujan, jalan tersebut menimbulkan kubangan hingga membahayakan pengendara. Jalan ini cukup ramai dilalui kendaraan, terutama warga dari Desa Buruan ke Kota Tabanan. Menurut warga di lapangan, jalan tersebut mendapatkan perbaikan sepanjang 1,2 kilometer. Pengerjaan mulai Oktober 2016 dan tuntas pada April 2017. Warga mneduga jalan ini cepat rusak karena kualitas proyeknya kurang bagus. Banyaknya kendaraan yang sarat muatan melintas di jalan ini. Karena jalan penghubung Desa Biaung - Desa Penebel, Kecamatan Penebel, putus. "Pasca putus jalan itu, banyak sekali kendaran melintas lewat Desa Buruan karena jalan alternatif," ujar sumber yang enggan namanya dikorankan, Senin (15/1).
Akibatnya, setelah perbaikan sembilan bulan tersebut, sebelum serah terima, jalan sudah rusak dan sudah pernah diperbaiki. Hanya saja kembali rusak dan bergelombang. "Jika ini dibiarkan, kerusakan semakin parah bahkan bisa saja ada korban mengingat banak kendaraan melintas," jelasnya.
Kepala Dinas PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) Tabanan I Made Yudiana mengatakan, kerusakan jalan itu akan diperbaiki di tahun 2018 pada titik rusak. "Itu jalan jadi bergelombang karena dilalui truk yang membawa muatan berat," jelasnya.
Mengenai kualitas hotmix yang dipasang, menurut Yudiana, hotmix itu sudah dites lab terlebih dahulu dan sudah sesuai persyaratan. "Kerusakana jalan ini karena banyak truk muatan berat melintas, nanti akan diperbaiki sesuai dengan volume dan item pekerjaan," tandas Yudiana.*d
Selain kualitas meragukan, kerusakan jalan juga dipicu kendaran berat yang melintas pasca perbaikan jalan penghubung Desa Penebel - Desa Biaung, Kecamatan Penebel, Tabanan tersebut.
Pantuan di lapangan, jalan alternatif di Desa Buruan itu rusak dan bergelombang. Apalagi saat hujan, jalan tersebut menimbulkan kubangan hingga membahayakan pengendara. Jalan ini cukup ramai dilalui kendaraan, terutama warga dari Desa Buruan ke Kota Tabanan. Menurut warga di lapangan, jalan tersebut mendapatkan perbaikan sepanjang 1,2 kilometer. Pengerjaan mulai Oktober 2016 dan tuntas pada April 2017. Warga mneduga jalan ini cepat rusak karena kualitas proyeknya kurang bagus. Banyaknya kendaraan yang sarat muatan melintas di jalan ini. Karena jalan penghubung Desa Biaung - Desa Penebel, Kecamatan Penebel, putus. "Pasca putus jalan itu, banyak sekali kendaran melintas lewat Desa Buruan karena jalan alternatif," ujar sumber yang enggan namanya dikorankan, Senin (15/1).
Akibatnya, setelah perbaikan sembilan bulan tersebut, sebelum serah terima, jalan sudah rusak dan sudah pernah diperbaiki. Hanya saja kembali rusak dan bergelombang. "Jika ini dibiarkan, kerusakan semakin parah bahkan bisa saja ada korban mengingat banak kendaraan melintas," jelasnya.
Kepala Dinas PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) Tabanan I Made Yudiana mengatakan, kerusakan jalan itu akan diperbaiki di tahun 2018 pada titik rusak. "Itu jalan jadi bergelombang karena dilalui truk yang membawa muatan berat," jelasnya.
Mengenai kualitas hotmix yang dipasang, menurut Yudiana, hotmix itu sudah dites lab terlebih dahulu dan sudah sesuai persyaratan. "Kerusakana jalan ini karena banyak truk muatan berat melintas, nanti akan diperbaiki sesuai dengan volume dan item pekerjaan," tandas Yudiana.*d
Komentar